bc

imprisoned in the past

book_age18+
508
FOLLOW
3.6K
READ
possessive
arrogant
dominant
sensitive
boss
Multi-professional Billionaire Writing Contest
like
intro-logo
Blurb

Semua orang memiliki ketakutan dalam kehidupan. Entah pada itu pada badut, petir, atau hal-hal remeh lainnya. Tapi bagaimana jika seseorang takut akan sebuah hubungan? Lauren Tidak percaya akan cinta, karena baginya cinta hanyalah sebuah luka. Dia berusaha sebisa mungkin untuk jauh dari cinta, tapi seakan sang maha takdir membuat skenario yang paling menyakitkan dalam hidupnya. Seluruh ketakutannya kembali, seluruh mimpi buruknya pun terus terulang. Dan dia tidak tahu harus memilih jalan yang mana.

chap-preview
Free preview
chapter 1
  Lauren merasa terganggu dengan matahari yang mengganggu tidurnya. Dia merenggangkan tubuhnya dan menyingkiran satu tangan pria dari tubuhnya. Dengan sangat malas Lauren  beranjak turun dari kasur dan berjalan ke kamar mandi. Tidak berapa lama ia berjalan keluar dari kamar mandi dengan bathrobenya, mengambil dress berwarna hitam dan memakainya. Belum usai ia menutup resleting pakaiannya, seorang pria dengan sangat santai mendekatinya, mengecup punggunya yang terbuka dan tengkuknya. “Kamu gak bangunin aku?” tanya pria itu. “Maaf, saya berniat membangunkan anda jika saya sudah selesai rapi-rapih,” balas Lauren. “Sayang, berapa kali aku bilang. Berhenti memakai menggunakan kata-kata formal,” protes pria itu hanya di balas dengan senyum simpul Lauren sambil menutup resleting dressnya dan memakai heels yang berwarna senada dengannya. Pria itu sudah pergi ke kamar mandi dan Lauren segera mengambil satu kemeja berwarna abu-abu, celana bahan hitam, jas dan dasi. Dia menaruh seluruh pakaian pria itu di tempat tidur dan berjalan ke dapur.   Lauren sangat mencintai suite room yang Fabian hadiahkan untuknya. Lauren membuat dua kopi hitam dan dua tangkup sandwich, perempuan itu merapihkannya di meja makan. Setelah semuanya selesai, ia mengambil ponselnya dan melihat pekerjaannya. Banyak jadwal yang harus ia lakukan hari ini, dari menemani bos di rapat penting, lunch dengan teman bisnis, sampai pesta ulang tahun yang si bos sendiri tidak ingat siapa orangnya.   Lauren menoleh saat melihat pria itu keluar dari kamar dengan pakaian yang sudah ia siapkan. Pria itu tidak pernah memakai jasnya langsung, dia hanya akan menyampirkannya di lengan, dengan tangan kemejanya yang ia lipat sampai ke siku. Mereka duduk di meja makan dan sarapan bersama.             “Acara pesta malam ini, apa anda akan serius datang? Bukankah anda tidak mengenalkan?”             “Lauren, jika kamu masih berbicara dengan nada formal, saat ini juga aku akan merobek pakaianmu dan menyetubuhimu di meja makan ini. sampai kamu berhenti menggunakan kata-kata formal.”             Lauren harus menelan salivanya karena perkataan pria itu. Dia memiliki otak m***m dan bibir yang sangat frontal. Dan apapun yang dia katakan akan langsung terlaksana, tanapa ada sedikit pun pengelakan. Bahakn sebelum Lauren bisa mengelak, tubuhnya akan lebih dulu mengerang dalam pelukan pria itu.             “Tapi, bukankah kita sudah sepakat untuk profesional dalam pekerjaan?” pria itu tidak langsung menjawab perkataan Lauren dan menyesap kopinya perlahan. Tatapannya masih memperhatikan Lauren dengan mata biru yang terasa sangat menusuk dan mengerikan. Lauren tidak pernah bisa tenang dengan tatapan itu, seakan tatapan itu dapat menelanjanginya.             “Profesional, bukan berarti bicara dengan bahasa kaku,” ucap pria itu.” Dan soal pesta itu, ya kita akan tetap datang.” Ya seperti itulah tuan Bossy. Di setiap perkataannya adalah perintah. Di setiap perkataannya adalah pemaksaan. Dan di setiap perkataannya adalah hasrat yang selalu dapat menenggelamkan Lauren dalam gairah.   ****   Ada beberapa orang yang bekerja dengan sangat profesional dan enggan mencampuri pekerjaan mereka dengan sebuah hubungan. Karena pada akhirnya hubungan apapun itu akan membuat profesional mereka berkurang dan perlahan mereka akan terjebak. Pada awalnya Lauren berpikir seperti itu, tapi semuanya berubah saat dia bekerja di PT ID corporation. ID dari yang di ambil dari nama belakang Fabian Aiden. Putra pertama dari pengusaha sukses eropa yang sedang merintis perusahaannya di Jakarta. Lauren tidak menyangka dia akan di terima menjadi sekretaris di perusahaan itu. Dan dia berusaha untuk bekerja seprofesional mungkin. Apapun yang diperintahkan tuan Bossy itu akan Lauren kerjakan. Sampai suatu hari dia terjebak.   Saat itu dia sedang berada di kursinya, menonton sebuah film berjudul fifty shade of grey. Dia sudah mengecilkan volume suara dan meyakinkan tidak ada orang, bahkan dia sangat ingat saat itu tuan Bossy sedang ada rapat dan pria itu berkata dia tidak perlu ikut. Karena dia sudah hampir gila dengan pekerjaannya, Lauren sedikit menghibur diri dengan menonton film laknat itu. Dan entah bagaimana, mungkin karena Lauren terlalu fokus, sampai-sampai dia tidak sadar saat bosnya itu berdiri di belakangnya dan melihat film yang ia putar.   Mendengar napas pria itu membuat Lauren terkejut dan terpekik. Tapi pria itu tidak berkata apapun dan hanya tersenyum pada Lauren. Lauren merasa takut dan berusaha untuk menghindar dari bosnya itu. Untuk beberapa waktu dia berhasil menghindar, sampai pada saat Lauren pulang larut dan tidak ada taksi lewat depan kantornya. Tuan Bossy itu pun membukakan pintu untuknya, dan belum sempat Lauren mengelak Fabian sudah lebih dulu sedikit menariknya dan membuatnya masuk ke dalam mobil. Gugup. Lauren benar-benar tidak bisa menghilangkan perasaan gugupnya. Selama perjalanan mereka hanya terdiam. Hanya suara angin dari pendingin suara yang terdengar. Hingga akhirnya Lauren hampir sampai di depan kosannya.   Lauren sudah hampir keluar, tapi pria itu lebih dulu menahan tangannya. Lauren berbalik dan menatap pria itu. terlihat ada permintaan dan hasrat yang Lauren rasakan. Dan sungguh dia pun merasakan hal yang sama, namun pada saat itu Lauren masih berpikir tidak ingin merusak pekerjaan sama sekali. Sampai akhirnya pria itu bekata,” kamu tahu apa yang aku inginkan. Aku tidak akan memaksa, tapi jika kamu menerima, aku akan memberikan apapun yang kamu inginkan.”   Lauren harus berpikir selama tiga hari, dia benar-benar gila dengan perkataan tuan bossy itu. Tatapannya setiap hari, gesturnya dan bahkan dia selalu mengantar Lauren ke kosannya. Sampai pada akhirnya, di saat Fabian sudah merasa tidak sabar. Di saat ia mengantar Lauren ke kosan, pria itu pun berjalan keluar dan menarik Lauren, tanpa permisi pria itu mencium bibir Lauren. Bukan ciuman seperti orang jatuh cinta, lebih pada sebuah ciuman penuh hasrat dan nafsu. Detik awal Lauren terasa sangat sulit mengikuti ritme Fabian, hingga pada akhirnya dia pun terbuai dan membalas ciuman tuan bossy.             “Ikut ke apartemenku,” ucapnya malam itu. Tanpa menunggu jawaban dari Lauren. Di apartemen tuan Bossy, dari saat lampu apartemen itu nyala, pria itu sudah langsung memojokkan Lauren ke tembok. Menciumnya dengan sangat panas dan membuka kancing wanita itu. Lauren tidak tahu apa yang harus ia lakukan, hanya bisa mencengkram kemeja Fabian dan mendesah dibalik lumatan Fabian. Sentuhannya pada payudaranya yang entah kapan sudah terbuka, seakan membangkitkan sisi liar wanita itu. Dia mendesah dan mengerak dengan keras, menyebut nama Fabian dengan kencang dan merasakan panasnya gairah yang mereka rasakan. Hingga akhirnya mereka bergelung dalam gairah, saling mengerang dan memberikan kenikmatan satu sama lain. Seluruh profesionalisme Lauren runtuh. Dia seakan lupa dengan semuanya, seluruh bayangan liarnya pun seakan terlepaskan. Dari saat dia pasrah berada di bawah Fabian, hingga saat dia berada di atas perut Fabian dan menggerakkan tubuhnya dengan sangat erotis. Mencumbu setiap senti tubuh Fabian dan mengerang dengan cengkraman Fabian di payudaranya. Hingga akhirnya keduanya terkulai, uforia mereka seakan meletup pada klimaks dan mereka pun jatuh tertidur di satu kasur.   ****   Tidak ada penyesalan di saat Lauren bangun. Tapi dia berusaha untuk kabur dari apartemen tuan bossy. Tapi rencananya gagal, saat Lauren baru saja mengambil pakaiannya. Pria itu sudah terbangun dan duduk. Posisi Lauren yang tanpa busana, membungkuk mengambil seluruh pakaiannya, seakan memancing seekor singa untuk memangsanya. Senyuman menyebalkan itu kembali terukir di wajah pria itu. Dia beranjak dari kasurnya, menarik tubuh Lauren kepelukannya dan membuat Lauren menjatuhkan seluruh pakaiannya.             “Kita sama-sama butuh pelepasan akan gairah, tapi aku tidak bisa asal memakai perempuan. Jadi, aku ingin kamu menjadi teman tidurku.”             “Tapi pak, bagaimana dengan peraturan Profesionalisme yang bapak buat sendiri?” pertanyaan Lauren membuat Fabian semakin tersenyum dan pelukannya pada Lauren semakin membuatnya sesak.             “Kita akan tetap profesional dalam bekerja, dan dalam kasur kita akan menjadi partner yang serasi. Aku rasa kita memiliki sebuah imajinasi yang sama di atas kasur.” Lauren sungguh tidak bisa berkata apapun lagi. Pria ini benar-benar gila dan pemaksa. Bahkan Lauren tak bisa berkata apapun, saat tubuhnya di tarik ke kamar mandi dan tubuh mereka terguyur di bawah shower.   Dan semenjak hari itu, Lauren tinggal di apartemen Fabian yang sudah dihadiahkan untuk Lauren.  Jadi secara teknikal, tuan bossy itu menumpang di apartemennya. Berjalan menuju lift keduanya berjalan dengan dua orang bodyguard yang membayangi mereka. Seorang bodyguard sudah lebih dulu menahan lift dan membiarkan mereka masuk terlebih dahulu, lalu diikuti dengan ketiga bodyguard itu masuk. Lauren masih membacakan beberapa jadwal Fabian, pertemuan untuk penandatangan kerja sama dan juga lunch bersama rekan bisnis. Keluar dari lift Lauren memberi hormat dengan singkat dan meninggalkan Fabian ke bangkunya. Pria itu pun tidak berkata apapun dan segera masuk ke dalam ruangannya. Kalau saja bisa, Fabian ingin memindahkan meja sekretaris ke dalam ruangannya.   ****   Lauren sengaja berkata formal sejak tadi pagi dengan tuan bossy. Karena pria itu sangat membuatnya kesal. Karena mabuk berat dan tenggelam pada gairah, dengan sengaja Fabian merobek gaun kesayangannya. Dan entah pria itu ingat atau tidak yang pasti Lauren benar-benar merasa kesal. Gaun mahal itu ia beli dari hasil tabungannya dan sekarang dia tidak memiliki gaun yang lebih indah dari gaun itu. Lauren mendengus kesal dan mengerjakan pekerjaannya. Menulis beberapa kontrak kerja, mencatat setiap data-data penting dan mengganti schedule yang berbarengan. Tanpa terasa jam sudah hampir menunjukkan pukul dua belas. Lauren mengambil kotak makeupnya, merapihkan dadanannya dan tidak berapa lama Fabian pun sudah keluar dengan jas dan dasi yang terlihat sangat rapih. Entahlah, bagi Lauren tuan bossy itu akan sangat tampan jika memakai dasi. Lauren segera merapihkan alat makeupnya, memasukkannya ke dalam tas dan segera mengikuti Fabian.   Fabian tidak pernah merasa nyaman saat mobilnya harus di stir oleh orang lain. Bahkan saat awal di jakarta saja, hal pertama yang ia lakukan adalah berlatih stir. Agar dia tidak perlu menggunakan supir. Dan yang selalu membuat Lauren merasa tidak nyaman adalah di saat dia berada di dalam  mobil dengan Lauren. Mungkin ini bukan kali pertama Fabian dan Lauren berada di satu mobil. Namun, ada perasaan cemas yang Lauren tidak bisa jelaskan pada siapapun. Dan saat tadi dia melihat tasnya, obat penenangnya tidak dia bawa. Lauren ingin memaki dirinya sendiri, karena kebodohannya dia harus kembali merasa panik. Fabian menoleh dengan rasa gugup Lauren, dengan sebelah tangannya dia menggenggam tangan Lauren dan bertanya,” kamu baik-baik saja?”   Namun Lauren dengan sangat reflex menarik tangannya dari Fabian. Seakan enggan dengan sentuhan pria itu. Lauren berusaha untuk tersenyum dan mengalihkan tatapannya dari Fabian. Lauren benci dengan perasaan yang tidak nyaman ini. Dia benci. Benci pada kebodohannya dan benci pada orang yang membuatnya merasa bodoh.   ****

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Bukan Cinta Pertama

read
52.6K
bc

Dua Cincin CEO

read
231.5K
bc

Mrs. Rivera

read
45.5K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.2K
bc

The Ensnared by Love

read
104.0K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
55.4K
bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
50.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook