The.Vi - PROLOG

427 Words
Di Algateri High School, hari ini adalah hari terakhir masa orientasi siswa. Siswa dan siswi sudah berada di gedung masing-masing, pembagian kelas juga sudah dilakukan. "Mimpi apa gue semalem bisa satu sekolah, dan satu jurusan sama laki sendiri." Viana Joycelyn Damares baru saja selesai  mengikuti kegiatan masa orientasi. Ia menggerutu karena kekasihnya masuk kedalam sekolah, dan jurusan yang sama dengan dirinya. Vivi panggilan akrabnya. Tak hanya cantik dan bertubuh seksi, ia juga menjadi ketua tim cheerleaders di sekolah. Vivi juga memiliki prestasi di bidang Sastra Indonesia. "Yang, kita ke ruangan kepala sekolah kuy!" ujar Theo sembari memainkan rambut panjang milik Vivi "Hah? Ngapain?" tanya Vivi "Gue mau protes! Karena Pak Pea udah pisahin pasangan paling fenomenal disini!" "Hah? Siapa?" tanya Vivi dengan pandangan tidak mengerti "Ya kita lah! Gimana sih, Ayang!" "Owh!" "Gue cipok juga lo!" Vivi memiliki empat teman cewek, dan lima cowok yang di kenal dengan sebutan GAS. Matheo Christian Jaya, salah satu anak GAS yang sudah terkenal sejak mereka duduk di bangku menengah pertama. GAS atau Geng Anak Setan, beranggotakan lima anak lelaki. GAS sendiri tidak memiliki pemimpin, itu karena kelimanya berasal dari keluarga yang kaya hingga tujuh turunan. GAS sudah terkenal di seluruh tanah Jawa, karena background dari orang tua juga karena prestasi mereka di bidang Akademik dan Non-akademik Ovi, Anjiel, Theo, Raga, dan Oris adalah lima anak yang memiliki kecerdasan di atas orang normal. Bahkan mereka juga memiliki prestasi di ekskul yang di ikuti. Meski mereka berbeda kelas, jurusan, dan ekskul, tetapi mereka tetap kompak jika sedang berkumpul bersama. Perjalanan cinta antara Theo dan Vivi memang terbilang cukup mulus. Hingga Vivi mengetahui bahwa Theo bermain api dengan seorang cewek, ia adalah atlet panjat tebing di dalam ekskul pecinta alam. Awalnya Vivi tidak percaya dengan  perkataan Tuti. Namun setelah membuktikan sendiri, Vivi melihat Theo yang tengah bermesraan dengan Cintya. Hubungan mereka menjadi renggang hingga beberapa bulan lamanya. Setelah mengetahui jika Theo hanya di jebak, Vivi membuat perhitungan dengan Tuti bersama keempat temannya. Meski anak GAS terkenal dengan kemesumannya, tetapi Theo hanya setia dengan Vivi. Theo selalu menjaga Vivi dari kemesuman teman-temannya. "Yang!" panggil Theo "Hmm" "Entar.. gue tidur rumah lu ya?" tanya Theo dengan nada manja "Hmmm!" "Jawab kenape sih! Hmm.. hmm.. gue bukan Nisya Sa'ban yang bisa mengerti bahasa kalbu!" protes Theo "Yaelah, Ayang! Biasanya juga langsung nyelonong! Ngapain sekarang pake minta ijin segala sih!" ujar Vivi sedikit kesal "Kirain lu lagi PMS, kan nggak enak entar pas ena-ena ada selai strawberrynya!" "Buset dah! Gue tabok juga lu pake pembalut!" "Ga mau! Maunya di tabok pake cintamu aja!" "Serah lu dah, Yang!" ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD