bc

MALAIKAT TAK BERSAYAP

book_age18+
278
FOLLOW
1.3K
READ
revenge
second chance
dominant
scandal
manipulative
independent
doctor
drama
sweet
teacher
like
intro-logo
Blurb

Kisah seorang anak yang sejak kecil hidup bersama dengan ibu dan neneknya. Ia di hadapkan dalam situasi yang mengharuskannya menghadapi takdir yang sudah di gariskan oleh Tuhan.

Hingga suatu hari ia di pertemukan dengan seorang wanita yang menjadi malaikat yang selalu menolong nya ketika tidak ada seorangpun yang peduli padanya.

Hidupnya pun berubah dan ia bertekad untuk menjadi orang yang kuat meskipun banyak rintangan yang ia hadapi sampai akhirnya ia membuktikan kepada orang - orang yang dulu meremehkannya bahwa ia bisa menjadi orang yang sukses

chap-preview
Free preview
BAB 1
EMMA POV Aku adalah seorang wanita yang berasal dari keluarga sederhana. Aku hidup bersama ibuku karena sejak usiaku dua puluh tahun, ayahku meninggal karena terkena kanker paru - paru sehingga aku yang menggantikan posisi ayah menjadi tulang punggung keluarga. Sedangkan kakak tiriku, Frida, sudah berkeluarga dan memiliki enam anak sehingga ia tidak sempat untuk merawat ibu dan aku yang bertanggung jawab terhadap ibu. Saat aku berusia enam belas tahun, aku di terima di salah satu universitas negeri di salah satu kota karena aku berprestasi di sekolah dan saat aku mengenyam pendidikan di bangku kuliah, aku merasa sangat canggung karena aku mahasiswa termuda di kelas dan semua teman sekelasku usianya jauh di atasku. Meskipun begitu, teman - temanku sangat baik padaku dan mereka menganggapku sebagai adik mereka. Hingga beberapa tahun kemudian, aku berhasil menyelesaikan kuliahku selama lima tahun dan ibuku sangat bahagia ketika aku mendapat gelar sarjana. Setelah selesai kuliah, aku mencoba melamar pekerjaan di sebuah lembaga bahasa inggris dan aku sangat bersyukur ketika di terima bekerja di sana. Aku memberitahukan hal ini kepada ibuku dan beliau sangat senang ketika aku di terima bekerja sebagai guru bahasa inggris karena dari dulu aku sangat suka mempelajari bahasa asing khususnya bahasa inggris sehingga saat kuliah aku mengambil jurusan sastra inggris. Aku tau semua ini berkat doa dari ibu yang tidak pernah lelah untuk mendoakanku dan aku berjanji pada diriku sendiri untuk membahagiakan beliau karena hanya beliau orang tuaku satu - satunya di dunia ini. "Terima kasih atas doa ibu untukku karena berkat doa ibu, aku berhasil terima bekerja sebagai guru bahasa inggris di lembaga bahasa inggris." Kataku sambil memeluk ibu dengan perasaan senang. "Syukurlah kalau begitu. Ibu sangat senang mendengarnya. Akhirnya harapanmu terwujud untuk menjadi seorang guru bahasa inggris." Kata ibu sambil memelukku dengan erat dan aku bisa merasakan kebahagiaan di wajah ibu yang sudah menua. Setelah selesai berbincang, ibu mengajakku untuk makan malam bersama karena beliau sudah memasak makanan spesial untukku. Rasanya aku sangat bahagia melihat kebahagiaan di raut wajah ibu karena sejak dulu aku sering merepotkan ibu dan saatnya aku membalas budi padanya. Setelah selesai makan malam, aku dan ibu menonton televisi sampai tidak terasa waktu menunjukkan pukul sembilan malam dan saatnya kami beristirahat karena besok pagi aku sudah mulai bekerja dan aku tidak ingin datang terlambat di hari pertama bekerja. Saat aku berusaha memejamkan mata, aku tidak bisa tidur sehingga aku hanya bisa melihat di sekitar kamarku sambil aku memikirkan masa depanku kelak. Tidak beberapa lama mataku terpejam dan aku bermimpi bertemu dengan ayahku. Aku melihat beliau tersenyum padaku dan rasanya aku sangat merindukannya. Aku memeluk beliau dengan erat dan tiba - tiba aku terbangun ketika mendengar alarm yang menunjukkan pukul enam pagi. Saat itu aku langsung beranjak dari tempat tidur dan aku langsung mengambil pakaianku dan berlari ke arah kamar mandi untuk membersihkan diriku. Setelah selesai mandi, aku langsung menuju ke meja makan karena ibu sudah menyiapkan sarapan. Menu pagi ini ada sayur bayam dan ikan tongkol kesukaanku. Ibu berusaha menyemangatiku agar aku bekerja dengan baik karena hari ini adalah hari pertamaku bekerja sebagai seorang guru di lembaga bahasa inggris. " Ibu ingin hari ini kau semangat dalam bekerja dan tunjukkan kemampuanmu kepada mereka jika kau mampu dan mereka tidak salah memilihmu untuk menjadi salah satu pengajar bahasa inggris di lembaga mereka." Kata ibu sambil menyemangatiku dan aku bisa melihat senyuman bahagia dari wajahnya. " Emma akan memberikan yang terbaik untuk mereka sehingga mereka tidak menyesal telah memilih Emma menjadi pengajar di lembaga mereka." kataku sambil memeluk ibu dan di dalam hati, aku berharap Tuhan melancarkan semua pekerjaanku. Tidak beberapa lama aku berpamitan kepada ibu dan aku berangkat ke kantor menggunakan sepeda motor milik ayah. Aku masih mengingat rasanya menaiki sepeda motor ini ketika ayah masih hidup. Dulu ayah sering mengajakku pergi ke pasar malam menggunakan sepeda motor tuanya ketika ia selesai bekerja di pabrik dan rasanya saat itu adalah momen yang tidak bisa aku lupakan. Setengah jam kemudian, aku tiba di kantor dan aku berusaha mempersiapkan diri untuk memulai bekerja. Aku bertemu dengan atasan dan kami banyak berbincang banyak hal tentang pekerjaanku. Setelah selesai berbincang, aku di persilakan untuk mulai mengajar di kelas yang baru dan rasanya aku sangat gugup karena ini hari pertamaku mengajar di kelas. Aku memperkenalkan diri di depan kelas sebagai guru baru dan semua murid sangat senang menerima kehadiranku di kelas mereka. Setelah perkenalan selesai, aku mulai mengajar di kelas dan aku sangat senang melihat murid yang bersemangat menjawab pertanyaanku. Setengah jam kemudian, pelajaran berakhir dan saatnya waktu istirahat. Aku memanfaatkan waktu istirahat untuk menghubungi ibu dan aku bercerita kepada beliau kalau hari ini aku sangat senang saat mengajar murid - muridku. Ibu terdengar sangat senang dan beliau berkata padaku untuk tidak lupa makan karena aku mengajar sampai malam dan aku tidak melupakan pesan beliau padaku. " Emma, jangan lupa makan karena hari ini kau mengajar sampai malam dan ibu tidak ingin melihatmu jatuh sakit karena kau sering kali lupa makan." Kata ibu sambil menasehatiku dan aku mendengarkan nasehat ibu dengan baik. " Ibu tenang saja karena Emma tidak akan lupa makan dan sebentar lagi Emma ada jadwal mengajar." kataku sambil melirik jam tangan. " Baiklah kalau begitu. Semangat bekerja dan kau tidak boleh pantang menyerah." Kata ibu sambil mengakhiri pembicaraan. Setelah selesai menelfon ibu, aku menyempatkan untuk makan bekal yang tadi pagi sudah di siapkan oleh ibu untukku dan tidak beberapa lama bel berbunyi yang menandakan waktunya masuk ke dalam kelas. Rasanya aku tidak sabar ingin segera pulang ke rumah dan menemui ibu karena saat ini aku sangat ingin banyak bercerita kepada ibu. **** Tidak terasa waktu menunjukkan pukul sembilan malam dan saatnya aku pulang. Saat aku hendak menuju ke tempat parkir, tiba - tiba ada seorang pria yang menghampiriku dan ia memperkenalkan diri sebagai supervisor di kantorku. Pria itu bernama Roy dan aku mengira jika usianya sangat jauh di atasku. Saat itu kami sempat berbincang sampai akhirnya aku berpamitan kepadanya karena hari sudah malam dan Roy menawarkan diri untuk menemaniku pulang sampai aku tiba di rumah tetapi aku menolaknya karena aku tidak ingin merepotkan orang lain. Akhirnya aku pulang sendiri ke rumah meskipun di dalam hati aku sangat ketakutan pulang seorang diri karena selama ini aku tidak pernah keluar malam karena ibu tidak pernah membolehkanku untuk keluar rumah saat jam malam

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
13.5K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.1K
bc

My Secret Little Wife

read
98.6K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook