bc

Nikah Muda (?)

book_age16+
1.5K
FOLLOW
16.1K
READ
contract marriage
love after marriage
playboy
arrogant
scandal
drama
sweet
first love
lies
like
intro-logo
Blurb

Ini bukan cerita Cinta klasik anak SMA yang jatuh Cinta. Ini hanya kisah anak SMA yang terjebak dalam ikatan pernikahan, mungkin terlalu dini untuk semua itu. Tapi takdir berkata lain kepada mereka, jadi terima saja.

Jadi kalian masih berfikir kalau kisah ini berjalan dengan romantis seperti yang ada didalam drama? Tentu tidak, mereka akan terus menyakiti, untuk bertahan hidup barangkali.

chap-preview
Free preview
1 || Kabar buruk!
Jika ditanya apa yang ingin ku lakukan saat itu,  maka menghilang dari dunia ini adalah jawabannya - Adelya Bransita  Jika setiap malam yang adel lakukan hanya mendengarkan musik sambil membaca novel ataupun menulis puisi, syair, dan sajak sekalipun. Malam ini sedikit berbeda, karena yang adel lakuin adalah mendengarkan lagu sambil menyanyikan nya, ya walaupun ia tak hafal liriknya ditambah lagi suaranya yang jauhh dari kata Bagus. "Des pa ci to nana nana nana Despacito" Adel terus menyanyikan lagu berbahasa Spanyol itu dengan liur yang hampir menetes ditambah dengan nafas yang mulai sesak melantunkan lirik lagu yang adel sama sekali tidak hafal.  Ditengah kegiatan adel yang tidak jelas itu, Mama Sita mengetuk pintu kamar Adel sambil memanggil-manggil Adel "Dell... Adell..."  Yang dipanggil tak menyahut, masih sibuk dengan lagu despacito, dan lirik yang berantakan itu. Berulang kali Mama Sita memanggil adel, tetapi tetap saja adel tak menyahut. Kerena kesal Mama Sita memutuskan untuk masuk kekamar anak semata wayangnya ini."Adel! Kamu ya! dipanggilin kok gak denger? malah nyayi gak jelas lagi." Mama Sita kesal dengan kelakuan anak semata wayangnya itu langsung mencabut earphone yang dipakai adel sambil menyayi dengan suara fals miliknya.  "Ehh mama. Kapan masuknya ma?" Adel terkejut dengan kedatangan Mamanya  "Beli garam gih, sana diwarung depan kompleks" Mama Sita tersenyum manis pada Adel karena ada maunya itu. Mendengar perintah Mama Sita, adel langsung menatap sinis kearah mamanya itu"Mama ganggu kegiatan Adel aja sih ma"  "Jadi kamu nggak mau nolongin mama? Yaudah kalau gitu, uang jajan bulanan minta sama papa aja ya" Ini salah satu jurus andalan Mama Sita saat Adel tak mau menuruti perkataan nya.Mama Sita melangkah keluar dari kamar adel, namun langkah Mama Sita terhenti saat adel berteriak "MAMA KU SAYANGG! JANGAN GITU DONG"  Adel langsung berlari kearah Mama Sita dan mencium pipi mamanya itu. Benar saja jurus itu memang paling ampuh untuk seorang Adelya Bransita."Nih" Mama Sita memberikan selembaran uang limapuluh ribu kepada adel.  Adel mengambil uang mamanya dan keluar dari kamarnya lalu pergi menuju depan kompleks. Saat hampir sampai di warung depan kompleks, adel menghentikan langkahnya saat melihat segerombolan cowok yang nongkrong disitu sambil sesekali tertawa. Adel mengurungkan niatnya untuk membeli garam, ia memilih kembali kerumah tanpa membeli garam dengan mengatakan bahwa warung di depan kompleksnya sudah tutup.  Pagi harinya Adel kesiangan bangun dan sepertinya akan terlambat kesekolah, bukan akan terlambat tapi sudah pasti terlambat. Ini semua pasti karena adel menghafalkan lirik lagu Despacito itu semalaman.  Jika orang normal sarapan roti dengan mengambil sepotong roti kemudian mengoleskan selai di atasnya, maka yang adel lakukan berbeda. Yang adel lakukan adalah ia mengambil roti dan memasukkan kedalam mulutnya, lalu mengambil sesendok selai stawberry dan memasukkannya kedalam mulutnya juga. Katanya sih biar cepat  "Adel kamu itu sarapan yang bagus dong. Duduk dulu, jangan terburu-buru" ucap Mama Sita saat melihat kebiasaan adel sarapan saat keadaan mendesak seperti ini Adel tak mendengar ucapan mamanya, ia beralih ke gelas s**u dan meneguknya hingga kandas tak tersisa. Lalu menghampiri Papanya yang sarapan sambil membaca koran dan menepuk pundak Papanya.  "Hmmm hmm hmm hmm" ucap Adel tak jelas dengan mulut penuh s**u yang baru diminumnya  "Adel, sarapan itu duduk dulu, bener kata Mama" tegur papa Brandon dengan lembut melihat kelakuan anaknya ini Adel masih dengan mulut penuh s**u, membentuk tanda silang dengan tanggannya lalu menunjuk jam yang dipakainya. Papa Brandon sepertinya paham apa yang dimaksud oleh Adel "Yaudah cepat biar papa antar" ucap Papa Brandon, kemudian berjalan mendahului adel. Sesampainya di sekolah, benar saja dugaan adel bahwa ia akan terlambat hari ini. Adel langsung saja keluar dari mobil dan berlari kearah pintu gerbang yang sudah hampir ditutup itu.  "Pakkk, STOPPP!!!" Teriak Adel dari kejahuan sampil melambai lambaikan tangannya Namun sayang sepertinya pak Agus satpam sekolah itu, tak mendengar jeritan Adel. Pak Agus dengan mantap mengunci gerbang sekolah itu, lagian juga ini sudah jam 07:09 Adel yang sudah berlari dari kejahuan tadi harus menerima bahwa gerbang sekolahnya sudah ditutup "Pak,bukain dong pak. Plisss pak" "Wah maaf nak nggak bisa, seharusnya saya nutup gerbang 10 menit yang lalu. Berarti saya udah kasih kesempatan cukup banyak nak" ucap bapak berkumis tebal seperti pak raden itu. Adel hanya bisa tertunduk lemas mendengar penjelasan pak agus "Pak bukain" tiba tiba seorang lelaki meminta satpam sekolah itu membuka pintu gerbang sekolah dengan santai tanpa beban. "Gabisa nak maaf. Ntar saya bisa dimarahin" tegas pak agus  "Jadi sekarang saya harus ngapain?" ucap cowok itu dengan santainya, sementara Adel terus bedoa agar negosiasi antara mereka berdua berhasil "Pulang aja nak" pak Agus pergi meninggalkan Adel dan cowok itu "Oyaudah" ucapnya santai sambil balik arah sepertinya mau pulang  "Kenalan, enggak , kenalan enggak, kenalan enggak, kenalan, enggak, kenalan. Oke gue harus kenalan sama tuh cogan" batin Adel sambil menghentakkan sepatunya  "Ehhh" teriak Adel "tunggu dulu" ucap Adel sambil memegang bahu cowok itu dan berhasil menbuat dia berbalik arah "Apaan?" ketus cowok itu saat tubuhnya menghadap adel  "Adelya Bransita kelas 11 BAHASA 2" Adel menyodorkan tangannya. Namun sepertinya cowok itu tak mengerti apa yang dimaksud Adel, ia hanya menyeringitkan dahinya melihat perlakuan Adel. Namun adel hanya terseyum lebar sambil matanya menunjuk kearah tangannya, mengkode cowok itu agar segera menjabat tangannya yang sudah mulai pegal  Seakan paham dengan kode mata Adel cowok itu menyambar tangan Adel lalu menjabatnya sebentar "Aditya"  "Ooo aditya apa kepanjangannya?" tanya Adel ramah  "Aditya Syuhada"  "Kelas 11 apa?" lagi lagi Adel bertanya  Sepertinya kesabaran Adit hampir habis dibuat oleh Adel, cewek yang baru saja dikenalnya "Banyak bacot lo! Gue kelas 11 IPS 6, PUAS LO?" ucap Aditya membentak Adel lalu pergi meninggalkan Adel yang masih bengong disitu Galak banget sih  Drrtt Drttt Hp Adel bergetar didalam tas miliknya "Halo ma, kenapa?" ucap adel menjawab telfon dari sang mama "Adel cepetan pulang ada yang mau mama omongin sama kamu nak hiks..hiks.... Ini penting hiks.." terdengar suara mama Sita disebrang telfon sambil menangis tersedu sedu "Mama kenapa? Iya iya Adel pulang sekarang"  Lagian emang dia disuruh pulang kan sama pak Agus?  Yaudah pas banget adel mendingan liat kondisi mamanya yang tadi menelfon sambil menangis.  Jantung adel terus berdetak kencang, tidak seperti biasanya. Adel heran kenapa sang Mama menagis sampai seperti itu. Adel udah sampai didepan rumah lalu melihat ada mobil papa nya dan sebuah mobil yang asing baginya  Mobil siapa?  Ah ga penting  "Maaa... Mama" teriak adel sambil memasuki rumahnya yang cukup besar itu "Mama didapur del" adel langsung berlari kedapur,  jujur ia sangat khawatir dengan sang mama  "Mama kenapa ma?" adel membalik balik badan Mama Sita untuk mengecek ada luka atau tidak ditubuh mamanya.  "Adel apaan sih?" ucap Mama Sita sambil melepaskan tangan adel yang sibuk membalik-balikan tubuhnya.  "Mama tadi kok nangis?" tanya adel dengan khawatir "Papa apaian mama?" adel menatap sinis kearah Papa Brandon. Sedangkan Papa Brandon hanya mengangkat kedua bahunya menandakan bahwa ia tak tau alasan sang mama menagis di telfon tadi  Adel semakin tak paham "Maa, ada apaan sih? Cerita dong"  Mama Sita malah senyum kearah anak semata wayangnya ini "Adel, duduk dulu ya" mama mendudukan adel sebuah kursi. Adel melihat sepasang suami istri yang sangat asing baginya yang sedang menatap adel sambil sesekali tersenyum padanya  "Ma, Pa apaan sih?" ia memasuki rumah dengan seragam putih abu-abu miliknya yang sudah sedikit berantakan  "Ehh om tante" ucapnya ramah sambil salim ke Mama Sita maupun Papa Brandon yang membuat adel bertanya-tanya kenapa dia bisa kenal sama orang tuanya.  "Jadi gini del, papa sama mama setuju buat jodohin kamu sama anak om Iqbal sama tante Dea" Akhirnya Papa Brandon angkat bicara  "hah? Papa ngejual adel gitu?" Ucap adel dengan polos membuat seisi rungan tertawa kecuali Adit yang masih memasang ekspresi datar "Ya, nggaklah del" Mama Sita sedikit mengelus kepala adel  "Pokoknya kalian jalanin aja dulu siapa tau asik haha" Mama Dea, yang merupakan orang tua cowok bernama adit itu sedikit tertawa mengatakan hal itu.  "Iya lagian masih ada waktu 2 minggu lagi kok menuju pernikahan kalian" ucap Papa Iqbal  "Hah? 2 minggu lagi?? Yang bener aja om! Sekolah kita ntar gimana?" Adel kaget dan berbicara nada tinggi sambil melirik Adit yang dari tadi hanya diam saja  "Ayolah pliss nolak dong!" Batin adel sambil melirik adit  "Tenang sayang, semua udah kita atur kok, kalian nikah secara tertutup dan gak bakalan ada yang tau. Percaya deh sama mama" ucap Mama Sita meyakini adel  "Gimana dit, kamu setuju kan?" Tanya Papa Iqbal dan dibalas anggukan pasti oleh adit  "Kamu del?"tanya papa Brandon pada Adel namun yang ditanya tak bergeming, rambut panjang miliknya sudah menutupi seluruh wajahnya.  "Adel, kamu kenapa?" Tanya Mama Sita mulai panik, perlahan Mama Sita membuka rambut Adel yang basah karena air mata.  "Adel... Kok nangis sih?" Mama Sita  sedikit terkejut karena melihat adel yang tiba- tiba saja menangis  "Adel gamau pisah sama mama papa hiks hiks terus adel masih mau serius sekolah ma" Tangis Adel semakin pecah,  jujur saja ia belum siap dengan semua itu  "Jalanin aja dulu del, ntar kalau kamu udah nikah kan masih bisa ngunjungin rumah mama papa" ucap Papa Brandon menenangkan anaknya ini  "Kasian ya dia cewe baik baik dijodohin sama cowo b*****t kaya gue" batin Adit 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

True Love Agas Milly

read
197.7K
bc

Secret Marriage

read
942.7K
bc

GAIRAH CEO KEJAM

read
2.3M
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
61.2K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.1K
bc

Mendadak Jadi Istri CEO

read
1.6M
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
53.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook