bc

Di Balik Senyum Palsu Istriku

book_age18+
2.9K
FOLLOW
20.9K
READ
revenge
forced
badboy
billionairess
drama
bxg
city
multiple personality
friends with benefits
like
intro-logo
Blurb

Naia selama ini diam melihat perselingkuhan suaminya yaitu Arga dengan sekertarisnya. Dia juga tak bersuara meski Arga memperlakukan Silvi lebih istimewa dari Naia. Dia hanya menunggu waktu untuk menghancurkan sang suami yang berkhianat sebelum mengajukan cerai setelah itu ia akan bersenang-senang dengan pria yang selama ini ia pelihara.

"Aku bukan wanita yang diam tanpa melakukan apapun setelah harga diriku kau injak Arga. Sekarang nikmati hasil dari mempermalukanku di depan semua orang."

Setelah mengatakan itu, Naia meninggalkan Arga yang menunduk menyesali kondisinya yang bangkrut. Dia juga harus menerima Silvi meninggalkannya setelah ia hancur.

chap-preview
Free preview
Diam Dalam Rencana
Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan Naia dan Dirga yang pertama. Tamu- tamu yang merupakan teman dekat keluarga Atmadja dan Sugiarto, tampil dengan penampilan maksimalis yang bisa mereka tampilkan. Perhiasan atau merek yang mereka kenakan nampak seperti identitas atas kekayaan mereka. Hal itu tidak mengherankan sebab dua keluarga itu memang bergerak di bidang ekspedisi yang memilki rekan kerja pemilik perusahaan. Walau pesta ini tamu berwajah penuh senyum, namun Naia adalah satu-satunya pihak yang paling tidak ingin di sini. Apalagi tersenyum. Bagaimana tidak, suaminya kini menggandeng sekertaris yang merupakan simpanannya mengelilingi pesta. Dia nampak seperti istri Dirga dari pada Naia sendiri. Membuatnya tersenyum kaku karena malu. "Naia, kamu kok diam saja sich suamimu kayak gitu. Dan wanita ngak bener itu juga, benar-benar ngak tahu malu. Berkeliaran sambil menggandeng suami orang. Dasar gadis ngak bener, " celetuk Lenny keras sehingga tamu yang mendengar terdiam. Pandangan mereka segera mengarah ke Silvi yang merupakan simpanan suaminya. Bisik-bisik pun terdengar. Para tamu segera mengarahkan tatapan iba pada Naia dan jijik pada Silvi. "Eh aku juga ngak sadar kalau Pak Dirga malah menggandeng wanita lain. Ih aku kok illfeel. " "Benar- benar ngak tahu malu ya. Kasihan mbak Naia. Dia dari tadi diam." Alhasil, sikap Dirga dan Silvi justru menjadi bahan ejekan di ulang tahun pesta pernikahan Naia dan Dirga. Mereka tertegun setelah bersikap seolah bintang utama. Rahang Dirga mengeras sedangkan Silvi menatap Dirga dengan mata berkaca-kaca. Dia merasa tidak tahan menjadi gunjingan dan celaan secara terang-terangan. Kenapa tak seorang pun melihat kalau Dirga mencintainya bukan mencintai Naia. "Aku harus pergi. " Silvi mengayun kakinya meninggalkan ballroom hotel yang disewa untuk acara ulang tahun ini. "Tunggu, Silvi!" Dirga tak ragu mengejarnya. Dia bahkan tidak perduli dengan para tamu yang merupakan rekan penting perusahaan. Sikapnya ini bisa dikategorikan tidak menghormati tamu. Melihat sikap Dirga, para tamu semakin kasihan terhadap Naia yang bergetar melihat suaminya mengejar simpanannya. Namun ia tidak bisa berbuat apapun karena Silvi adalah cinta pertama Dirga. Bisa dikatakan kalau dirinya hanya orang luar yang menyusup ke dalam kisah cinta mereka yang tak direstui orang tua Dirga. Itu karena Silvi hanya gadis dari kalangan biasa. "Sabar ya Naia. Suatu saat Dirga pasti akan sadar kalau hubungan mereka itu salah." "Ah kenapa nunggu sadar. Mumpung kamu masih cantik dan muda lagi, cerai saja. Memangnya kamu mau menderita sampai tua." Naia hanya menunduk menatap lantai. Dia yang menjadi objek ribuan simpati tak bisa berkata apapun. Dirinya juga salah karena menerima perjodohan itu meski Dirga memiliki Silvi. Yang membuatnya tak pernah menyentuh Silvi sejak awal pernikahan mereka. Di malam pertama, Dirga justru menghilang ke hotel bersama Silvi. Naia menatap tamu-tamunya. Dia meminta maaf ekspresi yang menyesal. Namun apa boleh buat, Dirga bertindak tanpa pikir panjang dengan meninggalkan tamu demi Silvi. "Maafkan ketidak nyamannya. Silakan nikmati jamuannya." Setelah mengatakan hal itu, para tamu mengangguk. Sepertinya mereka menyadari, lalu orang yang dulu tidak menyukai Naia kini merasa kasihan padanya. "Tentu saja kami akan menikmatinya. Lihat makanannya emang kok. " "Ah iya. Enak, ayo makan semua. Ini bika ambon nya enak sekali. Ayo, ayo..." Para tamu nampak ikut tak enak kalau menatap Naia dengan sorot mata sedih terus. Mereka pun mengambil makanan yang ada di meja berjajar dan berbincang seperti tak ada masalah. Hanya satu orang yang menunjukkan sikap kesal terhadap pesta ini. Dia adalah Pak Tommy Nugroho seorang CEO National UE ltd. "Kami akan pamit. Terima kasih undangannya. " Pak Tommy dan istrinya menjabat tangan Naia. Sedangkan Naia tak henti-hentinya meminta maaf atas sikap suaminya. "Maaf atas ketidak nyamanannya Pak." "Ya.'' Meski demikian nampak raut kesal di wajah Pak Tommy. Berbeda dengan istrinya yang menunjukkan sikap wajar. Dia menepuk-nepuk tangan Naia untuk memberi hiburan. Di sisi lain, Silvi menangis tersedu setelah mengingat semua hinaan yang ia terima di pesat pernikahan Dirga. "Silvi tunggu. Jangan marah ya?" rayu Dirga. Dia memeluk Silvi yang menangis. Wajah cantiknya nampak buruk karena marah. "Bagaimana aku ngak marah. Wanita sialan itu membuatku malu! Seharusnya aku yang menjadi istri mu tapi kenapa aku yang diperlakukan seperti pelakor?!" "Sabar lah. Aku akan menceraikan dia. Tapi tidak bisa sekarang. Kau tahu benar kalau ayah akan mengubah wasiat warisan kalau aku menceraikan Naia." "Ya kalau bukan gara gara warisan mu, aku juga ngak mau melepaskan mu menikah dengan wanita itu." "Nah, bearti kamu menyadari kalau semua yang kita lakukan demi warisan ayahku. Lagi pula aku juga ngak menyentuhnya. Aku hanya mau sama kamu." Silvi tersenyum dan menghapus air matanya. Dia menyandarkan kepalanya di bahu Dirga. Disambut dengan pelukan hangat dari Dirga. Pemandangan ini dilihat oleh Pak Tommy dan istrinya. Pria itu semakin kesal dengan Dirga. "Ayo Mas. Jangan lihat hal kayak gitu, bikin emosi." Istri Tommy mengingatkan Tommy. Pasangan selingkuh tidak mungkin merasa malu menunjukkan kemesraan di mana pun. Jadi Tommy hanya membuang energi melihat kelakuan mereka. "Kamu benar." ... Usai pesta berlangsung, Naia pulang dengan wajah kelelahan. Hari ini adalah moment di mana semua orang akan menuju ke arah yang sudah ia rencanakan. Naia sudah tak ingin melanjutkan semua ini. Dia ingin bebas dari suami yang bersekingkuh. Akan tetapi orang tuanya tidak akan pernah setuju kalau ia menceraikan Dirga begitu saja. Mereka justru lebih suka membuangnya dari pada membuat aib bagi keluarga. "Ini melelahkan. Kuharap semua ini cepat berakhir. " Masih teringat jelas saat Naia pergi ke perusahaan Dirga. Dia yang saat itu baru saja menikah ditatap mata menghina dari Silvi. Dia juga ditatap iba oleh para karyawan Dirga. Awalnya ia tidak tahu kenapa mereka semua bersikap aneh, tanpa disangka Silvi dan Dirga berciuman panas di ruangan Dirga. Naia tidak bisa melupakanmu mata tak perduli Dirga kala ia memergoki pria itu dengan simpanannya. Marah, benci dan malu berpadu membuat Naia segera berlari dari sana. Berharap kalau semua ini mimpi. Orang mengetahui kelakuan Dirga. Dan hari ini pula, suaminya dihujat karena hubungannya. Selama ini mereka berdua bebas berkeliaran karena Silvi adalah sekretarisnya. Jadi mesti ada kecurigaan kalau mereka menjalin hubungan, status atasan dan bawahan masih menjadi kedok mereka berdua. Tak lama kemudian terdengar suara jeplakan pintu yang terbuka secara paksa. Dirga mendatangi Naia yang duduk di ranjang karena kelelahan. Dia mulai melampiaskan rasa marahnya pada Naia karena membuat Silvi menangis. "Apa kamu puas melihat Silvi dipermalukan hah? Puas kamu sekarang. " Naia menoleh ke arah suaminya. Air mata segera meluncur di matanya yang besar dan indah. Wajah putihnya yang memerah semakin mempercantik penampilan Naia yang memang cantik alami. Wajah ala timur tengah Naia sering menjadi alasan bagi Dirga urung memarahi Naia. "Aku belum ngomong apapun tapi kamu sudah menangis. Yang seharusnya menangis itu Silvi. Dia malu karena dihina tamu di pesta." Naia mengusap air matanya. "Aku tidak bisa berbuat apa-apa Mas. Bagaimana aku bisa berdebat dengan mereka semua?" Dirga diam sejenak lalu meninggalkan kamar Naia. Naia benar mana mungkin ia bisa mengendalikan mulut semua orang.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.4K
bc

My Secret Little Wife

read
98.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.9K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook