HANYA SEKEDAR KUMPULAN CATATAN SENDIRI

LAMPAU MU KINI...

Hai...

Sebenarnya aku ingin berhemat energi untuk tidak terlalu banyak menyampaikan sesuatu ke padamu.

Seharusnya,

Seharusnya kamu disini, menikmati proses panjangmu dahulu.

Seharusnya kamu disini, bukannya pergi.

Terimakasih,

Terimakasih sudah menjadi orang yang paling sabar dan mengerti diriku.

Terimakasih sudah menemani titik-titik terendah hidupku.

Terimakasih sudah menjadi orang paling lantang mengatakan BISA disaat aku sendiri merasa TIDAK BISA menjalani keadaan yang kian rumit hari demi hari, dulu!

Kini kita harus membenamkan harapan-harapan kita dulu, karena bersama mungkin tidak akan pernah terjadi lagi.

Doamu telah sampai, "semoga baik dan burukmu tidak akan pernah aku temukan pada diri orang lain" maka seperti itu juga doaku kini. "Semoga saja baik buruk diriku tidak pernah kamu temukan lagi pada orang lain"

Senang melihatmu kini baik-baik saja.

Aku tahu segala tentangmu, karena aku selalu mengamatimu.

Baru kali ini aku gagal menjadi pendendam.

Dan...

Untuk terakhir kalinya aku harus meluruskan apa yang salah selama ini.

Bahwa aku tidak pernah bermain-main dengan trauma mu, berselingkuh atau mengkhianatimu. Demi Tuhan, biar Tuhan menjadi saksi!

Jika kamu bertanya mengapa aku tidak bicara atau tidak banyak berbicara kepadamu, itu karena aku menghargai usahamu untuk melupakanku dan menganggap aku telah tiada.

Aku kembalikan ini kepada puannya.