Bagian 2

2464 Words
Sepeninggal Aika dan Pram, pria berkaca mata datang menghampiri Ethan dengan pakaian mewahnya. 'ck !! Kasian adikku dia sedang mendekam di penjara, bagaimana rasanya ya! Dasar miskin ... cewek tadi cantik juga bisa buat aku menikmati itu ... '' kata lelaki itu. Angga yang sedang duduk berdiri tegak seperti tatapan terbang kedua mengeluarkan ia kepalkan kuat rahangnya ia keraskan. Angga sampai di depan jeruji ia tersenyum ke saudara tirinya itu. '' Maafkan aku ... '' kata Angga sambil menjulurkan permohonan. Ed dengan angkuhnya langsung ditangani tangan Angga dengan kain bersih. Mereka telah terdiam dan seketika Angga mencengkram tangan itu dan menariknya ke belakang hingga Eduardo menghantam jeruji '' dasar anak culun sok berkuasa, di bully cengeng !! Anak tiri biadab pikir dirimu menang atas segalanya ya !! Ibu loe p*****r akut! Ayah sangat besar makanya pilih ibu loh b******k. Seorang yang buruk rupa tidak akan pernah menjadi pangeran berkuda putih kalau lelakinya itu elo b**o ... '' hardik Angga sambil terus melakukan hal yang sama. 'loe mau nikmatin tubuh cewek gue !! Sadar woii punya loe aja gak bisa berdiri tegak kaya gue malah sok- sok'an dasar s***p !! ... '' kata Angga lagi. Ed tidak berdaya hingga ia di tolong oleh beberapa polisi. '' Lepaskan gue ... '' teriak Ed ia melepaskan Angga dan melepaskan pria itu habis-habisan '' Lihat saja dan gue akan dapatin cewek itu jika perlu gue nikahin dia biar bisa lihat Eduardo Kastaleo Antony berkuasa '' kata Eduardo menggebu. Angga berdecih remeh ia menyeka darah segarnya di bibir '' gue gak percaya sedangkan loe aja mandul, mau cewek gue mau sama lu ... '' kata Angga blak-blakan. '' b******k loe Ethan, liat aja kalo gue gak bisa sama cewek lu, gue akan suruh orang untuk mengambilnya ... '' kata Eduardo sambil pergi. '' b******k sini loe Eduardo ... '' teriak Angga sambil memukul jerusi besi di membantah, '' loe sadar Ga ... "Yohan teman satu tahanan Angga tengah memegang kerah baju angga yang sudah penuh darah, Angga baru saja berkelahi dengan kakak tirinya, lelaki itu tengah memanas- manasi Angga hingga Angga kalap ia melawan Eduardo membabi buta, untung saja para petugas segera melerai mereka. Tubuhnya lemah kepala dan bibirnya berdarah '' dia katain gue yoh !!! Dia ngatain wanita gue di ambil laki-laki lain !! Gue gak terima itu yoh ... '' balas Angga penuh log. '' ya tuhan ga, sadar wanita loe itu gak bakal di ambil !! Jangan buat dirimu rusak Kek gini !! Ingat wanita loe ga, jangan buat dirimu kayak gini, kalo gak masa tahanan loe bakal tambah ... '' kata Yohan pelan ''gue cinta dia yoh.. gue sayang sama dia, laki- laki b******k itu bilang kalau Ai nya Angga akan di miliki orang lain...'' desis Angga pelan, sekarang ia seperti orang gila, matanya sayup karena lelah. Lelah menahan cinta yang mendekam di dalam sana. Mata yang memancarkan cinta tanpa batas. Yohan mengangguk dan langsung memeluk sahabatnya itu ''gue tau!! Udah sekarang loe istrahat, ingat setelah loe keluar dari sini, loe harus jadi Anggabaya Cakara yang lebih baik, yang kuat ok !! ingat wanita loe di luar sana!! Kalo loe mau dapatin dia loe harus berubah, gak ada Anggabaya Cakara yang urak- urakan gak ada Angga yang tukang berkelahi dan bad lainnya ok!!...'' nasehat Yohan, Angga membalas jawaban itu dengan mengangguk. ''gue harus baik demi wanita gue!! Iya gue harus harus bisa ...'' gumam Angga sebelum akhirnya tertidur di pundak sahabatnya. Perlahan Yohan membopong Angga menuju kasur tipis lalu membaringkan sahabatnya itu. Yohan melangkah menjauhi Angga dan segera menuju dekat sel ''pak saya boleh minta p3k...'' kata Yohan sopan ke pengawas. Pengawas itu mengangguk lalu memberikan kotak p3k segera '' ini...'' kata pengawas itu. '' terima kasih pak...'' Yohan mengambil kotak itu lalu berbalik menuju Angga. '' loe itu kadang nyenengin dan kadang ngeselin..'' gerutu Yohan sambil membersihkan luka Angga. ♧♧♧♧♧♧ 10 tahun kemuadian... Balikpapan... Lelaki itu kini sudah bebas, masa tahanannya sekarang sudah habis. Ia dapat menghirup udara bebas kini. Anggabaya Cakara lelaki berusia 27 tahun. Ia keluar dari gerbang polres mengenakan pakaian kaos di balut jaket hitam dan mengenakan tas ransel yang tersampir di pundaknya tak lupa topi dan juga kaca mata hitamnya. Setelah mendekam di penjara Angga tau apa arti dari kebebasan. "Jadi ga, loe mau kemana habis ini??" Tanya Yohan, teman satu sel waktu di penjara. kini mereka sama- sama bebas. Angga nampak berfikir habis ini dia mau kemana? Sedangkan uang aja tidak punya. "Aku akan cari pekerjaan untuk dapat uang lalu pulang ke Samarinda..." jawab Angga. Ia ingin mencari pujaan hatinya di sana. "Gimana ikut gue aja, kebetulan kakak gue sms katanya ada pembangunan baru. mereka butuh tukang..." tawar Yohan. Angga nampak tersenyum sambil mengangguk. "Boleh gue mau!!" Jawab Angga sambil merangkul sahabat yang menemaninya selama sepuluh tahun. Apapun pekerjaan itu Angga akan lakukan asalkan halal dan beberkah ''ga loe masih apa yah hm,'' Yohan nampak berfikir untuk mencari kata- kata yang tepat untuk ia lontarkan tentang Ai. Angga tersenyum seolah ia tau pemikiran Yohan '' gue gak bakal lupa yoh!! Walaupun sudah sepuluh tahun, gue akan cari dia yoh!! Tiap malam gue berdoa sama tuhan agar jodoh gue dia..'' jawab Angga '' gue pikir loe udah lupa...'' gumam Yohan sambil menyebrang jalan raya. '' gue gak bakal lupa yoh...'' jawab Angga sedikit keras karena suasana yang bising. ''jadi kita mau kemana...'' tanya Angga yang sudah berada di angkutan umum bersama Yohan ''kemana- mana hatiku senang...'' jawab Yohan enteng. Pletak... Angga menjitak kepala Yohan pelan, Yohan reflek mengusap kepalanya lalu melihat Angga yang menatapnya dingin '' ke Kariangau!! Di sana ada hotel yang mau di bangun...'' jawab Yohan, Angga hanya mengangguk lalu tak lama kemudian ia termenung menghadap jendela, tangannya menggenggam kalung berbentuk cincin, pikirannya berterawang jauh tentang sosok yang di rindukannya selama sepuluh tahun ini                          ♤♧♤♧♤♧♤♧ Jakarta.... Seorang wanita cantik nampak melengguh dari tidurnya, perlahan ia membuka mata, hal yang paling pertama kali ia lihat adalah jendela yang memancarkan cahaya matahari "Morning dear.." sapa lelaki sambil mengantarkan sarapan di nakas "Pagi paman..." jawab Aika sambil sambil bangun "kamu tidak pulang? Papahmu akan mencarimu nanti..." ucap lelaki itu sambil mengusap rambut Aika. Ia duduk di samping Aika sekarang "Ayolah paman Pram, mereka tau aku di sini..." jawab Aika yang masih menutup matanya. Pram menghela nafasnya "Paman antar kau pulang, paman tidak mau papahmu menghajar paman hanya karena kamu..." Pram menarik Aika menuju kamar mandi .''ah paman...'' kata Aika, matanya memancarkan keakutan, kejadian kelam itu membuat Aika memiliki trauma. Pram langsung melepaskan genggaman tangan Aika. '' mandilah, paman akan tunggu di luar...'' kata Pram kikuk. Ia menghela nafas sambil keluar Setelah acara mandi selesai kini Pram mengantarkan Aika pulang ke rumahnya. "Assalamualaikum..." sapa Aika. "Darimana kamu??" Tanya sang papah Ardi. "Tidur di rumah paman Pram.." jawab Aika santai, Prangg!!!! Ardi memecahkan guci mahal milik istrinya itu. Ardi mendekati Pram ia menarik kerah baju dokter itu "Kau!! Kenapa tidak menghubungiku jika Aika berada bersamamu Pram!!" Teriak Ardi. Ardi sejak kejadian itu ia sangat protek kepada Aika. "Papah hentikan..." teriak Aika. Ratna yang baru saja sampai karena mendengar teriakan Ardi langsung angkat bicara "Ada apa ini, Aika kamu kemana semalam..." tanya Ratna. Adrian kakak tertua Aika yang baru saja sampai langsung menengahi papah dan pamannya itu. "Papah kenapa..." tanya Adrian setelah berhasil memisahkan mereka "adikmu membuat mamahmu khawatir karena tidak ada kabar sama sekali" jawab Ardi. Adrian berbalik melihat adiknya, Matanya melihat Aika yang diam mematung "Kamu," tunjuk Adrian. " kamu kenapa tidak memberi kabar huh" teriak Adrian. "ak... aku minta maaf, hp Ai mati bang!!" kata Aika di sela tangisnya. "aku di mimpikan itu lagi, di mana Aku diperkosa di dalam rumah kosong, aku di perkosa di samping pemakaman, lelaki itu menyakitiku, aku sudah tidak kuat pulang ke rumah dan akhirnya pergi ke klinik paman Pram" kata Aika ia ambruk di lantai segala unek- uneknya ia rumpangkan sekarang. Ratna menangis di dalam pelukan Ardi, wanita paruh baya itu menyalahkan dirinya. "Aku salah Ar..." ucap Ratna, Ardi mencium pucuk kepala istrinya guna menenangkan "Pram pulanglah makasih sudah mengantarkan putriku..." ucap Ratna. Pram hanya mengangguk sambil berlalu pergi, ia tidak kuat untuk mengeluarkan suaranya. "jangan takut ada abang di sini sekarang!!!" kata Adrian sambil memeluk adiknya. "Kamu sudah pulang son!!!" Tanya Ardi, Adrian melepaskan pelukannya dari Aika dan menghampiri papahnya lali memeluk pria tua itu. Aika pergi ke kamarnya "Iya pah, kata mamah papah sakit jadi Ran pulang..." jawab Adrian "Kita harus mencari laki- laki itu pah! Dia harus tanggung jawab.." beritau Adrian Ardi dan Ratna mengangguk setuju. "Ini sudah waktunya Ran, sepuluh tahun sudah berlalu!! " kata Ardi dan Ratna mengangguk lagi.  Adrian memijit keningnya ia harus mencari seseorang yang sudah memperkosa adiknya itu. "Mari ikut papah ke ruangan kerja, kita akan menyusun rencana..." kata Ardi sambil melangkah pergi bersama Ratna dan di ikuti Adrian. ''jadi, bagaimana...'' kata Ardi saat sampai di ruangan kerja. ''pertama kita harus mencari informasi tentang Ethan, apa dia sudah keluar atau belum... tapi setau Ran lelaki itu sudah bisa keluar karena masa hukumannya sudah berakhir...'' kata Adrian '' terus...'' tanya Ratna ''kalo ketemu, kita suruh dia untuk menyembuhkan luka Ai, papah dan mamah ingat waktu Ai kena demam tinggi, ia selalu menyebutkan nama lelaki itu Angga!! '' kata Adrian. '' adikmu seperti mawar yang mulai layu Ran, jika tidak di rawat dengan baik maka ia akan mati, p*********n itu membuat diri Aika seperti tidak punya gairah hidup, tatapannya kosong dan sendu...'' kata Ratna, selama sepuluh tahun Aika menjadi sosok pendiam, jarang keluar rumah dan banyak menghabiskan waktu di kamar duduk di sudut jendela sambil melihat langit '' Ran tidak mengerti mah, pokoknya Ran akan cari Ethan dan meminta laki- laki itu untuk bertanggung jawab...'' kata Ran yang pikirannya sudah rumit, ibarat benang mungkin sudah kusut. Ratna dan Ardi mengangguk, sebagai orang tua ia akan melakukan hal terbaik untuk anaknya. ♧♤♧♤♧♤♧♤♧ Ratna, setelah berkutat dengan rencana suami dan anaknya kini ia mendatangi Aika. Clek... "Ai, mamah boleh masuk..." izin Ratna di tengah pintu, Aika berdiri di depan jendela matanya menatap Ratna kosong "Masuk mah..." ujar Aika sambil tersenyum. Senyuman itu mirip dengan mamahnya. Ratna mendatangi anaknya dan duduk setengah tidur diatas kasur. "Kemarilah..." Ratna menepuk bantal. Aika langsung memeluk tubuh Ratna ia menangis sejadi- jadinya. '' Ai takut mah, hiks... kejadian itu sangat menakutkan...'' kata Aika "Ststststs!!!" Ratna menenangkan anaknya mengusap rambut Aika dengan cinta. ''mah kenapa abang Ran pulang...'' tanya Aika '' sudah waktunya dia pulang sayang, dan sama seperti kamu!! Dia juga mengalami trauma dan butuh mamah sama papah...'' jawab Ratna. '' abang Ran sayang sama Ai mah, Ai pengen suatu saat nanti punya suami kaya abang Ran..'' kata Aika. '' Ai mau dengar cerita mamah...?'' tawar Ratna sambil mengelusi rambut anaknya. Aika mengangguk sambil melihat ibunya. "Dulu waktu Aika baru lahir, orang yang paling pertama, paling- paling pertama bahagia adalah abang Adrian, sejak Ai lahir abang Ran sangat senang ia berlari keliling kampung dan berkata. Ran jadi abang!! Ran punya adik perempuan namanya Alayka Putri Cantika Ardian di bawah curahan hujan ia tersenyum Ai berterima kasih pada Tuhan karena doa yang selama ini abang Adrian panjatkan terwujud. Abang selalu bantu mamah urusin Ai, tiap malam, abang Adrian rela gak tidur demi temanin Ai main dan paginya ia bekerja jadi buruh serabutan, coba Aika bayangin anak umur enam tahun harus banting tulang mungut sampah, tukang angkat barang di pasar semua itu demi siapa?? Semua itu demi Ai, uang hasil kerjanya abang di berikan ke mamah katanya buat beli s**u dedek Aika dan keperluan lainnya. Bahkan di saat dia sakit demam abang Adrian jualan keliling nak..." cerita Ratna membuat Aika menangis segitu sayang kah abangnya dengan dirinya hingga kakaknya itu rela berkorban, tangis Aika pecah begitu saja ia begitu sayang dengan kakaknya itu. "maafin Ai mah, sudah membuat mamah dan lainnya khawatir, Ai juga sangat sayang sama abang Ran" ucap Ai sambil tersenyum ia memeluk Ratna lalu pergi keluar, ia ingin mendatangi abangnya. Setelah sampai di depan ruangan kerja. Aika mengintip dari celah pintu yang tidak tertutup rapat, Aika menahan isakan tangisnya saat abangnya itu tengah sibuk mencari tisu untuk mengelap darah yang keluar dari telinganya, alat pendengaran itupun di lepasnya begitu saja. Aika memberanikan diri masuk ia sempat terpatung sejenak sebelum akhirnya ia berlari dan langsung memeluk kakaknya. "Abang hiks...Ai sayang abang hiks" Kata Aika yang memeluk Adrian di kursinya. Adrian yang merasa terharu langsung memeluk adiknya mencium pucuk kepala Ai berkali- kali. " Abang sayang sama Ai juga. " kata Adrian ke adiknya. Adrian mengangkat tubuh Aika di atas meja, ia mendudukan adik cantiknya itu agar bisa melihat wajahnya. Adrian mengusap wajah putih adiknya. '' Ai kamu adik abang yang paling istimewa, adik abang yang selalu ada untuk abang!! Abang sangat, sangat sayang sama Ai.." ucap Adrian lembut ia memperbaiki rambut adiknya itu. "huaaahh!! Ai mau punya suami kaya abang Ran, lemah lembut, penyayang " kata Aika dengan tangis yang di buat- buat , Adrian mencubit hidung adiknya sambil tertawa. "nanti kakak carikan, ah ya Ai kakak mau cerita sesuatu" ucap Adrian, Aika tersenyum sambil mengangguk ia mengambil tisu lalu membantu kakaknya itu membersihkan telinganya. "Cerita apa..." tanya Ai. "Waktu abang baru pulang dari Inggris" Flash back Lelaki tampan itu tidak sengaja di tabrak oleh seorang wanita cantik saat ia keluar dari ruang kedatangan airport. "sorry..." ucap wanita itu sambil memungut lembaran kertas tepat di bawah kaki Adrian . Adrian hanya diam di balik kaca mata hitamnya, mata berwarna gelap pekat itu meneliti wanita yang saat ini ada di dekatnya. "pardon?.." ucap lelaki bertubuh 178 cm tersebut, ia sedikit menurunkan kaca matanya sambil melihat wanita itu. Wanita itu segera berdiri lalu merapikan tumpukan kertas- kertasnya. Wanita itu sempat terpana melihat ketampanan mirip Phil Kim di serial Romansa Singapura. "saya permisi dulu..." ujar wanita itu cepat, sambil berbalik begitu saja. Adrian hanya melihat wanita itu menjauhinya. Entah tadi apa yang dia katakan, Adrian tidak begitu menangkap omongannya karena wanita itu menunduk, hal ini sulit bagi Adrian karna tidak bisa melihat bibirnya bergumam apa. Wanita itu terus melihat Adrian dan tiba- tiba mendatanginya dan memarahi Adrian tanpa sebab Flashand Aika tertawa terpingkal- pingkal mendengar cerita abangnya. Adrian merutuki kebodohannya karena sudah bercerita pada adiknya ini. Aku menyesal batin Adrian Adrian mencubit pipi adiknya membuat adiknya itu tertawa. Di balik celah pintu, Ratna tengah melihat kedua anaknya bersenda gurau. ia melipat kedua tangannya di d**a tak lama kemudian Ardi memeluk Ratna dari belakang. "Aku sudah mencari informasi tentang Ethan sayang..." bisik Ardi sambil mencium leher istrinya.  "Ar mesummu kurangi sedikit..'' ucap Ratna. "Tidak bisa sayang, ayo kita ke kamar..." Ardi mengangkat tubuh Ratna ala bridal syle menuju kamarnya. Flash back Aika melihat Ardi tengah memakai sepatu Ai berlari lalu memeluk papahnya dari belakang setelah itu ia memakaikan sepatu untuk Ardi dan melangkah pergi. Ardi hanya tersenyum melihat kelakuan anaknya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD