bc

Secret Admirer

book_age4+
266
FOLLOW
1K
READ
family
friends to lovers
drama
sweet
bxg
highschool
first love
friendship
secrets
friends
like
intro-logo
Blurb

Cellyn bukanlah siswi populer di sekolahnya. Akan tetapi dia menyukai seorang cowok yang sangat terkenal bernama Kevin. Cara Cellyn mengungkapkan rasa sukanya berbeda dengan cewek pada umumnya yang menyukai Kevin. Cellyn lebih suka menjadi penggemar rahasia.

Kevin sendiri memiliki calon tunangan bernama Rain yang tinggal di Jerman. Namun, calon tunangan itu akan berubah status menjadi tunangan apabila Kevin mau memenuhi tawaran dari papanya. Tawaran itu adalah untuk membuat Cellyn jatuh cinta, lalu Kevin harus mencampakkan Cellyn.

Ada persaingan bisnis yang ketat di antara keluarga Cellyn dan Kevin. Hal itulah yang akhirnya juga membuat Cellyn membenci Kevin saat Kevin justru menyukai Cellyn.

Hal apa yang sebenarnya telah dilakukan Kevin kepada Cellyn? Akankah Cellyn benar-benar berhenti menjadi pengagum rahasia Kevin?

cover by @doscero

chap-preview
Free preview
Rahasia
"Cell buku lo ketinggalan!" Katrina berlari menuju Cellyn yang harus berhenti di tengah koridor. Banyaknya siswa yang ingin berebut pulang membuat Cellyn menepi agar tidak tertabrak. "Makasih Kat." Ia memasukkan buku ke tas. "Di kelas tinggal lo doang?" "Gak sih, masih ada Denin, Andra sama Naya." "Naya belum pulang?" "Belum, dia lagi nungguin sopirnya boker." Cellyn tertawa bersama Katrina. Itu menggelikan. "Eh by the way, lo pulang sendiri kan?" Cellyn menggeleng. "Dijemput Abang gue. Mungkin sepuluh menit lagi sampai. Kenapa?" "Yah, padahal gue mau ajak lo ke suatu tempat." Hampir saja Katrina terjatuh ke pinggiran koridor kalau Cellyn tidak menariknya. Namun sialnya Cellyn justru hampir menabrak seseorang. Belum sempat Cellyn mengatakan maaf siswa itu sudah pergi. Kelihatannya terburu-buru sekali. "Kaget gue!" "Ya makanya kalau jalan dilihat jalannya, main hape mulu." Katrina menoleh ke belakang tempat siswa itu terakhir terlihat. "Oh si Kevin." "Kenapa kalau Kevin?" "Gak kenapa-kenapa. Gue cuma sempet denger katanya dia tajir banget." "Terus kenapa kalau Kevin tajir?" "Gue gebet seru kali ya." "Jangan!" Katrina memandang Cellyn keheran-heranan. "Kenapa sih? Lo suka?" "Eh enggak, tapi kan lo udah ada Alex." Hampir Cellyn, hampir keceplosan. "Kalau gue nggak sama Alex, gue udah pacarin Kevin." Katrina melangkah lebih dulu meninggalkan Cellyn yang merengut. Diam-diam Katrina tersenyum, ia tau apa yang sahabatnya itu rasakan saat ini. "I'm jealous of the rain!" "Sekarang terang benderang Katrina!" Cellyn kesal dan menghentakkan kakinya. Di depan sana Katrina tertawa terpingkal-pingkal. Menertawakan Cellyn yang hanya berani menjadi seorang pengagum rahasia Kevin.  ***** "Lo beneran gue tinggal sendiri?" "Iya Kat, sana lo pulang aja. Gue tinggal nunggu bentar lagi." "Oke deh." Katrina sudah agak jauh saat ia berbalik lagi. "Kevin di belakang lo Cell!" Cellyn langsung menoleh ke belakang dan ternyata tidak ada siapa-siapa. Kesal, Cellyn ingin mengejar Katrina tapi bunyi klakson yang tak lain dari mobil Darrel membuatnya mengurungkan niat itu. Kaca mobil Darrel turun, memperlihatkan wajah tampannya. "Kenapa sepatunya dilepas?" "Tuh Katrina, temen kurang ajar." "Diajarin dong makanya." "Bang!" Darrel tergelak, suka sekali dia mengerjai Cellyn. Selesai memakai sepatu, Cellyn bergegas masuk ke mobil. "Tumben cepet, biasanya juga aku disuruh nunggu lagi." Darrel mengacak rambut adiknya gemas. "Nggak seneng kamu?" "Seneng aja sih, nggak harus nunggu sendirian." "Eh, tapi ...." Cellyn memperlihatkan ponselnya. "Abang beneran deket sama Naya?" "Naya cerita ke kamu?" "Heem, sampai muncrat." Darrel terpingkal-pingkal. "Beda banget ya sama Mika, tapi ngangenin." "Lagi kasmaran bilang aja." Cellyn mensedakapkan tangannya. Tak sengaja saat wajahnya ia hadapkan ke kaca yang terbuka, di sana muncul Kevin dengan motornya dari dalam sekolah. Cellyn masih segar betul sore ini, jadi ia bisa memastikan kalau tadi, Kevin sempat tersenyum. Kevin senyum ke gue? Ya ampun! "Siapa?" Cellyn terlonjak kaget. "Tuh ngagetin lagi." "Siapa yang senyum ke kamu?" tanyanya sekali lagi. "Temen." "Beneran cuma temen?" "Ya gitu, temen." Sekarang Darrel benar-benar menunjukkan sikap protektifnya. Dia benar-benar tipe kakak laki-laki yang sangat tidak ingin adiknya jatuh cinta ke orang yang salah. "Dia suka kamu?" Gue yang suka dia. "Apaan sih kok jadi kepo. Ayo pulang, Bang!" "Sebagai Kakak perlu dong tanya siapa aja orang yang dekat sama adiknya." "Tadi kan udah dijawab. Dia temen aku." Sengaja Darrel menggoda Cellyn. Sebenarnya tak masalah dengan siapa Cellyn berpacaran, asal tidak dengan satu orang yang keluarganya hindari. "Kalau Cellyn punya cowok, kriteria yang Kakak terima kayak gimana?" "Kakak akan dukung kamu dengan siapa pun asal dia bisa buat kamu bahagia. Tidak ada kriteria khusus, Kakak nggak mau mengekang kamu." Darrel terdiam sejenak, ia ingat harus menyampaikan ini ke Cellyn. "Ada satu orang yang nggak boleh jadi pacar kamu." Cellyn sungguh penasaran. "Siapa? Kenapa aku nggak boleh pacaran sama dia?" "Dia salah satu murid di Merah Putih juga, anak rival Papa. Kamu tau Wijaya?" "Kak! Om Wijaya, bukan Wijaya." Darrel mendegus. "Ya, dia anak Wijaya. Kamu tau dia liciknya seperti apa. Papa juga sudah pernah menceritakan ini kan?" "Iya tapi Kak ..." "Kakak belum tau pasti siapa anaknya. Wijaya menyembunyikan identitas anaknya. Secepatnya orang suruhan Papa akan mencari tau foto anak Wijaya supaya kamu bisa menghindari dia." Cellyn hanya bisa pasrah saat Darrel bersikeras tidak mau menambahkan kata 'Om' sebelum menyebut salah satu pesaing bisnis papanya. "Bukan berarti kalau Papanya jahat anaknya juga ikut jahat kan?" "Cell, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Sedikit banyak ada kemiripan di dalam diri mereka." "Lagipula Kak, dia mana mungkin ngejahatin aku. Gimana caranya coba?" Mulai kesal, Cellyn memutar bola matanya. "Secara fisik mungkin tidak bisa selama kamu dalam perlindungan Papa. Tapi yang Kakak takutkan, dia menyakiti perasaan kamu." "Maksudnya?" Jujur Cellyn bertambah bingung. "Begini, bisa saja dia membuat kamu jatuh cinta dan meninggalkan kamu begitu saja." Tahu maksud Darrel, akhirnya Cellyn tersenyum. "Kak, janji, aku nggak mungkin suka sama orang yang mengancam keluarga kita." "Tapi kita tidak tau apa yang akan dilakukan Wijaya dan anaknya. Mereka sangat licik." "Aku akan berhati-hati. Kakak nggak perlu khawatir." "Kakak masih belum lega kalau belum mendapatkan foto anak Wijaya. Selama itu, sebisa mungkin kamu hati-hati dengan semua cowok di sekolah, oke?" "Iya Abangku sayang." ***** Grup sekolah menjadi heboh dikarenakan Kevin memenangkan pertandingan basket melawan SMA Bina Bangsa. Banyak yang memberikan dia selamat, tak terkecuali Katrina. Ingin sekali Cellyn memberikan ucapan selamat juga, tapi dia tidak bisa. Kehadirannya di sekolah mungkin tidak disadari Kevin. Akan sangat aneh kalau tiba-tiba ia turut mengucapkan selamat. Cellyn hanya bisa memendam perasannya yang tumbuh sejak awal masuk SMA. Ia menyukai Kevin secara diam-diam. Segala hal Cellyn tau tentang Kevin. Ia mencari tau semuanya, kecuali satu hal, nama belakang Kevin. Cellyn yakin Kevin tidak hanya bernama 'Kevin', tetapi ada kata lain di belakangnya. Untuk yang satu itu, Cellyn menyerah untuk mencari tau. Dia membuka grup bersama sahabat-sahabatnya. Katrina: Kalian nggak ngucapin juga ke Kevin? Hampir satu sekolahan ngucapin selamat. Naya: Udah. Edel: Gue juga udah. Cellyn: Harus banget? Edel: Nggak sih, cuma menghargai aja. Dia udah membuat bangga sekolah, nggak ada salahnya berterima kasih. Naya: Bener tuh. Katrina: Halah Cellyn mana berani! Edel: Kenapa nggak berani coba? Katrina: Soalnya dia .... Cellyn: Cick Katrina from the group. Naya: Loh loh loh. Cellyn: Eh sorry kepencet. Edel: invite Katrina to the group. Katrina: Tega ya lo Cell! Gue dikeluarin dari grup gara-gara Kevin. Edel: Bentar, gue mulai paham. Naya: Gue belum paham, jelasin dong! Sungguh jika rahasia sudah bocor ke Katrina, sangat mustahil tidak menyebar lagi. Cellyn menarik napas dalam, ia akan membuat pengakuan. Cellyn: Gue suka Kevin sejak bulan pertama di Merah Putih. Tapi gue cuma bisa jadi Secret Admirer dia. Naya: What!!! Edel: Lo serius Cell? Cellyn: Cuma kalian bertiga yang tau. Katrina: Tuh guys, demi Kevin gue ditendang dari grup! Cellyn: Jadi gue enaknya ngucapin apa nggak? Naya: Kesempatan bagus buat lo Cell! Katrina: Gas terus! Edel: Turutin kata hati lo aja deh. Sebuah ide terlintas di kepala Cellyn. Ia menghapus foto profil dan nama profil ia ganti dengan inisial nama, JAW. Sebuah pesan masuk di grup sekolah. Tak ada yang tau itu nomor siapa karena tidak ada nama dan foto profil. JAW: Selamat Kev. Cuma 2 kata dan Cellyn harus membongkar rahasianya, huft. Tak lama kemudian ada balasan dari Kevin. Gue dibales? Astaga! Cellyn beralih ke grup lain yang terdapat sahabatnya. Cellyn: Gue balesin lagi nggak si Kevin? Katrina: Terserah lo sih. Edel: Jangan deh, biarin dia kepo. Naya: Setuju Del, jangan dengerin Katrina, sesat dia. Cellyn tidak bisa menahan senyumnya. Meski Kevin dan orang lain tidak tau siapa yang mengirim pesan itu, Cellyn sudah sangat senang. Setidaknya Cellyn sudah berhasil menyampaikan apa yang seharusnya ia sampaikan. Rasanya di perut Cellyn ada banyak kupu-kupu yang sedang berterbangan. Wajahnya bahkan memanas dan mungkin pipinya memerah.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Nikah Kontrak dengan Cinta Pertama (Indonesia)

read
454.3K
bc

Love Match (Indonesia)

read
173.4K
bc

Just Friendship Marriage

read
507.8K
bc

Long Road

read
118.3K
bc

The Prince Meet The Princess

read
182.0K
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

Wedding Organizer

read
47.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook