Part 1

477 Words
"Nih, peraturan yang harus lo penuhi selama jadi cewek gue," kata lelaki yang bernama Adam Albert sambil menyodorkan kertas ke Adora Salshabila. Peraturan jadi seorang pacar Adam Albert : Pihak pertama : Adam Albert Pihak kedua : Adora Salshabila 1. Selama berpacaran harus menggunakan aku, kamu dan sayang. 2. Pihak kedua dilarang dekat dengan laki-laki manapun selain laki-laki dari pihak keluarga. 3. Selalu menurut apapun yang diperintahkan oleh pihak pertama. 4. Pihak pertama selalu mengantar jemput pihak kedua . 5. Pihak pertama selalu mencium pihak kedua bila mereka akan berpergian. 6. Pihak pertama selalu benar. 7. Bila pihak kedua melanggar, maka pihak pertama berhak memberi hukuman terhadap pihak kedua yang bersalah. "Apa-apaan ini, nggak bisa kaya gini dong. Nggak adil banget," protes Adora tidak terima. Ini sudah kategori pelanggaran hak asasi manusia namanya. Adam yang mendengarnya menaikan sebelah alisnya, sepertinya gadis ini termasuk gadis keras kepala yang perlu dijinakan. Tenang! Seorang Adam Albert akan menganggap ini sebuah tantangan. "Harus bisa dan lo harus mau penuhi semua peraturan ini mulai dari hari ini juga!" tekan Adam tidak bisa diganggu gugat. Adora mendengus. "Gue nggak mau ya kalo gini caranya," ucap Adora sambil mendelik tajam yang malah membuatnya terlihat lucu bukan menyeramkan bagi Adam. Gemes! "Oh, lo nggak mau? Gue bakalan sebarin video itu ke seluruh siswa disekolah ini," ancam Adam dengan menahan kemarahan. "Oke-oke gue mau ikutin peraturan ini asal lo jangan sebarin video itu," pinta Adora dengan nada pasrah. Mau gimana lagi kan ya? Nasib videonya berada ditangan cowok ini! "Good!" puji Adam senang. "Sekarang, lo tanda tangan! Disini nih!" perintah Adam dengan tegas dan menuntut. "Mulai sekarang kita jalani peraturan ini. Mengerti sayang?" tanya Adam penuh penekanan, sambil menyeringai. "Apa-apaan ini, peraturan kok kayak gitu. Itu mah yang untung cuma si Adam k*****t doang, gue yang rugi," rutuk Adora dalam hati. "Kalau aja video itu nggak di tangan Adam, pasti hidup gue nggak bakalan kayak gini. Tuhan... Tolong kuatkan Adora selama menjadi pacar Adam kutu kupret ini" racau Adora di tengah lamunanya. "Ngerti sayang?" tanya Adam membuyarkan lamunan Adora. "Iya Dam, aku ngerti," jawab Adora setengah hati. "Eitss.. kamu udah langsung lupa? Padahal baru banget tadi kamu baca peraturannya," decak Adam heran. Adora memutar bola matanya malas. "Lupa apa sih Dam, perasaan aku udah bener." "Kamu salah karena panggil nama aku, seharusnya kamu panggil aku sayang. Mau aku hukum?" "Ck! Ribet banget sih," batin Adora berdecak. Dengan menampilkan senyum paksanya Adora berucap. "Iya-iya maaf sayang, jangan hukum aku ya? Aku kan belum terbiasa," pinta Adora sambil memasang tampang memelasnya, siapa tahu Adam bisa luluh. "Baiklah, kali ini aku maafkan, tapi lain kali aku akan menghukummu bila kamu melanggarnya lagi," ucap Adam sambil mendorong Adora dan mendekatkan wajahnya, lalu berbisik "Ingat itu sayang, jangan harap aku bisa luluh dengan tampang memelasmu itu walau ku akui kamu sangat menggemaskan." "Yaudah yuk sayang, kita pergi sekarang," ajak adam sambil menggenggam tanganku. "Aduh, nasib gue gini amat ya sekarang, harus jadi pacarnya si Adam possesive," keluh Adora meratapi nasibnya. "Sabar Adora, sabar... Orang sabar disayang Tuhan," ucap Adora menyemangati dirinya sendiri.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD