bc

Clairvoyant, Enchanter, and The Goddess

book_age18+
277
FOLLOW
1.3K
READ
others
drama
bisexual
mystery
scary
like
intro-logo
Blurb

Perselisihan yang terjadi antara keturunan penyihir yang biasa di sebut dengan Enchanter atau Enchantress, dengan keturunan peramal atau Clairvoyant, terus bergulir hingga memakan banyak korban. Keberadaan para dewi pun membuat perselisihan di antara kedua belah pihak semakin memanas.

Pythonissam Raph, adalah seorang Enchanter hebat yang sangat membenci keturunan Clairvoyant. Ia dengan berat hati harus menerima perintah dari gurunya untuk melakukan perjalanan bersama seorang keturunan Clairvoyant dalam mencari beberapa tumbuhan suci yang tidak ia ketahui apa kegunaannya.

Baginya mendampingi seorang peramal bukanlah hal yang mudah, di satu sisi ia mulai ingin berteman dengan peramal itu, tetapi di sisi lain egonya terlalu kuat hingga ia kerap bersikap seolah-olah tidak peduli pada peramal tersebut.

Bagaimana cara Raph mengatasi semua permasalahan yang mereka hadapi selama perjalanan? Apakah pada akhirnya ia akan menerima sang Clairvoyant sebagai temannya?

Gambar : Scenerypity

Font : Another hand, PicsArt

chap-preview
Free preview
Chapter 1 : Pertemuan pertama
               Dahulu kala disebuah Negeri makmur, tersebar berita tentang sosok dewi yang turun dari langit. Dewi-dewi itu dikabarkan menyamar menjadi wujud wanita yang cantik dan anggun, Namun ternyata berita itu mengundang perhatian dari para Enchanter atau dapat disebut para penyihir pria untuk memburu para dewi, demi membuktikan seberapa besar kekuatan mereka. Akhirnya Ditangan para Enchanterlah hampir seluruh wanita cantik merenggut nyawa, dan kejadian itu berlangsung lama sekali. Sampai dimana, datang seorang Clairvoyant dari Negeri lain yang menghentikan aksi dari para penyihir itu. Clairvoyant tersebut meyakinkan para penyihir, bahwa dewi-dewi yang diceritakan itu hanyalah sebuah kabar bohong, dan mulai sejak itulah pemburuan para dewi yang berwujud wanita cantik dapat dihentikan. (Enchanter dan Enchantress adalah sebutan untuk manusia yang memiliki darah Penyihir, memiliki kekuatan untuk mengutuk, menyihir, memantrai, dan membuat ramuan) (Clairvoyant adalah sebutan untuk keturunan manusia yang memiliki darah Peramal, tentu saja mereka mempunyai kemampuan untuk meramalkan masa depan)                 Namun, setelah beberapa abad. Seorang pemuda dari keturunan Enchanter bernama Raph, tetap percaya bahwa para goddess atau para dewi itu benar-benar turun dan berbaur dengan mereka. Ia bertekad untuk membuktikan kebenaran itu pada seluruh keturunan Enchanter. “Bagaimana hari mu Raph?” tanya seorang gadis yang memakai jubah panjang berwarna merah mendekati pemuda yang sedang tenggelam dengan kegiatannya sendiri.                 Raph melirik sejenak gadis itu dan kembali menatap bukunya dengan acuh “Tidak terlalu baik, minggu ini aku belum mendapatkan informasi apapun mengenai ciri-ciri dewi lebih detail.” jawab Raph yang terlihat sibuk dengan buku-buku besar dan usang dalam rak yang ia hampiri, keduanya tengah berada disebuah perpustakaan kota kini.                 Gadis itu mengleha nafas melihat kegiatan yang ia pikir membosankan, “Kau benar-benar tidak percaya perkataan Clairvoyant itu? Bukankah dia adalah seorang Clairvoyant?” tanya gadis tersebut, mengulang kata Clairvoyant.                 Raph menghentikan kegiatannya dan menatap sang gadis, “Sandara! Dia memang seorang keturunan Clairvoyant, tapi aku tetap tidak percaya padanya. Clairvoyant itu tidak dapat kita percaya! seharusnya Enchanter dan Enchantress mewaspadai para Clairvoyant itu! Lihatlah kenyataan bahwa para nenek moyang kita membenci mereka, bahkan perang selalu terjadi!” ucap Raph panjang lebar pada gadis yang ternyata bernama Sandara itu. “Tetapi itu sudah lama sekali, Raph.” Ucap Sandara dengan melipat kedua tangannya kedepan. “Sebenarnya siapa yang harus kalian waspadai?” tanya seorang pemuda yang datang dari balik salah satu rak buku, menatap keduanya dengan lekat. Raph dan Sandara memalingkan wajah mereka, melihat siapa pemuda yang bertanya itu. “Siapa kau?” tanya Sandara pada pemuda yang menggunakan jaket hitam tersebut, pemuda itu hanya terdiam menatap lantai yang ada dibawah kakinya. “Hei, apa kau tidak mendengar pertanyaannya?” tanya Raph yang kesal melihat tingkah acuh pemuda itu pada temannya. Mata keduanya menangkap bibir pemuda itu berkata sesuatu dengan suara pelan. “Apa?” Sandara yang tidak dapat mendengar suara pelannya lantas memintanya untuk memperjelas perkataannya, sedangkan Raph melirik kearah lantai, ketiganya terdiam sejenak. “Lantai ini akan retak!” jelas pemuda itu, Raph dan Sandara saling menatap heran. Trek! tiba-tiba lantai yang diinjak pemuda itu benar-benar retak, Raph dan Sandara terkejut melihat keramik lantai itu sudah tidak berbentuk. Seketika Raph memincingkan matanya tajam, mengetahui siapa orang yang ada dihadapannya kini. “Kau seorang Clairvoyant?” tanya Sandara yang ternyata satu pikiran dengan Raph, seketika Raph berdiri menatap pemuda itu dengan tatapan tajam miliknya. “Kau tidak perlu menatapku seperti itu Raph.” ucap pemuda itu memandang Raph.                 Raph terkejut namun ia mengerti apa yang benar-benar terjadi, “Bagus, kau mengetahui namaku! Pergilah! kehadiranmu dikota ini tidak diterima!” ucap Raph ketus, Sandara hanya menarik lengan baju Raph menyuruhnya untuk menghentikan perkataan yang terlampau kasar pada pemuda yang baru ditemui keduanya ini.                 Pemuda itu hanya tersenyum simpul, “Aku tahu ini adalah kota para keturunan Enchanter dan Enchantress, tapi aku tidak mengetahui jika ada peraturan bahwa para Clairvoyant dilarang datang kemari!” pemuda itu berucap dengan santai membuat Raph mulai geram karena perkataan maupun kehadirannya. “Mau apa kau kemari?” tanya Raph dengan nada tinggi, pemuda itu tersenyum kembali dan melangkah mendekati keduanya. “Menemui kalian berdua!” jawab pemuda itu. Raph menyipitkan matanya, menatap curiga pergerakan pemuda Clairvoyant tersebut. Merasa tidak dipercayai pemuda itu mengangguk dan memperkenalkan diri. “Baiklah, begini saja. Perkenalkan, nama marga keluargaku adalah Eight dan aku...”, “Hahaha... itu terdengar seperti telur!” Raph mengejek pemuda yang tengah memperkenalkan namanya tersebut. Seketika Pemuda itu terdiam, menatap tajam Raph yang tertawa pelan. “Itu Egg!” jelas pemuda itu sedikit menggeram, Sandara hanya diam menahan tawanya. Pemuda itu menghela nafas dan mengangguk pelan, “Sudah ku duga, ini akan terjadi bila aku menemui kalian.” pemuda itu berbalik lalu berjalan menjauh, Raph mengangkat sudut bibir kanannya seraya menunjuk punggung pemuda tadi dengan jari telunjuk kanannya. “Silahkan saja!” ucap pemuda itu seraya menghentikan langkahnya, Raph menyipitkan kembali matanya dengan rasa bingung. “Lontarkan saja aku, atau dorong saja aku dengan mantramu itu! Tapi nanti, kau akan meminta maaf padaku dan menyesali perbuatanmu ini!” sambung pemuda itu kembali, Raph yang merasa ketahuan basah terdiam dan menurunkan kembali tangannya. Pemuda tersebut mengangguk pelan dan kembali berjalan menjauh dari keduanya. Sandara menatap punggung sang Clairvoyant yang menjauh, “Mengapa kau tidak melontarkannya?” tanya Sandara menggoda Raph yang terdiam. “Apa kau mengira aku akan benar-benar melontarkan mantra padanya? Kau lebih mempercayai Clairvoyant itu kah?” tanya Raph kembali seolah menunjukan bahwa yang dikatakan pemuda tadi tidaklah benar. Sandara tersenyum simpul, “Bukan begitu Raph, hanya saja...”, “Sudahlah, ayo! Kita harus segera menemui Irene. Kau tahu kan dia sangat benci menunggu?!” Raph berjalan keluar mengakhiri pembicaraan Sandara yang bahkan belum selesai. Sandara pun terdiam kesal, ia hanya mengangguk kecil dan berjalan menyusul Raph.   “Dari mana saja kalian berdua? Lama sekali! Bukankah sudah ku katakan kita bertemu pada pukul 1 siang ini?!” celoteh seorang wanita dengan syal biru yang melilit dilehernya, ia berdiri dengan kedua tangan yang dilipat didepan d**a. Sandara dan Raph yang baru saja datang menunduk pada wanita ini, meminta maaf akan keterlambatan mereka. “Maafkan kami Irene! tadi kami bertemu dengan seseorang, dan sebab itulah... mengapa kami datang terlambat.” Jelas Sandara melirik Raph yang hanya diam, ia terlalu malas untuk menjelaskan apapun pada wanita ini. Irene mengerenyitkan dahinya yang sedikit lebar itu. “Seseorang? Siapa? Kekasihmu kah? Atau kekasih Raph?” tanya Irene menatap Raph dengan selidik, yang ditatap hanya menghela nafas pelan. Irene semakin mendekatkan wajahnya pada murid terpintarnya ini, dengan perlahan Raph menjauhkan tubuhnya dari hadangan wajah wanita tua itu. “Hh.. yang benar saja! Orang ini adalah seorang Pria!” ucap Raph kesal, Irene kembali menegakkan tubuh rampingnya dan melipat kedua tangannya. “Oh, jika begitu dia adalah kekasih Sandara?” tanya Irene tatapanya beralih pada Sandara yang kemudian menatapnya kembali, Gadis ini terkejut dan menyangkalnya. “Bukan Irene, dia bukan pacarku!” Sandara menyilangkan kedua tangannya. “Bagaimana mungkin aku berpacaran dengan orang yang baru kukenal dan kulihat?!” lanjut Sandara. “Lalu?” tanya Irene kebingungan menatap keduanya. “Orang ini adalah seorang Clairvoyant!” ucap Raph dengan nada yang dingin. Irene terdiam sejenak, menatap Kedua muridnya sebelum kemudian ia mengangguk pelan. “Jadi, maksud kalian.. Kalian telah bertemu dengan seorang Clairvoyant pria?” tanya Irene yang dijawab anggukan dari keduanya, Irene terlihat berpikir. Sandara menyipit “Ada apa Irene?” tanyanya yang mendapati perubahan raut wajah pada gurunya tersebut, Raph pun mengetahui perubahan raut wajah pada Irene tadi. “Tidak! Aku ingin mengenalkan seseorang dengan kalian, dan aku harap kalian dapat berteman baik dengannya!” ucap Irene mengibaskan tangannya keudara membuat Sandara menatap Raph sejenak, kemudian mengangguk menatap Irene.  “Aku mempunyai firasat buruk.” gumam Raph pada Sandara yang berjalan mendahuluinya, kini mereka masuk kedalam rumah sederhana milik Irene. “Sandara, Raph perkenalkan... Namanya adalah Faikar.” Irene menunjuk seorang yang tengah duduk dengan santai disofa miliknya, Raph dan Sandara terkejut melihat orang tersebut.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Hot Boss (Indonesia)

read
660.8K
bc

HYPER!

read
556.7K
bc

Bastard My Ex Husband

read
383.0K
bc

I Love You Dad

read
282.8K
bc

Bridesmaid on Duty

read
162.1K
bc

Hubungan Terlarang

read
501.0K
bc

Nikah Kontrak dengan Cinta Pertama (Indonesia)

read
450.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook