bc

Maharani

book_age18+
939
FOLLOW
15.3K
READ
Writing Academy
Fantasy Romance Ⅱ Writing Contest
like
intro-logo
Blurb

Maharani menjadi janda dan menjadi single mom setelah ditinggal mati oleh suaminya karena kecelakaan. Dan Michael yang menabrak suami dari Maharani diminta bertanggung jawab atas kelalaiannya oleh orangtuanya dengan cara menikahinya. Tetapi Michael tidak mau dan malah merendahkan status Maharani yang dari kalangan biasa,hanya untuk mencari keuntungan semata. Akankah Maharani mau menerima rencana dari orangtua Michael? Apakah mereka berdua bisa bersatu dan bahagia? Atau mereka saling menghancurkan?

chap-preview
Free preview
BAB 1
                Hari ini adalah hari yang tidak ingin diingat oleh Maharani Candisa. Bagaimana tidak, hari ini dia menerima telepon bahwa suaminya meninggal karena kecelakaan. Bagai terkena petir di siang hari. Karena terlalu sedih, sehingga dia berulang kali pingsan. Seakan masih tidak percaya dengan keadaannya saat ini. Dia sama sekali tidak mempunyai firasat apapun. Sedangkan putri kecilnya, anak semata wayangnya yang masih berusia 3 tahun yang belum mengerti apa-apa. Hanya bisa menangis melihat ibunya pingsan.                           'Kasihan anakku, dia harus ditinggalkan oleh ayahnya saat dia masih butuh banget sosok ayah', batin Rani (nama panggilan Maharani) saat sudah siuman dari pingsannya sambil menatap putrinya dengan pandangan kosong. Memang sejak tadi dia sudah banyak menangis, sehingga ketika dia menatap sedih putrinya itu dia tidak bisa menangis lagi. Bahkan ketika suaminya dimakamkan pun dia sudah tidak bisa menangis lagi. Rasanya air matanya sudah terkuras habis tidak bersisa.                 Setelah selesai pemakaman suaminya, Rani memutuskan untuk pulang ke rumah. Ternyata ada tamu asing dari luar kota. Dan tidak lama berselang,datanglah sebuah pick up yang membawa karangan bunga yang ternyata belakangan diketahui dari tamu asing itu. Rani mempersilahkan tamunya itu masuk ke dalam rumah dan mempersilahkan untuk duduk."Maaf, anda ini siapa dan ada keperluan apa?”, kata Rani saat sudah duduk di hadapan tamunya itu.                 “ Maaf kalau kedatangan kami mengganggu”, kata seorang ibu dengan gaya berpakaian yang bisa dibilang ‘wah’. 'Kalau boleh nebak sih, ini pasti orang kaya, bahkan mungkin sangat kaya. Karena dari mobilnya saja sudah kelihatan banget, apalagi penampilan mereka yang tidak biasa', batin Rani. 'Ada apa ya mereka kok sampai mau menemuiku yang orang biasa ini', batin Rani lagi. “Baiklah,saya akan memperkenalkan diri. Saya Hera, ini suami saya Ardi Wijaya, ini anak kedua saya Michael dan yang itu asisten anak saya Heru”, kata ibu yang mengaku bernama Hera. “Kedatangan kami kesini adalah untuk minta maaf yang sebesar-besarnya karena sudah menyebabkan suami kamu meninggal”,lanjut bu Hera.                 “ Kami memang merasa bersalah karena kelalaian anak kami yang menyebabkan suamimu meninggal. Selain itu, kedatangan kami untuk mengucapkan belasungkawa kami yang sedalam-dalamnya dan memberikan uang duka kepada keluarga ini. Mohon diterima ya”, kata bu Hera sambil menyerahkan amplop coklat yang diletakkan diatas meja. Sedangkan Rani hanya melihatnya saja dalam diam.                 “ Kami ingin masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan saja ya”,mohon bu Hera. Karena Rani tidak kunjung memberikan respon, akhirnya bu Hera bicara dengan Michael. “ Michael kamu harus menikahi Maharani sebagai bentuk pertanggungjawabanmu kepadanya setelah masa berkabungnya selesai”, tegas bu Hera. Semua orang yang ada disitu sontak saja kaget mendengar itu termasuk Michael dan Rani. Tetapi Rani belum juga mau bersuara. Sedangkan Michael langsung seperti orang yang kebakaran jenggot. 'Enak aja aku disuruh nikahi dia, kenal aja nggak trus Lisa mau dikemana'in', batin Michael marah.                 “ Aku nggak bisa ma,mama tau sendiri ‘kan kalau aku punya kekasih?”, akhirnya Michael bersuara juga setelah sejak datang tadi dia diam saja. "Tapi Michael, kamu harus putuskan kekasihmu itu dan menikahi Maharani", lanjut bu Hera yang tidak ingin dibantah. Sedangkan semua yang ada disana hanya menyimak saja percakapan antara ibu dan anak itu tanpa ada niatan untuk menyela. Termasuk Rani, dia sudah sangat capek setelah peristiwa yang menguras emosi jiwa dan raga. Sehingga dia tidak berminat sama sekali dengan perdebatan ibu dan anak itu.                    "Lagipula mama tidak pernah setuju 'kan kalau kamu berhubungan sama wanita matre itu", bu Hera sudah setengah emosi mengatakan itu. "Ma, mama tidak bisa begitu saja memutuskan, ini hidupku ma,aku yang menjalani,lagipula aku sangat mencintai Lisa ma", Michael terlihat sangat emosi,terlihat dari rahangnya yang mengeras dan matanya agak melotot.                  "Lagipula tujuan kita kesini 'kan hanya untuk mengucapkan bela sungkawa dan menyerahkan uang duka", kata Michael menyeringai sambil melirik Rani yang duduk di hadapannya."Itu saja aku rasa sudah cukup ma", lanjutnya lagi dengan memandang rendah pada Rani.                   Rani yang merasa tersinggung dengan ucapan Michael, sontak langsung berdiri, " Maaf tante bukan maksud saya ingin mengusir tapi saya mohon dengan hormat,sebaiknya tante sekeluarga segera pergi dari sini dan jangan pernah kesini lagi." balas Rani yang sudah dipenuhi amarah. "Tapi..." belum sempat tante Hera meneruskan ucapannya sudah dipotong terlebih dahulu oleh Michael,"Sudahlah ma, kita sudah diusir sama dia, ngapain lagi ma. Kita datang kesini baik-baik tapi kita malah diusir", katanya santai tanpa dosa sambil berdiri dan mau melangkah ke arah pintu. Semua yang ada disitu juga ikut berdiri.                   'Dasar, orang kaya yang sombong,angkuh seakan dia merasa benar sendiri. Ganteng sih tapi kelakuan sama sifatnya nggak banget dech.Aku tidak akan pernah sudi kalau harus menikah dengan dia', batin Rani dengan marah,walaupun agak sedikit terpesona dengan karisma Michael. "Michael,kamu ini apa-apaan sih,kok ngomong kayak gitu. Ini semua gara-gara kamu ya", marah om Ardi, papa Michael yang dari tadi diam saja baru angkat bicara,sedangkan tante Hera sudah menangis malu dipelukan suaminya."Kamu ini bikin malu papa sama mama saja,cepat minta maaf sama Maharani", suruh om Ardi. "Aku nggak mau pa, aku 'kan nggak salah", sambil memalingkan muka.                  'Dasar nggak punya perasaan', marah Rani dalam hati. "Michael kamu ini..." om Ardi belum sempat meneruskan kata-katanya, "Sudah om,tante nggak usah diteruskan lagi, saya sudah merasa terhina dan merasa direndahkan seperti ini. Kalau anak tante tidak mau, ya sudah nggak perlu dipaksa. Saya merasa sakit hati mendengar ini semua, jadi saya minta sekali lagi anda semua pergi dari sini. Pintu keluar ada di sebelah sana jadi silahkan keluar", tunjuk Rani pada pintu keluar tanpa memandang mereka."Dan satu lagi silahkan bawa kembali amplop ini, saya tidak mau menerimanya", marah Rani dengan suara bergetar dan mata yang terasa panas karena menahan amarah.                   "Ta-tapi Maharani...." ucap tante Hera sambil masih terisak. "Sudah tante, tante tidak perlu ngomong apa-apa lagi", potong Rani. "Saya memang orang miskin tante, tapi saya masih punya harga diri, saya tidak mau harga diri saya diinjak-injak seperti ini,jadi saya mohon tante sekeluarga pergi dari sini. Terima kasih banyak atas simpati keluarga tante terhadap keluarga saya", ucap Rani dengan suara bergetar,menahan isakannya dan sebutir airmata yang sudah jatuh menuruni pipinya, yang segera dihapus olehnya.                   

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
120.7K
bc

SEXY LITTLE SISTER (Bahasa Indonesia)

read
307.3K
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.0K
bc

OLIVIA

read
29.1K
bc

Sekretarisku Canduku

read
6.6M
bc

Turun Ranjang

read
578.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook