bc

You and Me

book_age16+
796
FOLLOW
10.9K
READ
friends to lovers
mate
goodgirl
independent
neighbor
drama
comedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

Pertemuan Viona dan Rian berawal dari kejadian di sebuah kedai makan. Tanpa sepengetahuan mereka, sebuah rasa hadir tanpa sengaja disaat keduanya tak lagi bersama.

Waktu yang terus berputar membuat mereka terjebak dalam situasi yang rumit. Kebenaran-kebenaran pun mulai terungkap satu-persatu.

Ingin tau bagaimana kisahnya? Reading this story...

chap-preview
Free preview
Viona Griselda
"Ah bete gue lama-lama!" gadis itu mondar-mandir di depan gerbang sekolahnya. Dia terus melirik jam tangannya yang melingkar manis di pergelangan tangan kirinya. "Tuh dia! Buruan woyy, telat nih gue!" dia berteriak kepada seseorang yang tengah berlari kearahnya. "Fiuuuhh... cape tau Vi!" gadis yang disebut Vi, atau lengkapnya Viona hanya mendelik kesal. "Ngapain aja sih di toilet? Lama amat lo! Ntar kalo gue lumutan disini gimana? Ih ogah gue!" dia melipat kedua tangannya di depan d**a. "Yaelah Vi, sebentar kali itu mah, lo nya juga gak lumutan kan?" dia mulai mengatur napasnya. "Yaudah ah, telat lagi ntar gue!" "Hellooo... Emang cuma lo aja gitu yang telat? Gue juga sama keleuuuuussss!" balasnya. "Ish! Yaudah deh ayo cepetan!" jawabnya malas dan segera berlalu sembari menghentak-hentakkan kakinya. Yang dipanggil Sya atau lengkapnya Hesya Nabilla hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya itu. ••• "Kenapa kalian telat lagi?!" seorang wanita tengah bertanya tepatnya memarahi kedua gadis cantik di depannya. "Maaf miss tadi aku nunggu Hesya lama banget," ucap Vio seraya menunduk. Karena tak mau di salahkan, yang disebut-sebut menginjak kaki Vio dengan sangat keras hingga membuatnya mengaduh. "Awwww... sakit b**o!" Vio langsung memukul Hesya, namun dengan cepat Hesya menghindar. "Kalian ini apa-apaan?!" wanita yang disebut miss itu mulai kesal dengan kelakuan kedua muridnya itu. Baru kali ini dia menemukan murid yang kelakuannya seperti itu, tapi tak dapat di pungkiri, mereka adalah gadis yang sangat berbakat. "Cepat bergabung dengan yang lainnya!" untuk menenangkan amarahnya, miss Olla pun berlalu dari hadapan mereka. Vio dan Hesya segera bergabung dengan yang lainnya sebelum terkena marah lagi, dan teman-temannya pun sudah tidak aneh lagi melihat Vio dan Hesya di marahi miss Olla karena datang terlambat. Selang beberapa waktu, les vokal pun dimulai di bawah bimbingan miss Olla. ••• "Ah elo sih, kena marah lagi kan tadi?" Vio mengerucutkan bibirnya. "Eh? Kok gue sih? Ah elo mah gue mulu yang disalahin!" Hesya melipat kedua tangannya di depan d**a sembari mengerucutkan bibir juga. "Yee, emang salah lo kali! Coba aja tadi lo gak ke toilet dulu pasti gak bakal dimarahin lagi." "Vi, gue udah gak tahan tadi. Coba aja lo yang ada di posisi gue." "Idih ogah!" Perdebatan mereka berlangsung cukup lama selama perjalanan. Ya! Kedua gadis itu berjalan kaki menuju kedai mie ayam yang berada dekat dengan tempat lesnya. Seperti biasa, mereka memilih tempat duduk di pojokan, kedai tersebut cukup ramai saat ini. "Bu!" Vio memanggil pemilik kedai tersebut. Seorang wanita paruh baya menghampiri Vio dan Hesya. "Eh neng Vio, neng Hesya. Mau yang kaya biasa neng?" Vio dan Hesya tersenyum seraya mengangguk. Bu Ika si pemilik kedai kemudian berlalu pergi. Tak aneh jika bu Ika mengetahui apa yang ingin mereka pesan, karena mereka memang pelanggan setianya, mereka selalu mampir ke kedai itu setelah pulang dari tempat les. Tak lama, pesanan mereka datang, mereka menghirup aroma mie ayam itu. Sungguh lezat! mereka segera memakannya sebelum mie ayam itu menjadi dingin. Drtt... Drtt... Vio merasakan getaran ponsel dalam tasnya. Ia segera mengambilnya dan mengangkat panggilan dari seseorang. "Halo kak, ada apa?" "Kamu udah bubar?" "Udah, ditunggu ditempat biasa ya kak." "Oke sweety!" Panggilan pun berakhir. Vio menyimpan ponselnya lagi kedalam tas dan melanjutkan makannya. "Kakak lo?" Hesya bertanya sambil terus melanjutkan makannya. Vio hanya mengangguk menanggapi pertanyaan dari Hesya. "Ih gue pengen banget punya kakak cowo," Hesya tiba-tiba terdiam, membuat Vio berhenti dari aktivitas makannya. Dia memang seorang anak tunggal di keluarganya, hingga terkadang dia merasa sangat kesepian di rumah jika kedua orang tuanya sedang bekerja. "Kan ada kak Ervan, kakak sepupu lo yang cakep itu," mata Vio berbinar saat menyebutkan nama sepupu Hesya. "Kan sepupu Vi, gue pengennya kakak kandung. Btw lu naksir kan sama kak Ervan? Kalo iya ntar gue bantu comblangin deh!" Jawabnya antusias. "Ish apaan sih! Kan gue sering bilang kalo gue kagum doang sama dia. Lagian dia ketuaan buat gue," balasnya santai. Hesya hanya mengedikkan bahu dan melanjutkan makannya. Dia tahu jika sahabatnya itu menyukai kakak sepupunya, hanya saja dia terlalu gengsi untuk mengungkapkannya. Setelah makanan mereka habis, mereka pergi ke kasir dan membayarnya. Namun, tiba-tiba Vio berbisik kepada Hesya. "Gue kebelet! Jagain tas gue ya!" ia memberikan tasnya kepada Hesya dan langsung lari terbirit-b***t. "Eh, eh Vi!" Hesya berteriak memanggilnya, tetapi Vio sudah tidak terlihat dari pandangannya. "Dasar tu anak! Ckck!" Hesya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Vio. ••• 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Over Protective Doctor

read
473.9K
bc

Bastard My Ex Husband

read
382.9K
bc

Om Tampan Mencari Cinta

read
399.7K
bc

Sweet Sinner 21+

read
884.8K
bc

CUTE PUMPKIN & THE BADBOY ( INDONESIA )

read
112.2K
bc

Chain Of The Past ( Indonesia )

read
4.1M
bc

CEO Dingin Itu Suamiku

read
151.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook