bc

Vanilla Latte (Bahasa Indonesia)

book_age4+
1.5K
FOLLOW
16.4K
READ
time-travel
pregnant
goodgirl
CEO
drama
sweet
like
intro-logo
Blurb

Bagi Vanila, lulus kuliah dan mendapat pekerjaan yang baik adalah hal yang cukup. Ia tak pernah memusingkan bagaimana rasanya menikmati hidup layaknya remaja normal yang jatuh cinta dan patah hatinya. Baginya semua itu bukanlah hal penting. Yang terpenting ia harus bisa menata hidupnya yang sebatang kara.

Namun semua itu berubah saat ia bertemu Sean, pengacara tampan yang ternyata seorang duda. Lelaki tengil tapi dingin dan kasar. Vanila tak menyangka bahwa cerita cinta pertama dan mungkin cinta terakhirnya bermula disini.

Vanila bahagia, sangat bahagia saat memulai hidupnya dengan perlindungan dan limpahan kasih sayang Sean. Tapi semua tak bertahan lama.

Tepat setelah Sean meninggalkan sebagian darinya pada Vanila, mantan istri pria itu kembali. Membuat mimpi yang berani ia bangun harus ia kembali kubur perlahan.

chap-preview
Free preview
Prolog
"Vanila meja 2 kotor.."   "Vanila meja 11 belum dapet menu.."   "Vanila cepet.."   "Vanila meja 7 belum dianter.."   Dan masih banyak lagi teriakan untuk Vanila yang selalu di dengarnya setiap hari.   Vanila mendesah pelan saat tanda pada pintu Nard's Coffee Shop dibalik salah seorang temannyaberganti dengan kata "Close".   "Vanila, tolong bersihkan ya aku ada janji sama Mike. Makasih, dah."   Baru saja Vanila akan menjawab Jasmine, teman kerja nya sudah terlebih dulu pergi meninggalkan dirinya. Bahunya merosot turun, sepertinya malam ini tidak akan secepat bayangannya. Perlu waktu setidaknya satu setengah jam untuknya menyelesaikan semua pekerjaannya di coffee shop malam itu. Vanila menghempaskan tubuhnya pada sofa di salah satu sudut coffee shop dan melirik jam dinding yang berada tak jauh di hadapannya.   Vanila terlonjak saat melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 11 malam. Dengan tergesa, ia bangkit dan mengganti pakaiannya untuk bergegas pulang. Ia tak ingin lebih lelah karena harus pulang berjalan kaki dan membolos jam kuliah besok, ia harus segera mengejar kereta yang terakhir beroperasi pada jam 11.30 malam.   Gadis itu mendesah. Sepanjang hidupnya ia hanya menghabiskan waktu untuk bekerja guna membiayai sekolah dan hidupnya sehari-hari. Beginilah nasibnya, seorang yatim piatu yang tak memiliki orang tua dan sanak family. Ia bahkan tak tau apa orang tuanya masih hidup atau sudah tiada. Yang ia tau ia dibesarkan disalah satu panti asuhan kecil di sudut kota Venesia dan berujung pergi dari sana saat mendapatkan beasiswa di salah satu Universitas di Amsterdam.    Bohong jika ia tidak membutuhkan uang. Alih-alih cukup karena beasiswa, ia justru harus mencari uang lebih untuk membiayai hal-hal kecil untuk kuliahnya dan juga untuk hidupnya selama disini. Vanila hanya mendapatkan beasiswa pendidikan, artinya ia hanya tak perlu pusing memikirkan biaya kuliahnya sejak awal hingga lulus nanti. Ia juga memiliki sedikit uang saku dari beasiswa per bulan sebenarnya, namun untuk bertahan hidup di Amsterdam ini ternyata membutuhkan biaya yang lebih. Jadilah ia berujung kerja paruh waktu di sebuah coffee shop milik salah satu kakak tingkatnya dulu di universitas.   Vanila melemparkan tubuhnya begitu saja pada single bed yang ada di flatnya. Tubuhnya merasa lelah, bahkan kasur yang tipis dan keras itu pun terasa nikmat untuknya yang sudah benar-benar tak memiliki tenaga setelah harus berlari saat mengejar jadwal keberangkatan kereta dan masih harus berjalan sejauh beberapa ratus meter untuk mencapai flatnya tadi.   Vanila memejamkan matanya sejenak, tidak sampai 10 menit kemudian ia sudah bangkit dan menarik handuk untuk mandi. Tugasnya belum selesai bukan? Ia harus mengerjakan tugas-tugas kuliahnya untuk di presentasikan besok.   Hidupnya benar-benar melelahkan.   ***   Suara pukulan palu menjadi vonis mati untuk hubungannya yang baru seumur jagung.   Sean masih tak bergeming, ia tetap menampilkan wajah datarnya meski diseberang sana seorang wanita yang nampak seksi itu tengah memberikan senyum miring padanya.   Sean baru saja bangkit untuk melangkahkan kakinya dari ruangan panas yang untuk pertama kalinya sangat ia benci setelah selama 5 tahun menelurkan prestasi diruang sejenis.   Langkahnya terhenti saat wanita yang tadi memperhatikannya berhenti tepat di hadapannya.   "Terima kasih untuk semuanya Sean, semoga ada wanita lain yang mau menerima pria bodoh seperti mu," ucapnya berlalu setelah memberikan kecupan singkat pada bibir pria itu.   Sean memejamkan matanya dengan tangan terkepal erat. Ia bersumpah, tak akan jatuh cinta lagi pada siapapun. Baginya wanita saat ini sama saja, mahkluk pengejar kenikmatan dengan materi.   "Tuan, mobil sudah siap. Pesawat juga akan segera berangkat 1 jam lagi. Apa anda ingin pergi sekarang?"   Sean membuka matanya dan mengangguk saat menemukan sopir pribadinya sudah ada di hadapannya. Dengan langkah pastinya, ia melangkah meninggalkan ruangan itu dan menuju bandara.   Setelah ini ia akan pergi meninggalkan Manhattan, ia akan membuka kantor firma hukumnya yang baru di Eropa lebih tepatnya Amsterdam, Belanda.   Ia tumbuh besar di Negara Kincir Angin itu. Sebelum akhirnya ia memutuskan kembali ke negara asalKakeknya untuk memulai karier pengacaranya. Sayangnya kali ini ia sudah tak berminat kembali ke negara yang membesarkan namanya.   Toh, ibu dan ayahnya kini sudah tinggal di negara ayahnya itu. Jadi untuk apa ia masih bertahan di negara ini.   Mengenai kantornya disini, semua takkan berpengaruh untuknya. Mau itu di Amerika, Belanda, Arab, atau manapun tempatnya ia tak perlu cemas memikirkannya. Ia sudah melalang buana sebagai pengacara selama 5 tahun. Hal ini sukses menjadikannya memiliki banyak klien yang berasal dari berbagai negara. Toh selama ini memang seperti itu kan? Kliennya akan datang dimana pun Sean tinggal, jadi ia tak perlu pusing memikirkannya.   Ya, semua sudah tepat. Ia akan memperbaiki hidupnya yang sempat sedikit berantakan di Amsterdam nantinya. Dan ia berjanji, ia tak akan jatuh cinta pada siapapun lagi.   >><< 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Sweetest Diandra

read
70.5K
bc

MENGGENGGAM JANJI

read
474.5K
bc

Because Alana ( 21+)

read
360.3K
bc

Undesirable Baby (Tamat)

read
1.1M
bc

Long Road

read
118.3K
bc

Rewind Our Time

read
161.2K
bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
75.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook