bc

Perempuan Pemburu

book_age18+
33
FOLLOW
1K
READ
tomboy
powerful
drama
comedy
mystery
siren
vampire
female lead
demon
friendship
like
intro-logo
Blurb

Bagaimana rasanya mengalami hal-hal gaib & aneh sejak kecil?

Itulah yg dirasakan Zhafira, seorang gadis yg memiliki kekuatan magis begitu besar hingga makhluk dimensi lain selalu mengganggunya.

Untungnya, Song, seorang raja vampire keturunan murni terakhir di rasnya memberi Zhafira kristal kehidupannya.

Sang vampire menyegel kekuatan Zhafira ketika dirinya masih kecil namun...dia juga meninggalkan tanda kepemilikan?

Zhafira yang telah ditandai ini mengalami kesulitan dalam setiap hubungan percintaannya!

Mengapakah Song memberi tanda padanya? Apa yang terjadi ketika segel kekuatan Zhafira terbuka ketika dirinya berumur 20 tahun? Dirinya diincar makhluk-makhluk dari dimensi lain yang menginginkan kristal kehidupan dalam tubuhnya! Dan ternyata... bila kristalnya direbut, Song, sang raja vampire juga akan mati.

Dapatkah Zhafira bertahan hidup? Akankah ia jatuh hati pada Song dan mampukah dia menjaga kristal kehidupannya?

chap-preview
Free preview
1. Pria Aneh
Pagi itu, dihari minggu yang cerah. Anak-anak tampak ceria bermain-main bersama dengan teman-temannya. Hanya satu orang anak yang tampak duduk menjauh dan tak berani mendekatkan diri. Dia takut, jika kehadirannya ditengah-tengah mereka hanya akan membuat mereka tidak nyaman. Sembari sesekali tertawa pelan melihat anak-anak lain bermain, anak itu tampak mencoba untuk mengikuti apa yang mereka lakukan, hingga tiba-tiba saja anak-anak itu tampak berlari meninggalkan tempat mereka bermain. “Hei…. Kalian mau kemana?” Teriak seorang anak perempuan berusia 8 tahun kepada beberapa teman-temannya yang berlarian dengan begitu gembira.   “Melihat turis asing, katanya dia sangat tampan dan sangat berbeda dengan orang-orang yang pernah datang sebelumnya.” Teriak salah seorang dari mereka sejenak terhenti untuk memberitahukan apa yang didengarnya.   “Bukankah kalian sudah terbiasa melihat turis Asing?” Teriaknya bingung mengingat tempat mereka, memang biasanya sering dikunjungi oleh orang asing dari manca negara.   “Kali ini beda, katanya dia sangat tampan. Dia juga tinggi dan senyumnya manis.” Teriaknya lagi yang kemudian kembali berlari dengan kencang.   Tempat mereka yang merupakan lokasi benteng terluas di dunia membuat banyak orang asing datang untuk mengunjungi tempat itu. Benteng itu disebut dengan benteng Keraton Buton, karena letaknya pada puncak bukit yang cukup tinggi dengan lereng yang cukup terjal memungkinkan tempat ini sebagai tempat pertahanan terbaik di zamannya. Hal inilah yang membuat banyak orang asing datang untuk sekedar belajar tentang sejarah maupun tertarik karena pemandangan indah benteng tersebut pada malam hari.   Mendengar apa yang dikatakan oleh temannya, dia menjadi sedikit tertarik untuk ikut bersama mereka. Dengan kakinya yang masih pendek, dia ikut berlari mengekori teman-temannya.   “Zhafira…. Kau mau kemana? Jangan main jauh-jauh!” Teriak ibunya kepada anak perempuan itu yang tampak mulai sedikit menjauh.   “Iya ma.. aku cuma ke dekat benteng saja kok!” Jawabnya sebelum kembali berlari menyusul teman-temannya.   “Liat, itu dia!” Tunjuk salah seorang dari temannya kepada seorang pria yang memegang kamera dengan penampilan sedikit mencolok.   Hari itu cukup cerah dan sangat terik, sedangkan pria itu memakai pakaian serba hitam dengan jubah hitam Panjang yang menutupi sebagian tubuhnya. Topi hitamnya juga membuatnya sedikit tertutupi dari sinar matahari terik saat itu.   “Kalian bersemangat sekali, mau ikut duduk bersamaku? Aku butuh teman untuk menikmati pemadangan ini.” Panggilnya di tepi benteng dengan suara khas yang lembut kepada anak-anak yang menatapnya dengan lembut. Bahasa Indonesianya sedikit terdengar aneh bagi anak-anak itu, namun mereka merasa itu sangat menarik.   “Mau… Mau!!” Ucap mereka satu persatu dengan penuh semangat. Tanpa basa basi lagi, dengan dibantu pria itu, satu persatu dari mereka duduk dengan manis disisinya.   Hanya satu orang anak yang terlihat ragu-ragu untuk mendekatinya. Zhafira merasakan ada sesuatu yang berbeda dari orang itu, namun ia belum bisa memastikan tentang apa hal yang dirasakannya tersebut.   “Ummm.. Apa kau tak menyukaiku?” Ia bertanya dengan sedikit menunduk menatap anak itu dari dekat.   Zhafira menggeleng pelan karena tak ingin bersikap tidak sopan pada pria itu. Semua anak-anak yang berada disekitar benteng tersebut memang diajarkan untuk bersikap sopan kepada semua orang asing yang datang mengunjungi benteng tersebut, namun mereka juga di peringatkan untuk tidak sembarang mengikuti dan menerima pemberian mereka.   “Kalau begitu, kenapa kau tidak bergabung bersama dengan teman-temanmu?” Tanyanya lagi dengan sesekali menoleh kepada teman-temannya yang sudah duduk dengan nyaman.   “Zhafira… Ayo kemari!” Salah seorang temannya dengan cepat memanggil Zhafira.   “Oh.. Jadi nama kamu Zhafira? Nama yang cantik!” Ucapnya dengan tersenyum begitu mempesona. Jika dilihat dari dekat, pria itu mempunyai 3 tahi lalat yang berbentuk bintang di pipi kanannya yang membuatnya menjadi terlihat lebih mempesona dan bersinar.   “Maaf… Tapi aku sedikit takut padamu. Kakak sedikit aneh!” Ucapnya dengan polos langsung mengutarakan apa yang dipikirkannya.   “Aneh? Aku bukanlah orang yang jahat. Lihat, disekitar sini banyak sekali orang-orang berkeliaran. Aku tidak akan mungkin melakukan sesuatu yang buruk kepada kalian.” Ucapnya untuk meyakinkan anak itu.   Entah mengapa anak itu membuatnya sedikit tertarik karena bisa dengan gamblangnya mengatakan sesuatu seperti itu pada orang yang baru pertama kali di temuinya. Akan tetapi, anak-anak pada usia seperti dia memang biasanya dapat dengan mudah berterus terang dengan apa yang mereka pikirkan.   “Benarkah?” ucapnya mulai sedikit goyah dengan apa yang dia katakan.   “Tentu saja benar!” jawab pria itu dengan penuh keyakinan. “Jadi, apakah kau juga mau berofot bersamaku?” tanyanya kembali dengan suara yang sangat hangat.   Zhafira mengangguk pelan dan tersenyum dengan manis membuat pria itu tampak sangat senang melihatnya. Zhafira akhirnya berlari menuju ke teman-temannya dengan riang yang juga disambut dengan hangat oleh mereka.   “Oh iya, Nama Kakak Siapa? Kakak terlihat sedikit beda dengan turis yang lain.” tanya salah seorang anak laki-laki yang penasaran dengan nama pria itu.   “Oh… Iya, kakak hampir lupa memberitahukan nama Kakak kepada kalian. Nama saya Song, Saya orang Korea. Kalian pasti lebih sering bertemu turis yang berasal dari barat, makanya kalian melihatku sedikit berbeda dengan mereka.” Jawabnya yang kemudian berhenti di tempat Jangkar kuno yang dipercaya berasal dari kapal portugis yang tak jauh dari masjid agung keraton buton.   Pria itu dengan semangat kembali mengajak anak-anak itu befoto pada bagian bawah jangkar yang terdapat di area benteng tersebut. Mereka kemudian berjalan lagi dan menemukan batu berbentuk nenas yang tak jauh dari kuburan sultan-sultan keraton buton.   “Apa kalian tahu sesuatu tentang ini? Aku selalu melihat patung batu berbentuk Nenas hampir di seluruh jalan maupun tempat di kota ini, apa arti dari lambang nenas ini?” tanya Song kepada mereka semua dengan penuh harap.   “Kata Uma, Nenas adalah tanaman buah yang dapat hidup di segala tempat seperti di tanah subur atau tandus. Aromanya yang sangat harum dan punya rasa yang cukup manis, juga punya daun yang berduri – duri.” Jawab salah seorang dari mereka dengan begitu semangat.   “Selain itu, karena nenas banyak tumbuh disekitar benteng, selain dijadikan sebagai tumbuhan peliharaan, nenas juga dijadikan sebagai benteng pertahanan.” Tambah yang lainnya menunjukkan beberapa tanaman yang berada di sekitar sana.   “Uma?” Song tampak memicingkan matanya tak paham siapa yang dimaksudkan oleh anak itu.   “Uma itu panggilan untuk kakek dalam Bahasa buton. Kami biasa memanggil kakek dengan sebutan itu.” Jawab yang lainnya lagi dengan tersenyum manis.   Pria itu mengangguk-angguk paham dan sedikit tertawa dengan pelan mendengarkan penjelasan mereka yang terdengar sangat menggemaskan dan lucu.    “Bukankah kakak memiliki buku panduannya? Disitu kan dijelaskan lebih rinci mengenai arti dari setiap bagian yang ada pada nenas.” Tanya Zhafira kepada Song yang memang sedang memegang buku panduan tersebut.   “Ya benar, tapi menurut kakak akan lebih menarik jika mendengarkannya dari kalian secara langsung. Apalagi jika yang memberikan penjelasan adalah anak-anak pandai yang cantik dan ganteng seperti kalian semua.” Puji Song kepada mereka yang langsung membuat mereka tersenyum-senyum malu karenanya.   Mereka berfoto bersama dan menemani turis itu berkeliling mulai dari pintu awal masuk benteng hingga ke 12 pintu gerbang benteng yang ada disana tanpa mengenal lelah. Mereka yang tidak mengetahui tempat itu tentu akan sangat kelelahan jika harus mengitari tempat itu, namun anak-anak itu mengetahui jalan pintas yang bisa membuat mereka bisa mengitarinya dengan mudah.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.1K
bc

Sekretarisku Canduku

read
6.6M
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.2K
bc

MY ASSISTANT, MY ENEMY (INDONESIA)

read
2.5M
bc

CEO Mesum itu Suamiku

read
5.1M
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
53.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook