Aisyah Alexandra

807 Words
"Aisyah Alexandra...!!! ikut ke ruangan saya S.E.K.A.R.A.N.G dan jangan coba-coba untuk kabur!", teriak seseorang dari arah belakang Sandra. Dirinya yang sudah hafal siapa pemilik suara tersebut langsung menghentikan langkahnya kemudian berbalik menatap ke arah sumber suara tersebut, "Eh bapak", jawab sandra sambil mengeluarkan cengiran khasnya. "saya ngga coba buat kabur kok pak, saya itu cuman mau...," Dia menggantungkan kalimatnya sejenak. "MAU APA?! HAH?!". Sandra tiba-tiba saja tersenyum miring miring menatap orang itu, "saya cuman mau...," ucapnya lagi kemudian mengambil nafas dalam-dalam dan... "LARIII!!!!", teriak sandra yang langsung lari dari sana dengan sekencang mungkin. "Sandra...!!! awas kamu ya! saya akan telfon orang tua kamu! dan saya jamin kamu akan di D.O dari sekolah ini!!!", teriak orang yang tidak lain dan tidak bukan adalah kepala sekolah itu lagi meneriakinya yang sudah pergi menjauh dari sana. sandra hanya mengibas-ibaskan tangannya di udara seolah-olah tidak peduli, "Huh..., Akhirnya bebas juga gue dari si kepsek botak itu", gumamnya dengan suara ngos-ngos an setelah berhasil kabur dari sang kepala sekolah dan bersembunyi di markas yang dia dan teman-teman nya baru saja buat saat hari pertama dia sekolah disini. Kenalkan, dia adalah Aisyah Alexandra, seorang gadis remaja berparas cantik namun sangat brandalan. Dia adalah sang trouble maker dimanapun dia berada, seperti tadi contohnya. Dengan santainya dia mengajak sang kepala sekolah bermain lari-lari an bersamanya. Dia adalah gadis iblis berwajah malaikat, semua orang yang mengenalnya tau itu. Dia adalah gadis brandalan yang hobby brantem dan tawuran dan tidak ada yang pernah mampu mengalahkannya sejauh ini. Ya... Dia memang sehebat itu dalam bertarung sehingga hanya dalam beberapa Minggu saja dia sudah menjadi penguasa dunia malam disana. "Woy... lo abis ngapain? udah kayak abis di kejar sama setan aja Lo ngos-ngosan gitu", tanya seseorang menepuk pundaknya dari belakang. "gue abis kabur dari si botak", jawab Sandra yang sudah mulai kembali stabil pernafasannya. "Anjir, Lo tuh kayaknya emang ngga ada bosen - bosennya ya di kejar sama dia mulu?", Orang tersebut langsung geleng-geleng kepala menatap ke arah Sandra. "Ya gimana gue bisa bosen coba? Dia tuh seru banget buat di gangguin". "Dasar troublemaker", cibir orang itu langsung. "Eh neng mendingan lo ngaca dulu deh sebelum ngomong, kayak sendirinya bener aja", balas sandra dengan sarkatis. "Eh se troublemaker nya gue, masih parahan lo kemana-mana kali bu". "Ah Bodo lah", Sandra mengibas-ibaskan tangannya di udara saat mengatakannya. Orang itu hanya bisa menghela nafas dibuatnya, "oiya tadi lo bikin ulah apa lagi?". Kini Sandra yang menghela nafas, dia mencoba mengingat-ingat kembali ulah apa yang telah dia perbuat tadi, "hmm..., ngga parah kok, merekanya aja yang lebay. gue cuman ketauan bolos, kesiangan, ketauan ikut tawuran, kedapetan pas clubbing, ketauan ikut balapan liar, dan gue di panggil ke ruang BK. tapi berhubung gurunya ngga dateng-dateng dan gue adalah orang yang paling males nunggu, jadi yaudah gue dekor aja ruangannya biar keliatan kayak kapal pecah buat ngehilangin rasa bosen gue, dan buku daftar pelanggaran yang gue buat semuanya gue robek, jadinya ya gue diomelin sama kepsek dan bilang kalo gue bakalan di D.O. harusnya tuh mereka bersyukur yah udah gue bikinin alesan buat istirahat dengan semua perbuatan gue itu! Eh tapi ini malah sebaliknya", ujar Sandra dengan santai seraya menggeleng-geleng kepalanya seolah-olah apa yang barusan dia perbuat adalah hal yang mulia. "Kelar dah lo san, alamat bakal di hukum lagi dah nih sama bokap lo, baru juga satu minggu pindah sekolah udah langsung di D.O lagi aja". "Bodo amat lah", Sandra mengibas-ibaskan tangan nya lagi tands tidak perduli. "Woy!!! Lo baru seminggu disini dan kalo kali ini lo beneran di D.O lagi ini bakalan jadi yang ke 25 kalinya dalam tahun ini dan lo masih tetep ngga perduli?!", Omel orang itu saat melihat tanggapan Sandra barusan. Sandra langsung menutup telinganya karna tidak mau mendengar ocehan Pricilia tersebut kemudian menghela nafasnya lagi, "ciput sayang, dari pada lo ngoceh ngga jelas kayak gitu, mendingan kita cabut aja dari sini mumpung siang nanti ada balapan motor di tempat biasa, mau ngga? bosen gue disini", ajaknya mengalihkan pembicaraan ke orang yang biasa dia panggil ciput yang sebenarnya bernama asli pricilia putri itu, Pricilia adalah sahabatnya putri sejak kecil dan juga dia adalah partnernya Sandra dalam membuat ulah. "Ishh... yaudah ayo kalo gitu...!", seketika raut wajah Pricilia langsung berubah ceria, sebenarnya dia juga tidak jauh beda dengan Sandra, mereka sama-sama sang troublemaker, tapi ya Pricilia lebih bisa menjaga image. Tapi..., baru juga mereka naik ke mobil pricilia, tiba-tiba saja ponselnya sandra berbunyi yang menandakan ada telfon masuk, dan tertera nama papa di layarnya. "Bentar bokap gue nelfon". "Halo pa...". "....". "Iya-iya maaf, assalamualaikum pa". "...". "Apa?". "....". "Iya-iya sandra pulang, yaudah Assalamualikum pa" ucap sandra kemudian mematikan telfonnya. "Kenapa san?". "Bokap gue nyuruh pulang sekarang juga". "Apa kata gue pasti mereka bakal marah sama lo". "Argh... bawel mending anterin gue pulang!". "Iya-iya... sensian amat si bu, lagi pms ya?" canda pricilia kemudian menyalakan mobilnya dan pergi mengantar sandra pulang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD