Bagian 1
S E L A M A T - M E M B A C A, - K I T A – K E T E M U – L A G I – D I – B A B – Y A N G – B A R U - S E M O G A - K A L I A N - S U K A.
Bagian 1
“Akh ... sakit Kak! Ampun, aku janji tidak melakukannya lagi!” Aku memegangi tubuhku yang sudah berbalut dengan luka berwarna merah, cairan merah itu mengalir membasahi seluruh kulitku.
“Oke. Aku pegang.” Hidupku dulunya sudah menderita, tapi. Semenjak aku menikah dengan pria yang bernama Zen atau yang aku panggil dengan sebutan kakak, hidupku semakin menderita.
Kini aku hanya bisa menjalani kehidupan yang sangat menyakitkan, di mana aku harus menjadi seorang pembantu dan seorang pembantu menjadi Nyonya di rumah yang aku tempati ini.
Aku juga harus menahan rasa sakit saat melihat suamiku bermesraan dengan seorang wanita yang tak lain adalah pembantu rumah atau bisa disebut sebagai adikku, Mizzy Yuu. Mereka melakukannya tepat di depanku dengan rasa tak bersalah sama sekali, bagi mereka aku hanyalah beban yang harus ditanggung, beban yang tak bisa dibuang atau dimusnahkan.
☆☆☆
“Affry, ambilkan aku air!”
“Baik, Kak.” Aku menuruni anak tangga satu per satu, berjalan ke dapur menyiapkan segelas air yang diperintahkan oleh kakak.
“Ini, Kak,” ucapku, tapi dari pandangan wajah kakak tampak jelas kalau dia sedang marah dan merasa kesal, terlebih lagi koran yang ada di tangannya sudah lesu seperti kertas yang tak akan digunakan lagi. Kepada siapa dia marah?
“Kak, apa kau sedang marah?” Matanya menatapku tajam, kini koran yang di tangannya diremas dan seluruh uratnya tampak jelas. Ekspresi yang sangat menakutkan, bahkan aku tak berani lagi untuk menatapnya.
“Apa ada urusannya denganmu!?” Dia meninggikan suaranya dan mendekatkan wajahnya ke arahku, matanya terbuka lebar dan giginya ditampakkan menyatu saling menyatu. Aku hanya bisa mundur perlahan demi perlahan.
“Maaf, Kak.” Sekarang dia menyeringai menatapku tajam, tangan kananya menjalar ke belakang pundakku. Apa yang akan dilakukan oleh kakak?
“Kau, tidak perlu ikut campur!” Akh ... itu sakit, rambutku yang diikat menyatu, ditarik dengan kuat sampai kepalaku ikut tertarik ke belakang. Sakit, itulah yang kurasakan. Aku tidak bisa melakukan apa pun, kecuali diam dan tunduk pada aturannya.
J A N G A N - L U P A - F O L L O W, - K O M E N, - D A N T A P - G A M B A R - L O V E Y A.
S E M A K I N - S E R I N G - K A L I A N - M E L A K U K A N N Y A, - M A K A - C E R I T A - A K A N - C E P A T - U P D A T E.
S A M P A I - J U M P A - L A G I - D I - B A B - Y A N G - B A R U - B E S O K - A T A U - L U S A.
T E R I M A K A S I H, S A L A M. M A N I S.