bc

RANJANG ASMARA CEO TAMPAN

book_age18+
270
FOLLOW
2.5K
READ
one-night stand
HE
forced
arrogant
boss
drama
bxg
city
assistant
like
intro-logo
Blurb

Naura Angelica, sekertaris cantik yang nasibnya begitu malang, dia harus mendekam dibalik dinginnya jeruji besi karena terbukti bersalah mengelapkan dana perusahaan, padahal itu semua hanya fitnah dan bukan kesalahannya. Sebelum kejadian itu, Naura dan CEOnya terlibat cinta satu malam di sebuah hotel karena mabuk. Sang CEO tidak mau bertanggung jawab dan menuduh Naura-lah yang menjebak dirinya.

Saat Naura sudah menjalani hukuman di penjara, hari ini tiba-tiba sang CEO datang membesuknya dan menawarkan pernikahan kontrak padanya. CEOnya bernama Nathan, dia memaksa Naura untuk menikah kontrak dengannya dengan jaminan dia akan dibebaskan. Naura tanpa berpikir panjang dia menyetujui tawaran pernikahan kontrak tersebut agar terbebas dari penjara. Ternyata pernikahan kontrak bersama Sang CEOnya itu adalah mimpi buruk baginya, dia dipaksa bercinta terus menerus oleh Sang CEO agar dia bisa melahirkan satu anak untuknya sesuai perjanjian.

Mampukah Naura terbebas dari penjara pernikahan kontrak tersebut? Apa mungkin mereka akan berakhir saling mencintai satu sama lain?

chap-preview
Free preview
Cinta Satu Malam
"Siapa kamu? Pergi kamu dari kamarku! Kenapa kamu bisa ada di sini?" Bentak seorang pria bernama Nathan. Pria itu dalam keadaan mabuk berat, dia dikagetkan ada seorang wanita cantik yang berada di tempat tidurnya. Wanita cantik itu bernama Naura dan dia sendiri juga tidak tahu mengapa dia bisa berada di kamar hotel CEO Nathan? Bukannya pergi, wanita itu malah menjatuhkan tubuhnya di ranjang mewah Nathan. Naura memegang kepalanya yang terasa berat. Tubuhnya terasa panas. Dia menggeliat seperti cacing kepanasan. Dia … ingin sekali disentuh oleh Nathan. "Tuan, tolong saya!" ucap Naura Naura sambil terus menggeliatkan tubuhnya karena mulai terpengaruh dengan obat perangsang. Tanpa sadar, Naura menarik tangan Nathan hingga lelaki itu terjatuh di ranjang bersamanya. Wanita itu mengalungkan tangannya di leher Nathan. Wanita itu pun mencium bibir s3ksi Nathan yang sejak tadi sudah menggodanya. Nathan adalah lelaki normal. Melihat Naura yang agresif membuat sesuatu yang sedari tadi dia tahan pun bergejolak. Dia yang awalnya diam pun mulai membalas pagutan wanita cantik di hadapannya. Tak sanggup menahan gejolak gairah yang ada dalam dirinya, Nathan menanggalkan satu- persatu baju yang dipakai Naura lalu memulai permainan panasnya Naura yang belum pernah disentuh oleh lelaki merasa kesakitan. "Sakit! Sa-kit Tuan, hentikan!" pekik Naura. Namun, sepertinya, itu tidak dihiraukan oleh Nathan. Lelaki itu terus saja melakukan kegiatannya. Gadis itu hanya sanggup memejamkan matanya sambil menahan rasa sakit di bagian bawahnya. Setelah Nathan menuntaskan gejolak dalam dirinya, lelaki itu pun ambruk di samping wanita yang cantik dan seksi itu. Dia memutuskan untuk tidur karena kelelahan. Mereka berdua tidur bersama saling memeluk satu sama lain sampai pagi menjelang. Mereka sudah seperti sepasang kekasih padahal mereka hanya terlibat cinta satu malam. *** Pagi hari telah tiba, Naura membuka kedua matanya, dia terkejut karena mendapati dirinya tidur di pelukan pria yang sepertinya dia kenal. Dia harus memastikan siapa lelaki ini. Mulutnya menganga seketika saat tahu, pria yang tidur dengannya itu adalah CEO-nya sendiri. "Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa berada di sini?" Pekik Naura sambil menutup mulutnya Telinga Nathan sangat sensitif. Sedikit saja suara mampu membangunkan tidurnya. Lelaki itu pun mengerjapkan matanya. "Naura? Kenapa kamu berada di kamarku? Dan ini!" Nathan melihat tubuhnya dan Naura yang sama sama polos. Lelaki itu memicingkan matanya pada Naura. "Semalam, kamu sengaja menggodaku bukan? Berpura-pura mabuk, padahal, kamu berniat menjebakku!" Tuduh Nathan sambil mencengkram erat leher Naura karena dia begitu marah. "Sa-kit! Tolong lepaskan! Saya tidak tahu apa yang terjadi. Uhuk ... Jujur, saya tidak ingat apa yang terjadi semalam." Iba Naura sambil menangis. Naura berusaha melepaskan cengkeraman tangan Nathan. Namun lelaki itu begitu kuat, hingga dia pun tak sanggup melepaskan diri. Naura merasa, ini adalah akhir hidupnya, mati di tangan sang atasan. Melihat wajah Naura yang memucat, ada rasa iba di hati Nathan. Lelaki itu pun melepaskan tangannya. "Pergilah! Sebelum aku berubah pikiran. Tunggu! Sebelum ke luar kamar ini kamu mandilah dulu!" "Baik, Tuan." Naura merasa ketakutan karena wajah sang CEO yang sedang marah terlihat mengerikan. Dengan cepat, dia bangun dari tempat tidur sang CEO dan segera memunguti bajunya yang berserakan di atas lantai. Naura pun masuk ke dalam kamar mandi kemudian memakai pakaiannya. Setelah memastikan pakaiannya terpasang dengan sempurna, wanita itu pun pergi meninggalkan kamar sang CEO. 'Apa yang harus aku lakukan? Kenapa bisa aku bercinta bersama CEO-ku sendiri? Apa semalam aku mabuk, hingga aku mau saja diajak tidur olehnya? Naura merasa dirinya hancur, dia tidak tahu kenapa dia bisa menghabiskan malam bersama CEO-nya sendiri. Naura hanya mengingat tentang acara makan malam bersama kekasihnya. Sedikit minuman anggur, sepertinya, tidak akan memabukkan seperti itu, tetapi, mengapa bisa berakhir di kamar CEO-nya? Namun, saat dia berada di depan lift hotel. Tiba-tiba, tangannya dicekal kemudian digeret masuk ke dalam lift begitu lift itu terbuka. Untungnya, hanya ada mereka berdua di sana. "Kamu ambil cek ini! Ingat, apapun yang terjadi, aku tidak akan mau bertanggung jawab, karena disini, kamulah yang menggodaku," sarkas Nathan sambil melemparkan ke arah wajah Naura. Naura melihat cek bertuliskan seratus juta di hadapannya yang jatuh ke bawah. Melihat Naura yang sepertinya bingung membuat lelaki itu pun berkata, "Ini untuk uang tutup mulut atas kejadian semalam!" Naura membulatkan matanya. Dia tak menyangka kalau dirinya dianggap begitu rendah oleh sang atasan. "Saya bukan w************n Tuan! Saya juga tidak tahu kenapa bisa semalam Anda dan saya bisa satu kamar! Anda begitu kurang ajar!" Naura mengambil cek tesebut kemudian merobeknya dan melemparkan cek bertuliskan seratus juta itu ke wajah Nathan, lalu dia melangkah dengan kasar, pergi meninggalkan Nathan. Nathan tidak terima karena Naura mengembalikan cek tersebut padanya. Dia merasa harga dirinya diinjak-injak oleh Naura. Tak ada satupun wanita yang menolaknya, apalagi hanya sekelas wanita seperti Naura. Pria itu sangat marah, dia langsung mengejar langkah Naura yang baru saja keluar dari lift. Nathan berhasil mengejar Naura, dia menarik paksa tangan Naura dan menyeretnya menuju ruangan CCTV hotel tersebut. Dia ingin membuktikan bahwa Naura-lah yang bersalah. Pria itu sangat yakin kalau Naura memang sengaja masuk ke kamarnya. Menjebak dirinya dengan tipuan murahan! "Apa yang Anda lakukan, Tuan? Ini ... Sakit! Lepaskan!Jangan ditarik seperti ini," teriak Naura sambil mengikuti langkah Nathan. Nathan adalah pemilik hotel ini, karena itu, dia tahu dimana letak ruangan CCTV nya. Sesaat kemudian, mereka sudah sampai di ruangan di mana rekaman CCTV hotel disimpan. Dia segera membuka laptop yang berada di ruangan CCTV tersebut. "Tunggu! Lihat saja dari CCTV ini, pasti kamu terbukti sudah masuk ke kamarku dan berniat menjebakku bukan?" Nathan memeriksa laptop itu dengan serius dan meminta Naura melihatnya. Lelaki itu memeriksa CCTV di ruangan tersebut dengan serius tapi ternyata CCTV dalam keadaan mati pada jam yang ingin dibukanya. Sepertinya, ada orang yang sengaja mematikannya saat itu. "Sial! Kenapa bisa CCTV di ruangan ini dalam keadaan mati? Pasti ada yang salah, aku akan menyuruh Jack untuk menyelidikinya. Nathan terlihat sangat marah karena tidak berhasil mendapatkan bukti untuk menuduh Naura. Naura sedikit bersyukur karena tidak ada bukti yang bisa memberatkannya. Namun, dia juga penasaran, siapa dalang dibalik semua ini. "Lihat! Tuduhan Anda tidak terbukti bukan! Sekarang, biarkan saya pergi! Anda tidak perlu khawatir, aku tidak akan mengatakan pada siapapun soal kejadian semalam. Anggap saja, itu tidak pernah terjadi." Naura pun menyentakkan lengannya dan pergi meninggalkan hotel itu. Namun, lagi dan lagi, Nathan masih belum rela melepaslan Naura. Lelaki itu pun menyeret wanita itu masuk ke dalam mobilnya kemudian mengajaknya berangkat bersama. Nathan melakukan semua itu untuk mengawasi Naura karena dia masih curiga pada Naura kalau dia-lah yang menjebak dirinya. Tidak ada kata saat mereka dalam perjalanan ke kantor. Tak lama, mobil mereka pun sampai di kantor. Saat Naura dan Nathan turun dari mobil dan masuk ke perusahaan bersama, tatapan mata semua oran tertuju pada mereka berdua dan sepertinya ada yang aneh. Asisten pribadi Nathan langsung datang menghampiri mereka berdua dengan wajah yang terlihat panik. Asisten itu menemui Nathan dan Naura, lalu mengajak mereka berdua masuk ke dalam ruangan Nathan untuk berbicara hal yang penting. "Apa yang terjadi? Kenapa wajahmu begitu panik?" tanya Nathan. "Gawat! Tuan Muda! Mengapa Anda bisa seceroboh ini? Lihatlah ini! Anda dan Nona Naura terlibat masalah besar." Asisten itu menjawab Nathan lalu segera menyalakan televisi yang berada di ruangan kerja Nathan. Saat layar televisi menyala, terpampang nyata cuplikan video vulgar berdurasi beberapa menit dan foto mesra seseorang. Apa yang disuguhkan di layar televisi tersebut, membuat Nathan tersentak. "Apa? Kenapa bisa video dan foto itu tersebar? Siapa yang berani melakukannya?" Nathan mengepalkan tangannya karena tersulut emosi melihat berita yang berada di layar televisi.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Her Triplet Alphas

read
7.0M
bc

The Heartless Alpha

read
1.5M
bc

My Professor Is My Alpha Mate

read
463.9K
bc

The Guardian Wolf and her Alpha Mate

read
499.4K
bc

The Perfect Luna

read
4.0M
bc

The Billionaire CEO's Runaway Wife

read
602.9K
bc

Their Bullied and Broken Mate

read
465.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook