Dunia Quantum

1176 Words
2043 pusat kota negara Qartuan.   Sebuah acara mewah sedang digelar di Hexagon Tower, berikut dengan perilisan teknologi mutakhir yang memakan waktu selama 7 tahun dalam riset dan pembuatannya. Terciptanya Dunia Quantum juga memakan biaya yang sangat besar. Marteen, adalah otak dari terciptanya Dunia Quantum di bantu oleh rekannya Romdom sebagai pengembang dibidang teknologi demi kesempurnaan Virtual terbaik yang pernah ada.   Quantum hyberlifetimes, adalah perusahaan yang memiliki hak mutlak atas kepemilikan Dunia Quantum. Marteen yang menjabat sebagai Direktur terkaya di negaranya, sukses mewujudkan harapan semua penyandang d*********s atau mereka yang cacat secara fisik agar dapat hidup normal seperti manusia lainnya meski hanya dalam bentuk virtual.   Pembawa acara mulai melangkah keatas Gelanggang besar yang dipenuhi dengan kemerlap sorot lampu berwarna-warni, seseorang dengan tuxedo hitam membelah bising musik yang kian mereda.   “Baiklah, ini dia. Direktur perusahaan Quantum hyberlifetimes, yang berhasil menciptakan sebuah dunia di dimensi lain, yaitu dunia Quantum. Beri sambutan meriah..... Direktur Marteen.......“   Pria paruh baya berdiri dengan senyum mengembang sempurna, ada rasa bangga dan haru didalamnya. Dengan kemeja putih sederhana yang menjadi ciri khasnya, Marteen berjalan menuju gelanggang besar diiringi tepuk tangan dan hingar bingar seluruh karyawan dan tamu undangan.   “Ehem… Selamat malam, selamat datang di Hexagon Tower. Saya berdiri dengan bangga mewakili seluruh karyawan dan para staff perusahaan Quantum hyberlifetimes,“   “Saya mengucapkan terima kasih atas segala dedikasi dan kerja kerasnya demi mencapai tujuan dari perusahaan ini. Perkenalkan, teknologi mutakhir dengan Virtualisasi terbaik yang pernah ada. Sebuah dunia yang mampu menembus antar ruang dan dimensi. Dunia Quantum ini tercipta demi memberikan kesempatan kepada seluruh penyandang d*********s atau mereka yang cacat secara fisik agar mendapatkan kehidupan terbaiknya.“ jelas Marteen.     Acara berlangsung dengan sangat meriah, musik kembali di putar dengan sangat keras. Marteen yang turun dari gelanggang dibanjiri dengan pelukan serta ucapan selamat dari semua tamu undangan yang hadir.   “Akhirnya Ayah berhasil nak!“ ucap Marteen berdiri di samping putra sulungnya yang duduk diatas kursi roda.   “Selamat ayah, Hernalt bangga ayah bisa mewujudkan impian semua orang.“   “Dunia Quantum ayah dedikasi untuk kamu Her, demi menembus kesalahan dunia nyata ini yang membuat kamu harus menghabiskan seumur hidup kamu diatas kursi roda.“   “Hernalt tidak masalah ayah, ini adalah takdir tuhan.“   Marteen tersenyum dan mengusap kepala putranya yang kian beranjak dewasa “Anak pintar, bahagiakan hidup kamu didunia Quantum nak“     Pada hari perilisannya, sudah sekitar 9,5 juta jiwa yang mendaftarkan diri sebagai Member di Dunia Quantum. Pihak Perusahaan menyediakan sekitar 12 juta chips nanotermo yang akan di pasangkan di bagian otak agar kinerja sistem motorik anggota tubuh didunia Quantum terasa nyata.     2044 pusat kota Hanz, Dunia Quantum.   Seorang pemuda tampan yang merupakan seorang milyuner muda dengan kacamata hitam khasnya, terlihat duduk menghadap kearah jalan memandangi aktivitas Dunia Quantum yang semakin ramai. Setiap harinya member perusahaan ayahnya terus bertambah, sehingga Dunia Quantum semakin padat.   Beberapa mobil antigravitasi lalu lalang membelah keramaian, pemuda itu terus melemparkan koin keberuntungannya lalu di tangkap kembali.   “Kamu berhasil ayah, kamu berhasil“ ucap Hernalt dalam hati dengan senyum sumringah menghiasi wajahnya.   “Milo coffee pesanan tuan“ ucap barista langganan Hernalt, meletakan minuman dihadapannya   “Terimakasih.“   Selang beberapa lama, hadir rekan-rekan bisnisnya di Dunia Quantum. Kenzo keturunan Jepang dengan kinerja yang sangat loyal, Khaibar pemuda Melayu dengan inovasi gila setiap harinya.   Di Dunia Quantum, semua berhak memilih profesi atau fashionnya sendiri sesuai cita-cita mereka didunia nyata. Tapi itu hanya berlaku di Dunia Quantum, di Dunia nyata mereka akan tetap sama, seorang yang memiliki keterbatasan secara fisik.   “Haii Her, sudah lama menunggu?“ Kenzo datang ditemani Khaibar menjabat tangan Hernalt.   “Lumayan, kira-kira cukup untuk memperhatikan seekor anjing diseberang sana yang semula lapar kemudian tergeletak kekenyangan“   “Hahaha... Anjingnya makannya terlalu cepat Her?“ balas Khaibar.   “Kau yang datang terlalu lama s****n hehe“   Mereka mulai membahas perkembangan Dunia Quantum, dengan semakin banyaknya member yang bergabung. Menuntut Dunia Quantum harus segera berkembang, di Dunia Quantum semua memiliki kebebasan, tanpa pemerintahan, tanpa pimpinan yang mengatur hidup mereka. Semua sama rata, berdiri sama tinggi duduk sama rendah.   “Apa improvement yang hari ini kamu bawa Khai?“ tanya Hernalt.   “Saya baru saja berfikir, tentang peradaban Dunia Quantum yang seharusnya memiliki aturan-aturan berkehidupan seperti di dunia nyata“ jawab Khaibar   Hernalt menggeleng “Ayah ku tidak akan setuju dengan hal itu, Dunia Quantum diciptakan demi kebebasan berkehidupan yang layak. Kehidupan yang kita tidak pernah bisa mendapatkannya di Dunia nyata.“   “Saya paham akan hal itu Her, tapi perlu ada aturan agar keberlangsungan hidup disini tetap berjalan.“   “Aku perlu membicarakan nya dengan Ayahku Khai“   “Baiklah Her.“   “Bagaimana kalau sekarang kita pergi ke Tartaros?“ ajak Kenzo   “Setuju“ “Setuju “     Tartaros adalah tempat Misterius yang pantang disambangi oleh siapapun, entah apa tujuan Perusahaan Quantum hyberlifetimes menciptakan tempat ini. Yang jelas, konon ada sebuah portal menuju kesuatu dimensi dimana dewa keadilan Kronos bersembunyi.   Menurut mitos, Kronos sengaja digaungkan keseluruh penjuru Dunia Quantum agar penduduk Dunia Quantum tetap memiliki batasan meski Dunia Quantum menawarkan segala kebebasan dalam hidup. Demi keberlangsungan hidup yang damai dan harmonis. Kronos yang nantinya akan melenyapkan orang-orang dengan catatan 'Equinox' yang tinggi, setiap kejahatan yang dilakukan penduduk Dunia Quantum 'Equinox' akan mencatat dibalik punggung mereka.     Hernalt menekan tombol remotenya, secepat kilat mobil Esemka yang merupakan mobil mewah antigravitasi satu-satunya yang ada di Dunia Quantum, mobil yang sengaja diciptakan oleh Marteen hanya untuk anaknya.   Sementara itu, Kenzo dan Khaibar menggunakan kapsul terbangnya. Mereka tentunya dapat melihat keindahan kota Hanz secara utuh dari atas sana. Sesampainya di Tartaros mereka pergi ke suatu Telaga yang memiliki air berwarna biru pekat, sebuah tempat favorit mereka bertiga untuk berlatih mengaktifkan energi Kanuragan. Kanuragan adalah ilmu tenaga dalam yang dapat memberikan kekuatan terbatas kepada manusia.   “Heii Her, menurut mitos yang berkembang di masyarakat. Tempat ini memiliki portal menuju dimensi lain“ tanya Kenzo sambil mematangkan kuda-kudanya   “Benar Her, menurut buku yang saya baca. Portal ini tempat bersemayamnya seorang Dewa bernama Kronos“ tambah Khaibar.   “Aku masih belum paham soal itu, tapi menurut Ayah ku. Portal ini akan terbuka pada malam hari untuk menghilangkan orang-orang dengan catatan  Equinox yang tinggi. Artinya mereka adalah orang-orang jahat, dan Dunia Quantum bukan tempat untuk mereka. “   “Waah... Demi terciptanya keadilan dan hidup damai di dunia ini ayah kamu mendesainnya dengan sangat jeli ya“   “Entahlah, Tadinya Dunia ini diciptakan dengan ambisi memberikan kehidupan layak untuk aku Ken“   “Dewa pemburu gelap misterius, keren...“ ucap Khaibar.   Tartaros adalah sebuah hutan belantara yang dipenuhi dengan pepohonan raksasa, Hernalt sebenarnya tahu dimana letak portal yang mereka bicarakan. Namun pesan ayahnya membuat dirinya bungkam mengenai tempat tersebut. Telaga biru itu sendiri merupakan air suci yang mengalir dari atas pegunungan Ortoks, air tersebut konon memiliki khasiat sebagai media penyembuhan dan memberikan efek energi entemik yang memacu adrenalin. Itu sebabnya mereka selalu berlatih Kanuragan di Telaga tersebut.   Nirwana di Dunia Quantum mulai menjingga, langit tampak memerah yang menandakan hari akan segera larut.   “Ken, Khai... Sudah waktunya untuk pulang!“ ajak Hernalt   “Baik Her, ayo berkemas“ jawab Kenzo   Berbeda dengan Khaibar yang masih terlibat sibuk berlatih pernafasan “Duluan aja, saya masih mendalami jurus baru“   Muncul rasa curiga dibenak Hernalt, “Jangan-jangan dia ingin mencari tahu dimana portal itu berada“ pikirnya dalam hati.   “Tidak Khai, perjanjian kita sejak awal tidak akan sampai larut disurau ini!“ tegas Hernalt   “Tenang saja Her, saya akan menyusul setelah kalian pergi“   Hernalt yang terpancing emosinya, menggenggam kerah baju Khaibar “Pulang sekarang atau kupukul wajah mu!“   “Whooaaa... Santai Her, oke kita pulang“   “Cukup Her, ayo pulang Khai jangan memperkeruh suasana“ ajak Kenzo sembari memisahkan mereka berdua.   “s****n anak cacat ini, mentang-mentang putra dari pemilik Dunia Quantum. Dia seenaknya memperlakukan ku“ gumam Khaibar dalam hati, dengan melemparkan senyum masam kepada Hernalt dan Kenzo.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD