bc

Together

book_age16+
2
FOLLOW
1K
READ
fated
dominant
sweet
bxg
humorous
male lead
city
highschool
enimies to lovers
friendship
like
intro-logo
Blurb

❝We didn't found each other by coincidence. Fate brought us together❞

Kim Taehyung terpaksa harus tinggal satu apartemen bersama seorang gadis. Takdir ini merupakan musibah bagi keduanya, terlebih Taehyung yang masih berstatus 'kekasih' seseorang.

Beruntung Taehyung memiliki jiwa kesetiaan yang tinggi terhadap pasangannya. Kedua penghuni itu membuat berbagai ketentuan dan batasan agar tak saling merugikan.

Namun, siapapun bisa saja sewaktu-waktu melewati perbatasan tanpa disadari. Iya, kan?

[ON GOING]

chap-preview
Free preview
1
Dengan langkah gontai Taehyung melewati pagar sekolahnya yang megah. Meski wajahnya hari ini sedang terlihat lesu, hal itu tetap membuat siswi-siswi sekolah itu menatapnya dengan mata berbinar. Iya, Taehyung memang mempunyai paras yang sangat tampan bak pangeran. Terlihat sangat aktraktif dimata setiap gadis. "Minggir kalian semua!" Teriak gadis bersurai kecoklatan yang menghampiri Taehyung dan memeluk lengannya, tentunya langsung di hadiahi tatapan sinis dari para siswi-siswi disekitarnya. "Selamat pagi, Taehyung-ku!" Gadis itu tersenyum lebar. Taehyung-ku? Iya, gadis itu adalah pacarnya. "Pagi, Saemi." Sahut Taehyung dengan wajah datar. "Kamu kenapa, sih? Dari tadi cemberut." Saemi mendengus kesal. Yang ditanya diam seolah menanggap pertanyaan yang dilontarkan padanya hanyalah angin lewat. "Hey! Bisa denger gak?" Tanya nya lagi memastikan. Taehyung Memberhentikan langkahnya dan menarik lepas lengannya kemudian meninggalkan Saemi yang mematung kebingungan. ♥~♥ Taehyung's POV "Tae, Taehyung! Bangun!" Bisik Jimin menyenggol lenganku. Aku masih mendengarnya namun ku hiraukan karena kupikir ia mengajak bercanda. "KIM TAEHYUNG!" Terdengar suara lantang yang mengagetkanku. "Daripada kamu tidur, lebih baik kerjakan soal dari saya!" Ucap Pak Jin Woo tegas. "Lo sih, budeg. Tck!" Jimin kesal. *Tok..tok...* Wali kelas ku membuka pintu, ia datang dengan seseorang dibelakangnya. "Permisi Pak, maaf mengganggu waktunya. Saya mengantarkan siswi baru." Wali kelasku mempersilakan siswi yang berada di ambang pintu untuk masuk. "Oh iya Bu, tidak apa-apa." Pak Jin Woo duduk. "Untung bu Hee Ju dateng, gajadi ngerjain deh gue." "Nak, ayo perkenalkan diri." "Iya, bu." Gadis itu berdiri di tengah. "Perkenalkan namaku Jeon Dae Ah... Senang bertemu kalian. Terimakasih." Ucapnya begitu singkat, dan ia terlihat nervous. Kelas tiba-tiba ramai dengan sorakan para cowok. Mungkin menurut mereka, dia cantik? "Ada apa ini ribut - ribut? Diam semuanya!" Kelas seketika hening mendengar gertakan Pak Jin Woo. "Dae Ah, kamu boleh duduk di depan Taehyung." Wali kelasku menunjuk ke arah kursi depanku yang memang satu-satunya kursi kosong yang tersisa. "Baiklah, saya permisi dulu Pak. Terimakasih atas waktunya." Bu Hee Ju pamit. POV End. Bertepatan Bu Hee Ju keluar kelas, bel istirahat di bunyikan. Para murid langsung berdiri dan keluar kelas. "Tae, cewek lo mana? Tumben gak kesini." Tanya Jimin. "Kayaknya dia kesel gara-gara tadi pagi gue cuekin." Taehyung mengusap tengkuknya. "Sumpah? Lu cuekin kenapa?" "Gua gak mood banget hari ini, tadi malem abis berantem hebat sama Bokap Nyokap." "Gak biasa nya lo." "Iya nih. Cabut aja, yuk?" "Boleh juga! Sekarang?" Jimin antusias. "Iya ayok! Gue nyamperin pacar gue dulu bentar, mau minta maaf." Walaupun Sae Mi terbilang cerewet, namun Taehyung sangat menyayanginya. Baginya itu menggemaskan. Ia beranjak dari kursi dengan terburu-buru hingga tak sengaja menyenggol botol minum Dae Ah yang berisi s**u cokelat. *Prangg!* Susunya tumpah mengenai celana Taehyung. "Ih. s**u gue!" Dae Ah melotot kaget. "Udah gila, ya lo?" Taehyung membentak cewek itu. "Maaf." Dae Ah menyodorkan tisu, namun Taehyung malah pergi begitu saja. Taehyung keluar dan membanting pintu kelas dengan kesal. Ia bahkan membatalkan niat nya untuk ke kelas Saemi. "Gapapa, santai aja." Jimin memberikan wink genitnya pada Dae Ah sebelum Ia mengejar temannya. "Woy! Mau kemana lo?" Teriak Jimin. "Pulang!" Taehyung berjalan menuju parkiran untuk pulang ke apartemennya. ♥~♥ Setibanya di apartemen, ia melucuti pakaiannya dan langsung mandi sekaligus menyegarkan diri. Taehyung menatap apartemennya yang masih kosong, yang ada hanya fasilitas bawaan apartemen yang memang tidak terlalu lengkap. Ia baru sehari pindah kesini, karena suatu alasan. "Ahhh!" Taehyung mengacak rambutnya frustrasi kemudian melemparkan diri nya ke atas kasur. Sebenarnya hari ini ia berniat meminta bantuan gadisnya sepulang sekolah untuk menata apartemennya, namun semua nya gagal. Sekarang ia merasa sangat bosan, Taehyung mengambil ponsel nya dan mencoba menghubungi Sae Mi. Saemi♥ sayang.. halooo y? marah? g bagus deh sore aku jemput yah? gausa lg mo jln sama siapa? ✔✔read (11:22) Taehyung berdecak kesal dan membuang ponsel nya ke sembarang arah, Ia pun terlelap. *Ddrrttt drrttt* Ponselnya berdering. "Siapa, sih ganggu tidur gue!" Taehyung beranjak dari kasur mengambil ponsel yang sebelumnya ia lempar. "Halo." Suaranya serak, khas bangun tidur. "Bangun tidur?" Tanya seseorang dari seberang sana. "Hmmm." Sahut Taehyung sambil menggeliat. "Bisa ya lo enak-enakan tidur. Sadar gak, sih tas lo ketinggalan?" Taehyung menatap sekelilingnya dan memang tidak menemukan tas nya. "Hehehe. Bawain kesini bisa, dong?" Ia nyengir kuda tak bersalah walaupun tau kalau cengirannya tak akan terlihat oleh Jimin. "Ogah! Emang gue babu lo?" "Pelit amat, gila!" "Ambil nanti ke rumah gue!" *tuuttt tuttt* Jimin mematikan sambungan telfonnya. Ia menatap jam pada ponselnya yang sudah menunjukkan pukul 4 sore. "Yaudah lah ya daripada bosen disini." Taehyung langsung mengenakan hoodie hitamnya lalu berangkat ke rumah Jimin. ♥~♥ Dae Ah's POV Aku memasuki apartemen baruku dengan hati senang. "Saatnya bersih-bersih. Mulai dari mana, ya?" Sejenak ku berpikir, sepertinya lebih baik mengepel lantai dahulu. Ku cari pel tersebut yang ternyata berada di sebelah pintu kamar mandi, aku masuk ke dalam kamar mandi dan terhenti sejenak, karena tempat ini terasa sangat wangi seperti ada orang yang baru saja mandi. Dan... Lantainya terasa masih basah, pikiranku mulai berkecamuk dibuatnya. "Masa hantu bisa mandi, sih? Gak mungkin, lah!" Gumamku. Tetap positive thinking dan melanjutkan mengepel lantai, itu yang ku lakukan sekarang. Dilanjutkan dengan merapikan barang-barangku. Apartemen ini memiliki 3 ruangan, 2 kamar, dan 1 wc. Letak dapur yang berada bersebelahan dengan ruang televisi, tetapi hanya ada 1 kunci kamar yang ada di tanganku. Entahlah, mungkin pemilik apartment ini lupa memberikannya. Saat ingin meletakkan baju-bajuku ke dalam kamar aku membuka kunci salah satu kamar. "Kok gabisa? Kunci nya bukan yang ini kali, ya?" Aku berpindah ke kamar satunya dan berhasil membuka pintunya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 7 malam. Aku merasa sangat lelah dan lapar, kurasa memesan makanan melalui aplikasi online merupakan pilihan yang tepat. Junaedy Sesuai aplikasi ya neng? iya mas, tolong extra saos ya Ashiaapp bisa tolong beliin popcorn ga ntar saya bayar Iya neng boleh Tungguin yak saya gamau nungguin klo gapasti jiakkhh curhat neng haha becanda! "Apaan, sih. Kok gue godain mas-mas." Gumamku. Aku memesan makanan dan popcorn untuk menemaniku streaming film malam ini karena besok adalah hari libur, aku bisa begadang. Sembari menunggu pesananku datang, aku membersihkan diri di kamar mandi. *Tingtong* Bunyi bel kamar aparetmenku. "Wah, pasti ayam gue tuh!" Aku berjalan ke depan untuk mengambil pesananku. "Nih neng, kepastian yang ditunggu udah dateng." Mas nya terkekeh. "Ih. Mas bisa aja!" Sahutku tertawa renyah menyambut pesananku, tak lupa ku berikan uang tip. "Makasih banyak neng!" Aku menutup pintu dan masuk ke ruang televisi. Ku santap makananku dengan lahap. Setelah ku bereskan sisa makananku, aku langsung duduk di depan tv dengan setoples popcorn di tanganku, ku matikan lampu di seluruh penjuru ruangan ini. "Woohoo, saat nya nonton." Aku mencari film apa yang ingin ku tonton di netflix. Ku pilih film ber-genre action, John Wick. Setelah 1 jam menonton, pandanganku mulai meremang dan aku pun memejamkan mataku, namun tetap mendengarkan tontonanku samar-samar. Ku rasa aku terlelap. Tiba-tiba aku mendengar suara derap langkah kaki, namun ku hiraukan karena aku begitu mengantuk. TBC.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

AHSAN (Terpaksa Menikah)

read
304.2K
bc

Romantic Ghost

read
162.3K
bc

OLIVIA

read
29.2K
bc

Papah Mertua

read
530.1K
bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
75.9K
bc

THE DISTANCE ( Indonesia )

read
579.9K
bc

Dependencia

read
186.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook