bc

My Love Innocent

book_age18+
5.5K
FOLLOW
37.1K
READ
billionaire
brave
CEO
mafia
campus
city
office/work place
first love
secrets
virgin
like
intro-logo
Blurb

kisah Brandon dan Anna dengan beda usia 17tahun. Mafia besar dan mahasiswi. Kisah Cinta yang tidak hanya terhalang oleh usia namun dihadang oleh dendam dan rahasia terbesar seorang Brandon.

sekuel dari My Lovely b***h, tapi bisa dibaca terpisah. Dixie, Xander dan Elsa juga Ciquilita masih muncul disini.

chap-preview
Free preview
AWAL
Anna dan anak lainnya semua mendadak dibawa pergi oleh Elsa menuju rumah orang tuanya Xander. Elsa sedang galau dan kecewa atas perlakuan Xander yang bersikap dingin di kantor dan memberikan kartu kredit yang dianggap bayaran oleh Elsa, setelah 2malam kebersamaan mereka saling menyayangi dan mencintai.   Bruugh! Anna menabrak seseorang yang muncul tiba-tiba, saat dia sedang berlari mengejar ciquilita yang merampas ponselnya. "Maaf tuan, maaf...saya tidak sengaja." Ucap Anna lalu mendongak ke atas melihat wajah si empunya tubuh yang ditabraknya. Tinggi namun tak berjarak jauh dengan tinggi Anna yang bagai seorang model internasional, mata elang yang memiliki tatapan tajam,hidung mancung, jambang yang rapi di sekitar rahang semakin membuat kokoh wajahnya.   "It's okay... Apa kau tahu dimana Elsa?" Sahut pria itu. " kak Elsa ada di taman belakang bersama mom." Sahut Anna datar. "Kau ini siapa?" Tanya pria itu. "Kau siapa? Kenapa kau bisa tahu kak Elsa ada disini?" Tanya Anna balik. "Aku Brandon, teman Elsa." Jawab pria itu. "Ouw...silahkan masuk. Lurus saja lalu belok kanan lalu ada pintu disebelah kiri menuju ke taman belakang." Sahut Anna. "Aku sudah tahu semua detail rumah ini, tak perlu kau jelaskan!" Ucap Brandon. Anna hanya ber O.. datar.   "Tunggu! Kau ini siapa?! Sudah besar kok berlarian di dalam rumah!" Tanya Brandon. "Anna, aku Anna. Permisi aku harus mengejar adikku lagi."sahut Anna lalu berlari meninggalkan Brandon yang masih berdiri disana. Brandon hanya berdecak kesal menggelengkan kepala lalu berjalan kembali menuju taman belakang.   Pertemuan pertama yang tidak menimbulkan rasa apapun dalam diri Brabdon. Brandon masih mengejar cinta Elsa.  Anna berhenti sesaat lalu berbalik kembali menatap Brandon. "So cool but cute.... I like him." Anna tersenyum lalu kembali berlari mengejar Ciquilita saat Brandon sudah menghilang belok ke taman mencari Elsa. ***   Anna dan anak lainnya akhirnya kembali ke Rumah pantai milik Xander di New York setelah seminggu berada di Toronto.  Beberapa Minggu kemudian Elsa dinyatakan hamil dan tiba-tiba Brandon muncul di apartment Xander.   "Congratulation sobat...akhirnya kau terlebih dahulu menjadi ayah dibanding aku dan Dixie ya..." Ucapan Brandon yang datang tiba-tiba sangat mengejutkan Xander dan Elsa juga Anna dan ciquilita yang saat ini sedang datang berkunjung.  "Hai...tak bisakah kau mengetuk pintu dulu?" Sahut Xander lalu memeluk sahabat lamanya itu. "Kau yang tak mengunci pintu kenapa aku yang salah..."protes Brandon sambil melirik ke Anna. "Hai Anna, apa kabar? Apa kau mau menemaniku berkeliling New York?" Tanya Brandon pada Anna yang bingung.   "BRANDON....NO!!!..." teriak Xander bersamaan dengan Elsa kompak.   "What's wrong?! O..Elsa, jangan katakan kalau kau cemburu karena aku mengajak Anna.." ucap Brandon dan langsung mendapat lemparan bantal dari Elsa. "Sudahlah tanyakan saja pada Anna langsung." Ucap Xander menengahi pertengkaran Brandon dan Elsa. "Maaf, aku ada jadwal kuliah sebentar lagi, jadi aku tak bisa menemanimu tuan Brandon." Sahut Anna sopan. "Dia bohong Daddy.! Anna tadi pagi mengajakku kemari karena bosan dirumah. dia libur kuliah selama seminggu maka itu dia mengajakku menginap disini." Seru ciquilita yang membuat senyum Brandon merekah, tapi membuat mata Elsa dan Anna spontan membesar pada Ciquilita.   "Daddy...." Ciquilita menyembunyikan wajahnya ke dalam pelukan Xander saat menerima tatapan tajam penuh amarah dari Elsa dan Anna. "Sudahlah Elsa...jangan memarahi Ciquilita. Dia hanya anak kecil yang polos. Anak jujur kenapa malah dimarahi?" Xander membela Ciquilita.   "Ayolah Anna, hanya menemani sebentar saja. Tenang saja aku tidak akan menyentuhmu sedikitpun." Bujuk Brandon. "Baiklah, hanya sebentar saja, dan ingat tidak menyentuhku sedikitpun. Oke?!" Sahut Anna. "No Anna! No! Tetap disini bersamaku!" Ucap Elsa melarang Anna pergi berdua dengan Brandon. "Tak apa kak, lagipula kalau aku sampai celaka gara-gara dia, aku yakin kau dan Xander akan langsung membunuhnya." Sahut Anna pada Elsa namun dengan nada penuh ancaman pada Brandon. "Tenang saja....ayo Anna kita pergi sekarang." Ajak Brandon tersenyum dan melangkah dulu keluar diikuti Anna dibelakangnya.   "Pria macam apa membiarkan gadis berjalan di belakangnya!" Omel Anna lirih namun terdengar di telinga Brandon. "Maaf, kau mengatakan sesuatu?" Tanya Brandon dengan wajah polos saat berada dalam lift. "Tidak, bukan sesuatu yang penting tuan Brandon, jadi kau tak perlu tahu.." Sahut Anna dengan nada sopan namun raut wajah yang mengejek.   Brandon tersenyum melirik ke Anna  sambil berkata dalam batinnya "Gadis yang unik." "Masuklah!" Brandon menyuruh Anna untuk masuk ke dalam mobil tanpa membukakan pintu untuk Anna tapi malah berjalan berputar ke sisi pintu yang satu lagi. "Silahkan nona." Seorang pria paruh baya sudah berada disamping Anna dan membukakan pintu mobil baginya. "Terima kasih.., eh...anda siapa?" Tanya Anna. "Saya Pete, sopir pribadi Mr. Brandon." Jawab pria itu. "Ouw...terima kasih Pete." Ucap Anna sambil tersenyum lalu masuk ke dalam mobil.   "Kita akan kemana Tuan?" Tanya Pete saat sudah siap di kursi pengemudi. "Saya lapar, kita ke cafe seberang kantor Xander saja." Sahut Brandon lalu kembali sibuk dengan smartphone nya.   Anna sempat melirik ke arah smartphone Brandon, mencuri lihat apa yang sedang Brandon lakukan. "Game? Pria seumuran dia masih bermain game online?"  Batin Anna terkejut tak menyangka. "Kenapa?" Tanya Brandon yang menyadari bahwa Anna sempat mencuri lihat ke smartphone nya lalu wajahnya menunjukkan ekspresi mengejek pada apa yang sedang Brandon lakukan. "Eh..gak ada apa-apa kok, biasa aja!" Jawab Anna cuek. Brandon tersenyum lalu sengaja menunjukkan layar smartphone nya ke arah Anna. "Kamu tahu permainan ini?" Tanya Brandon, Anna hanya menggelengkan kepala, lalu membuang pandangannya ke arah jalan. "Dasar anak rumahan! tidak gaul!" Ucap Brandon mengejek, membuat Anna kembali menoleh ke arah Brandon. "Apa?! Tuan berkata apa barusan?!" Tanya Anna. "Tidak, bukan sesuatu yang penting Anna, jadi kau tidak perlu tahu." Jawab Brandon mengembalikan kalimat yang Anna pakai tadi, sambil tersenyum.   Anna menggeram mulai tersulut amarah merasa bahwa Brandon mengembalikan kalimat yang tadi Anna gunakan untuk Brandon saat di lift. "Benar-benar lucu...." Batin Brandon tersenyum lalu melanjutkan bermain game lagi.   Pete yang sedari tadi menyaksikan perdebatan dua manusia yang duduk di kursi belakang itu, hanya menggelengkan kepala dan tersenyum. "Sepertinya tuan sudah menemukan penggantinya." Batin Pete dalam hati.  

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.5K
bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
76.1K
bc

Om Bule Suamiku

read
8.8M
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
55.6K
bc

Suddenly in Love (Bahasa Indonesia)

read
76.1K
bc

Penjara Hati Sang CEO

read
7.1M
bc

LOVE ME

read
771.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook