Prolog

216 Words
Mungkin kita adalah kisah yang  belum usai Berjuang dengan jalan masing-masing Menanti akan harapan masa depan Namun perlu kau tahu, bahwa dirimu sejak lama menjadi penghuni hatiku ♡♡♡ Saat semua anak kelas dua belas bersorak girang merayakan hari kelulusannya, ada sosok anak laki-laki yang terdiam sejenak setelah membaca namanya termasuk daftar murid yang lulus dari sekolah menengah atas. "Woy, Ben mau ke mana? Gak ikut pawai?" teriak murid laki-laki lain melihat Benuja telah duduk di atas motornya seolah bersiap akan beranjak meninggalkan sekolah. "Tunggu gue pada persimpangan jalan dekat warung Pak Gani. Ada hal yang harus kutuntaskan." Usai berkata seperti itu Benuja langsung menancap gas motornya melewati gerbang sekolah. Sepanjang perjalanan bibirnya terus tersenyum sambil memikirkannya. Ya memikirkan seorang Ditaza. Perempuan yang selama ini membuatnya jatuh cinta, namun tidak pernah ia ungkapkan. Namun hari Benuja bertekad untuk mengutarakan perasaannya kepada adik kelasnya itu. Ketika motornya telah sampai di depan rumah Ditaza, ia langsung mengambil surat cinta yang telah ditulisnya tiga hari yang lalu. Surat yang berada dalam amplop berwarna merah.  Benuja melirik kotak surat yang terdapat di samping pintu gerbang dan segera memasukkan suratnya ke dalam sana. Ia menarik napas dalam menatap rumah Ditaza yang tampak sepi. "Andai saja waktu bisa diulang, seharusnya gue nyatain perasaan gue lebih awal." ☆☆☆☆☆
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD