Penderitaan.

1456 Words
Deraan rasa sakit di raga yang Paris derita tak sebanding dengan luka hati yang diterima Paris. Harga diri yang terkoyak, direndahkan oleh kekasih dan kekalahan pack-nya bagaikan gelombang pukulan dari gondam besar di kepalanya. Dia marah, sakit hati dan terluka. Sayangnya semua adalah fakta yang harus ia terima. Dengan kaki yang melangkah terlatih-tatih diiringi jiwa terluka dan perasaan malu ia berjalan menjauh dari wilayah pack nya dulu. Lebih dari itu semua, hatinya mengalami kekosongan dan merasa dibodohi. Paris berbicara sendiri saat tidak mampu menerima kenyataan pahit. "Mengapa jadi begini...? " "Apa ini akhir dari pack -ku?" "Run for your life! Suara itu. Aarggh! Jeritan kesakitan itu. Lalu ingatan terkutuk ayahnya terluka dan melarikan diri bersama alpha lain terbayang di setiap langkah yang ia ambil. Dan yang menyedihkan---gadis yang ia puja, yang ia anggap mate mengaku jika dia bukan mate sesungguhnya ketika dirinya jatuh dan terpuruk. "He, he, he Apakah aku memang sebodoh itu? " Paris tidak akan pernah melupakan seringai mengejek dari May. Raut wajahnya yang puas ketika mengungkapkan bagaimana ia berhasil menipunya. Yang lebih buruk, Amy menyalahkan semuanya pada sikapnya yang bodoh dan pecundang. ''Alpha tidak berguna. Kau bahkan lebih lemah dari wanita, kurasa desas desus itu benar jika kau mendapatkan status Alpha hanya karena kau putra tuan Don. " "Ahaha sifat hidung belangmu -lah yang membuatmu mengira aku adalah mate sejatimu. Kau menolak Vetri, mate mu yang sebenarnya. " "Dengar Paris... Mate ku ternyata seorang Silverwolf. Kesatria mengagumkan meski setingkat Beta. Tidak sepertimu yang disebut Alpha hanya karena ayahmu pemimpin Pack! Dia pria sejati yang mendapatkan statusnya dengan berjuang. '' "Sekarang, larilah pecundang! Larilah untuk hidupmu. Lalu jalani hidupmu menjadi Alpha yang gagal! Ahahaha. " Paris tidak ingin mendengar suara ejekan yang menggema di telinganya. Dia ingin kembali dan menghajar pack serigala perak yang memporak-porandakan hidupnta. Paris tidak ingin lari seperti pengecut karena takut dengan kematian. Hanya saja seluruh tubuhnya tidak ingin bekerja sama saat ini. Tubuhnya sependapat dengan kakinya, menentang otaknya yang memerintah untuk berhenti dan kembali berjuang di kastil. Namun kakinya hanya terus melangkah lari dan lari. Sungguh menyedihkan mendapati dirinya yang kabur karena takut pada kematian. Aaaauuuuu. Lolongan kemenangan pack serigala perak pun terdengar dari kejauhan. Itu bearti semua sudah selesai. Mereka pasti akan segera memburu sisa-sisa Blackwolf. Tidak! Aku tidak boleh mati di sini! Dengan nafas tersengal, sepasang kaki yang gemetar---Paris terus mengayun langkahnya lagi dan lagi. Ketakutan akan kematian mencengkeram jantung Paris begitu erat. Suara teror teriakan kesatria Blackwolf yang gugur dalam bentrokan menyulut sifat pengecutnya lebih besar lagi. Run for your life...! Teriakan ayahnya terus menggema. Paris malu karena mendesah lega ketika kata-kata yang sesungguhnya menjadi pertanda kekalahan sekaligus hilangnya harga diri seorang pemimpin pack dan kehormatan terdengar. Hiduplah seperti orang yang gagal, Pecundang! Juga hinaan shewolf yang ia cintai sepenuh hatinya. Entah berapa lama Paris berlari. Saat kakinya sudah tidak sanggup lagi melangkah, tubuhnya ambruk tanpa tenaga lagi. Kini rasa haus mulai menyiksa tenggorokan Paris. "Haus... " Di tengah kesialan yang datang bertubi-tubi, akhirnya Paris menemukan sedikit keberuntungan. Ada sungai kecil yang terletak beberapa meter dari tempatnya terbaring. Benda yang ia inginkan untuk menghilangkan dahaga. "Ugh... Aku sangat haus. " Paris memaksakan dirinya bangun dari tempatnya terlentang... Sekali, dua kali ia mencoba berdiri di atas kakiknya. Namun kata-kata yang berupa kegagalan tak ingin melepaskan Paris begitu saja. Menyerah dengan usaha yang sia-sia, Paris memutuskan untuk merangkak menuju sungai kecil itu. Sret. Sret. Glup. Glup. Berkat usahanya dia berhasil sampai pada sungai kecil. Paris meminum lalu membenamkan wajahnya pada sungai dan kembali memasukkan benda cair itu ke mulutnya sebanyak mungkin. Sungguh menyedihkan. Seorang Alpha terhormat dan lahir dari pemimpin pack blackwolf tengah tergeletak di pinggir sungai, terluka dan kelaparan. "Ahahaha... " Suara tawa keluar dari mulut Paris berbarengan dengan air mata yang mengalir tanpa ia kehendaki. Ia menertawakan dirinya yang sekarang menjadi seorang Rogue (serigala liar tanpa pack) yang lusuh dan tak layak. Tak pernah ia bayangkan jika dirinya akan menjadi seperti gelandangan seperti ini. Tak memiliki tempat dan dikhianati seorang gadis dan lapar. "Aku akan membalasmu! Silverwolf, Suatu hari kalian akan jatuh di bawah kakiku! " teriak Paris yang tergeletak. Tekadnya mulai tumbuh di hati yang tadinya pengecut. "Lalu kau Amy... Tidak akan pernah ada hari-hari baik yang datang padamu nanti. " Memang penampilan Paris yang lusuh tidak lagi mencerminkan seorang warewolf dari kelas bangsawan. Akan tetapi matanya jauh lebih hidup dari pada saat ia menjadi pangeran pack Blackwolf. Ada ambisi dan kesungguhan menyala di matanya yang dulu kosong. Sebuah sorot mata yang seharusnya ada sejak dulu sebagai seorang Alpha. Tap. Tap. Langkah kaki beberapa warewolf datang mendekat. Mereka terlihat bagus dengan pakaian yang di bordir. Sudah jelas jika kawanan yang datang bukan rogue. Paris yang tertidur setelah minum air tidak menyadari datangnya bahaya. Tubuhnya sudah terlalu letih untuk tetap terjaga. ''Well, well. Lihat ini. Seorang pecundang Blackwolf terdampar di sini. " Paris tersentak ketika beberapa Greywolf mengelilinginya bersuara. Mereka sudah mendengar jika pack Blackwolf berhasil dikalahkan. Dan mereka memang mencari warewolf yang kalah untuk dijadikan b***k di wilayah mereka. Kawanan itu mengamati Paris dan mengejeknya karena berasal dari pack yang kalah, Blackwolf. "Cuih. Sungguh menjijikkan. " Paris mendudukan dirinya. Dia menatap waspada pada serangan yang mungkin saja mereka lakukan. Dari ketampanan yang dimiliki Paris, kawanan itu sudah bisa menebak pria yang tergeletak di tepi sungai. "Jadi kau, Paris itu? Tidak ada yang istimewa dari dirinya selain kejantanannya. Sekarang, dia seperti wanita yang melarikan diri Ahahaha! " Ejekan salah satu dari Greywolf itu mengibarkan kemarahan Paris. "Diam kau! " teriak Paris marah. Dia merobek kulit manusia dan berubah menjadi wujud spirit. Dengan kekuatan yang tersisa Paris menyerang serigala abu-abu yang belum berubah menjadi wujud spirit. "Graaaooo. " "Hooo, si lemah sedang marah? Beri dia pelajaran, Carlos. Buat dia sadar perbedaan kekuatan kita. " Carlos merubah dirinya menjadi wujud serigala. Dia tidak ingin merubah wujud menjadi spirit karena melihat betapa lemahnya wujud spirit Paris. Carlos memiliki kepercayaan diri mampu mengalahkan Paris meski dengan wujud serigala. "Ayo Alpha lemah. Tunjukkan jika darimu ini seorang pejantan hebat. " Serigala abu-abu itu melawan Paris dengan gigi dan cakarnya. Kekuatan yang dipadu otot sempurna wujud serigala abu-abu mampu menepis serangan Paris dengan mudah. Dia pun menerkam Paris yang lemah meski dalam wujud Spirit. Serigala abu-abu itu mengigit bahu kanan Paris sedangkan dua cakarnya melawan tangan paris yang berupa bulu dan cakar manusia. Gggrrrr. Mereka berdua saling menggingit, berguling-guling dan menjatuhkan. Namun sudah jelas Paris menjadi pihak yang kalah karena kurang latihan dan lemah juga terluka. Paris terbantik ke kiri oleh serigala abu-abu yang berukuran besar itu. Seriga abu-abu yang melawan Paris menginjakan kakinya di d**a Paris yang kembali ke wujud manusia karena kelelahan. Seringai moncongnya melebar melihat betapa lemah pangeran pack Blackwolf. "Banci menyedihkan! Bahkan dengan wujudku yang hanya serigala kau tidak bisa mengalahkanku! " Paris tidak bisa bergerak dan hanya melototi serigala abu-abu yang bernama Carlos itu. "Kita apakan dia Carlos? " tanya Jax. "Bukankah dia rogue, lebih baik kita bawa untuk dijadikan b***k bersama dengan rogue yang lain. " "Benar juga. Dia juga bisa kita pekerjakan ke kelap agar menjadi gigolo ahahaha. " Ternyata nasib Paris tidak mudah untuk kedepanya. Tanpa kekuatan dan sedang kelaparan. Paris diseret oleh serigala abu-abu ke wilayah pack-nya. 'Mengapa nasibku jadi seperti ini! ' teriak Paris dalam hati. Dia sangat marah tapi tidak mampu melawan kekuatan serigala liar itu. Paris hanya bisa pasrah diseret dan berjalan terseok-seok ke wilayah kekuasaan mereka. "Ayo pria cantik. Wanita di tempat kami bahkan lebih kuat darimu, " ejek Carlos. Beberapa menit kemudian, mereka berempat tiba di kawasan Timur. Mata Paris membola ketika tiba di sini. Semuanya tertutup rumput dan ilalang. Rumah-rumah mangkok terbalik dari bata merah dan di tengah-tengah pemukiman itu terdapat lubang besar berair dangkal. Di sepanjang lubang itu, terdapat laki-laki yang berpakaian compang camping yang mengeruk tanah tanpa henti. Mereka terlihat kelelahan. Tapi sebuah cambukan mendarat di tubuh para pria itu ketika berhenti. Pemandangan mengerikan yang hanya pernah ia dengar terpampang di depannya. Membangkitkan emosi Paris kala tau asal usul warewolf yang diperbudak itu. "Ggrr... " Deg. Deg. "Grrr... " Sesuatu dalam diri Paris bergejolak. Sesuatu yang jauh terpendam seakan memberontak dan ingin keluar. Tapi Paris tidak tau apa itu. Kala Paris kebingungan dengan tubuhnya yang aneh, Carlos menendang Paris hingga berguling-guling di kubangan besar tanah itu. "Turun! Cepat gali tanah itu untuk mendapatkan biji emas! " teriak Carlos. "Lakukan! Atau kau lebih suka berakhir menjadi mainan wanita. Di pack kami, wanita juga bisa menjadi kesatria. Dan hasrat mereka sangat tinggi. Ahahaha! " Paris masih mengeram. Matanya berputar-putar dan tubuhnya masih gemetar karena sesuatu yang asing---yang datang dari dalam tubuhnya. Bruk. Sayangnya Paris kembali pingsan. Dia tidak terbiasa dengan energi yang melonjak tajam. "Cih, dasar banci. " Carlos. Tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD