Bab 2

1220 Words
Bella sudah bersiap siap, dia ingin jalan jalan sebentar di mall. Selain itu dia juga sudah janjian dengan Rachella untuk berjalan jalan bersama. "Mbak otw La," ucap Bella di teleponnya. "Mbak, kalau Rachela sama om nggak papa kan? Nggak boleh nyetir sendiri ini" jawab Rachela. "Iya gapapa, hahah masih di posesif in. Nih ye" goda Bella. "Iya, ya udah otw aku ya kak" jawab Rachela. "Hati hati" pesan Bella. "Kakak juga" setelah itu telpon pun dimatikan, Bella memang menyetir sendiri sekarang. Dia sudah ijin dengan mamahnya lagi pula mamahnya juga kenal dengan keluarga Rachela. Mereka kan dulu tetangga apartemen sewaktu kuliah di luar negeri jadinya mamah Bella kenal dengan Rachela dan berhubungan baik bahkan. "Amahh Bella berangkat" pamit Bella. "Hati hati sayang" ucap mamahnya. *** Tak menunggu lama akhirnya Bella sudah sampai di mall yang sudah mereka jadikan tempat janjian mereka. Bella menuju ke masakan Jepang karena Rachela berkata katanya sudah sampai di sana. Bella masuk dan rachela melambaikan tangannya, Bella tersenyum dan langsung menghampiri Rachela. "Aaa Rachela kangennn" ucap Rachela langsung memeluk Bella. "Mbak juga kangen, ah lama banget ga pernah ketemu" jawab Bella. "Ehem, mbak kenalin ini om aku namanya Om Endrew" ucap Rachela. "Lu!! Yang tadi pagi nabrak gue dibandara kan?" Tanya Bella kesal. Endrew menggaruk lehernya yang tidak gatal, dia langsung menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan. "Om udah ketemu mbak Bella?" Tanya Rachela pada om nya. "Iya la, tadi pagi" jawab Endrew. "Kenalan dong mbak sama om, dia masih jomblo loh. Mbak Bella jomblo juga kan?" Ucap Rachela tersenyum "siapa tau jodoh" tambahnya. "Bisa aja kamu la" Bella mengulurkan tangannya dan langsung di sambut oleh Endrew "Bella" "Endrew," jawabnya singkat, ya Tuhan serasa ada aliran listrik yang mengalir sampai hatinya. Apa ini ya yang dinamakan jatuh cinta pada pandangan pertama? Mana Endrew tidak bisa mengalihkan pandangannya. "Ehem, udah kali kok Rachela di kacangin malah?" Sindir Rachela. Bella langsung melepaskan tangannya yang di genggam oleh Endrew, bahkan endrew masih terdiam Bella benar benar menguasai hati dan pikirannya sekarang. "Om" karena Endrew melamun mbuat Rachela mau tidak mau menepuk bahu om nya itu ngelamunin apa sih sampai dipanggil bahkan ga nengok. "Iya La?" Tanya Endrew pada akhir nya. "Ih om,  ngelamunin apa sih. Ditanya mau pesan makan apa?" Tanya Rachela mengulangi pertanyaannya. "Ramen aja," jawab Endrew. "Hemm, mbak Bella mau apa nih?" Mereka akhirnya berbincang bincang sambil memakan makanan yang dipesannya. Disini Endrew memang lebih diam dia juga tidak mau mengganggu keseruan ponakan dan calon tambatan hatinya lagi temu kangen. "Hahah, ya ampun sampe segitunya ya?" Bella sampai tertawa karena saking ngakaknya sampai sudut matanya ber air segitunya ya sampai. Setelah selesai makan, mereka memutuskan untuk berbelanja sebentar. Mumpung om nya mau belanjaan Rachela kan aji mumpung. "Ayo dong mbak, mumpung mau ditraktir sama om sepatu" ajak Rachela pada Bella. "Ya udah ayo," mereka langsung menuju ke toko sepatu. "Ini cocok buat kamu Bel" ucap Endrew membawa sepatu higheels untuk Bella. "Cieee" goda Rachela "tapi beneran bagus, selera om mah ga perlu di ragukan lagi" jawab Rachela. "Pas " ucap Endrew ketika Bella mencoba sepatunya. "Bawa ke kasir sekalian La, om tunggu disana" Rachela hanya mengangguk ketika om nya mengatakan itu . *** Setelah capek berkeliling akhirnya mereka memutuskan untuk pulang, Endrew dan Rachela menemani Bella menuju ke tempat dimana mobil Bella di parkir. "Makasih ya" ucap Bella pada Endrew dia merasa tidak enak dengan pemberian ini. "Sama sama cantik," ucap Endrew. "Dasar si om" desah Rachela pelan. Bella langsung pamit karena ingin segera pulang kerumahnya. Sedangkan Endrew dan Rachela bergegas pulang, mereka akan ke rumah kakak Endrew untuk mengantarkan ponakannya terlebih dahulu. "Minta nomornya la," ucap Endrew ketika diperjalanan. "Aku kirim di email" jawab Rachela. "Om dah suka dari pandangan pertama La, entah kenapa nggak bisa ngalihin pandangan dari dia sejak pertemuan tadi pagi" curhat Endrew. "Semangat om, mbak Bella baik kok tapi mungkin pertama kali memang sedikit cuek kan emang baru kenal." Ujar Rachela. "Iya La, om akan perjuangkan Bella" jawab Endrew hingga akhirnya mobil yang di bawanya berhenti di depan rumah milik Derdi, kakaknya. Endrew langsung pamit ingin segera balik kerumah karena waktu juga sudah malam. Dia tidak sabar untuk berkomunikasi dengan Bella lagi. "Ah , gila jatuh cinta kek gini ya" pekik Endrew kegirangan. Dia lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata, untung saja jalanan lenggang. Jadi tidak menghambat perjalananya. Sesampainya di rumah, mamahnya sudah menunggunya di depan pintu sambil  memandangnya dengan marah. "Baru pulang kemana aja?" Tanya Diandra marah. "Habis kencan aelah, katanya disuruh cari jodoh" jawab Endrew. "Eh, beneran nih? Mamah ga salah denger?" Mamahnya berubah menjadi kalem kalau masalah mencari jodoh. "Iya, dikenalin sama Rachela tadi" jawabnya. "Tadi kamu pergi sama cucu cantik mamah?" Ucapan Diandra diangguki oleh Endrew "oh dikenalin sama Bella?" "Iya iya mamah, buru ih Endrew mau masuk. Mau pedekate sama dia inih" sewot Endrew. "Ya udah sana, pokoknya kali ini harus berhasil awal nggak!" Ancam mamahnya. *** Endrew sudah beberapa kali menulis pesan tapi baru setengah langsung dihapusnya lagi. Udah sampai rumah? Tulis Endrew pada akhirnya. Tak lama kemudian Bella pun membalasnya, dan bertanya nomor siapa yang mengirimi nya pesan. Siapa? Jawab Bella, Endrew langsung membalas pesannya dia berkata kalau dia om dari Rachela. Oh iya, gapapa kok Walaupun jawaban Bella terkesan cuek tapi tidak semudah itu bukan Endrew akan menyerah. Dia akan tetap mengejar Bella, dia tidak akan melepaskan orang yang disukainya itu. Entah kenapa dia sulit dan anti banget melakukan hal seperti ini tapi setelah bertemu Bella semua pandangan nya berubah dan entah kenapa seakan ada magnet di diri Bella yang membuat Endrew terpikat dan seolah olah tak bisa jauh darinya. Akhirnha Endrew mengucapkann selamat malam sebagai penutup pesannya itu. Setidaknya ini awal yang baik, dia akan meminta bantuan Rachela agar bisa lebih dekat dengan Bella. Lagi pula karena kerajaannya di bidang yang sama bisa juga ini pasti bicaranya nyambung kalau lagi ngobrol. Diam diam Endrew memang banyak nanya tentang Bella kepada Rachela, dia hanya ingin lebih tau apa yang di sukai dan tidak disukai oleh orang yang disukanya. Ah setidaknya malam ini Endrew akan tidur nyenyak, dia hanya berharap tidak akan bermimpi e****s dengan Bella malam ini. ya Tuhan Bella memang sudah membolak balikkan dunianya. Hanya bertemu sekali saja sudah membuatnya kalang kabut walau hanya di dalam mimpinya itu. "Semoga Tuhan bisa mempermudah jalanku mendapatkan mu" doa Endrew sebelum menutup matanya. *** Disisi lain Bella merasa ada yang aneh dengan om dari sahabatnya itu, apalagi om Rachela sangat perhatian padanya. Bukan gimana gimana dia hanya tidak biasa di kasih perhatian berlebih seperti ini. Apalagi baru ketemu aja udah di kasih kado. Mau nolak sungkan karena disana juga ada Rachela, dia menjaga perasaan sahabatnya. "Ah gela Gela Gela Brian udahhh. Mau tidur gue" ujar Bella lalu menutup tubuhnya dengan selimut. Dia tidak mau menerka nerka apa yang akan terjadi selanjutnya, dia akan membiarkan semuanya mengalir seperti beliasanya. Jika Tuhan berkehendak dia bisa apa? Sebagai makhluk dia hanya bisa melakukan apa yang sesuai dan yang baik untuk kedepannya. Entahlah walaupun mamahnya sudah heboh pengen dia segera nikah tapi bella masih saja santai santai bahkan dia belum kepikiran untuk sekedar pacaran. Dia hanya ingin mengembangkan bisnis yang dimiliknya, dia harus menjadi orang sukses dan membanggakan orang tuanya. Tapi lagi lagi mamahnya selalu memintanya agar segera menikah, diusinga yang segini memang sudah waktunya berumah tangga dan memiliki anak tapi apa daya kalau memang belum waktunya dia bisa apa? Bersambung
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD