bc

TRAPPED WITH AN ALPHA (Indonesian)

book_age18+
38.8K
FOLLOW
144.1K
READ
alpha
forbidden
possessive
forced
second chance
arrogant
dominant
badboy
werewolves
vampire
like
intro-logo
Blurb

AVAILABLE IN 3 LANGUAGES (ENGLISH, INDONESIAN AND FILIPINO) PLEASE VISIT MY PROFILE AND FIND ANOTHER STORY.

Pria itu tampan bak dewa yunani.

Makhluk mitologi yang aku kira tidak pernah ada, ternyata berdiri di depanku.

Menyelamatkan hidupku dari berandalan itu lalu menculikku untuk dirinya sendiri karena ia menganggap aku adalah pasangan jiwanya.

chap-preview
Free preview
1
Aku baru saja memejamkan mata diatas tempat tidurku, karena hari ini merupakan hari liburku bekerja, saat kemudian aku mendengar seseorang masuk kedalam rumah. Itu pasti Lexy, teman serumahku. Dan aku yakin dia tidak sendirian. Aku mencoba untuk memejamkan mataku lagi namun suara desahan Lexy dan temannya -yang entah siapa dan darimana- itu terdengar dengan sangat jelas olehku. Dapat ku bayangkan bahwa mereka berciuman tanpa henti saat memasuki rumah. Oh, tolong aku, ya tuhan. Aku tahu dia sudah cukup dewasa untuk melakukan itu tapi bisakah dia melakukannya dengan hening sehening para murid di sekolah mengheningkan cipta saat upacara bendera? Baiklah, itu terdengar sangat tidak mungkin karena aku memang belum pernah melakukan s*x sehening itu. Tapi haruskah aku mengingatkan Lexy bahwa dia tidak sendiri di rumah ini dan ditambah kenyataan bahwa teman serumahnya adalah wanita single yang sudah lama tidak melakukan s*x selama berbulan-bulan. Bukan maksudku aku ingin merenungi nasibku yang sial seperti itu, tapi percayalah, aku memang kehilangan gairah untuk melakukan seks panas dengan laki-laki saat ini. Aku merasa tugasku lebih penting. Ya, tugas yang kulakukan demi Mom tercinta yang menyebabkan aku berada disini. Jauh dari negaraku sendiri. Aku seorang warga negara Australia, namun disini lah aku berada, di Virginia, tepatnya Lexington, kota kecil yang hanya dihuni oleh beberapa ribu penduduk. Aku berjanji pada Mom untuk menemukan kakak ku yang terpisah denganku dan Mom saat aku masih kecil dulu. Kiara, kakak ku, bertengkar hebat dengan Mom entah untuk masalah apa dan ia memutuskan untuk pergi dari rumah saat ia berumur 20 tahun dan aku masih berusia 14 tahun. Saat Kiara pergi, Mom sama sekali tidak mencarinya karena berpikir bahwa Kiara mungkin saja membutuhkan waktu beberapa minggu untuk memikirkan keputusannya walaupun aku sendiri tidak tahu apa yang dimaksud Mom dengan keputusan tersebut. Mom benar-benar tutup mulut mengenai alasan kepergian Kiara. Minggu berganti bulan. Dua bulan setelah Kiara pergi Mom mencarinya sekuat tenaga, melakukan segala cara yang ia bisa untuk menemukannya. Tapi tidak ada hasil sama sekali. Bahkan hampir seluruh harta peninggalan ayahku habis terpakai untuk keperluan mencari Kiara. Sekarang sudah hampir 7 tahun dan Mom entah bagaimana mendapatkan petunjuk dari seseorang bahwa Kiara telah menikah dan menetap disini. Mom memintaku untuk menemukan Kiara. Aku menyetujui nya karena melihat kondisi Mom yang sering sakit-sakitan karena ia merasa bersalah telah membiarkan Kiara pergi. Setelah aku lulus dari kuliahku aku langsung terbang kesini dan mencari pekerjaan sementara untukku bertahan hidup selagi mencari Kiara. Namun sudah tiga bulan sejak aku tinggal disini dan aku sama sekali belum menemukan Kiara. Memikirkan hal ini rasanya aku menjadi sangat jengkel kepada Kiara dan kepala batunya. Brukkk! Pintu kamar ditutup dengan sangat keras dan terburu-buru. Aku tidak tahu apa yang terjadi tapi sepertinya dua orang disebelah kamarku benar-benar sedang bersemangat. Bahkan saat aku berusaha untuk tidak mendengar pun suara mereka semakin jelas terdengar olehku. Aku kira mereka sudah dalam tahap melepas baju satu persatu. Dan desahan itu terdengar lebih jelas sekarang. Kupingku tak tahan lagi mendengarkannya. Aku bergegas turun dari tempat tidurku dan menarik jaketku dari sofa. Aku tidak akan mengganggu, lagipula aku tidak ingin mendengar mereka. ♥♥♥ Lexington malam ini cukup bersahabat, tidak sedingin biasanya namun tetap masih membuatku kedinginan. Aku sudah sangat ingin meninggalkan kota ini. Lexington adalah tempat yang indah pada siang hari, namun pada malam hari kota ini bagaikan kota mati. Tentu saja, pusat kota selalu ramai dikunjungi oleh beberapa penduduk setempat, tapi di beberapa daerah termasuk daerah rumahku berada, setiap pukul 10 malam akan ada sirine yang berbunyi di seluruh penjuru daerah untuk mengingatkan kepada anak-anak kecil agar segera masuk ke rumah dan tidak berkeliaran. Konon katanya ini sudah tradisi sejak dulu karena orang-orang dulu mempercayai bahwa hutan di bagian utara merupakan tempat para makhluk lain tinggal. Mereka menyebutnya Werewolf. Manusia setengah serigala. Dan aku hampir mati bosan karena aku mendengar cerita ini setidaknya 2 kali dalam seminggu. Mereka yang mengetahui bahwa aku pendatang baru, berlomba-lomba untuk menceritakan kisah demi kisah yang terjadi sebelum aku tiba disini. Beberapa menceritakan legenda dan sisanya menceritakan berbagai kasus pembunuhan yang terjadi yang diduga ulah kawanan manusia setengah serigala itu. Sara, pegawai biro penyewaan rumah yang kudatangi saat pertama kali tiba disini, menyarankan untuk tidak tinggal sendiri karena ia berpendapat wanita muda sepertiku rawan dimangsa manusia serigala. Itu sebabnya ia mencarikanku rumah yang sudah berpenghuni. Ia menghubungi Lexy. Karena biaya penyewaan rumah nya menjadi lebih murah maka aku setuju untuk berbagi rumah dengannya. Sara bahkan mengaku pernah melihat makhluk tersebut dan sangat mempercayai tentang keberadaannya. Ia memintaku untuk tidak sungkan bertanya padanya jika ada sesuatu yang ingin kutanyakan mengenai mereka. Ya, seolah aku peduli saja. Sayang sekali wanita semuda dan secantik dia harus terkontaminasi dengan legenda yang tidak masuk akal. Dan aku baru sadar bahwa malam ini keadaan lebih sunyi dari pada biasanya, apa ini karena aku keluar rumah sendirian? Biasanya aku ditemani Lexy atau salah satu dari segerombolan pria yang memujaku. Ya, aku bahkan memiliki penggemar di kota kecil ini. Beberapa minggu setelah aku pindah kesini semua pria di bar tempatku bekerja dengan cepat mengenalku dan sebagian dari mereka mencoba merayuku. Bahkan beberapa pengunjung bar pun terang-terangan menunjukan rasa ketertarikannya padaku. Walaupun mereka tampan dan mempunyai tubuh yang kuanggap seksi namun aku sama sekali tidak berminat untuk menjalin hubungan serius dengan mereka. Aku disini hanya sementara, jadi aku selalu menerima ajakan mereka yang sekedar ingin berkenalan atau hanya bermain-main saja. Namun aku menghindari mereka yang ingin menjalin hubungan serius denganku. Dering ponsel membuyarkan ingatanku. Lexy. “Apa?”aku menjawab telepon tanpa kata sapaan. “Kau dimana?” “Ng, entahlah, Lex. Aku hanya berjalan-jalan saja mengikuti kemana kakiku pergi.” “Kau tahu ini sudah pukul 11 malam, kau tidak boleh keluar rumah sendiri.” “Aku tahu, aku akan pulang sekarang.” Aku menutup teleponku dan melihat sekeliling, aku berada di depan bangunan tua yang berjajar dan aku tahu disini bukan tempat orang-orang berkumpul menghabiskan malamnya. Aku bergidik dan buru-buru membalikkan badanku saat aku melihat sosok bayangan keluar dari sebuah gang. Aku berusaha tidak memperdulikannya dan bergegas pergi. Namun tiba-tiba aku mendengar suara dari sosok bayangan tersebut. “Mau kemana nona cantik, mengapa terburu-buru?” Sialan! ♥♥♥

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.2K
bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.1K
bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
570.0K
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

HOT NIGHT

read
605.3K
bc

Married With My Childhood Friend

read
43.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook