bc

Love In Silence

book_age18+
54
FOLLOW
1K
READ
manipulative
doctor
drama
sweet
bxg
wife
husband
like
intro-logo
Blurb

Yura Alana Andrea, seorang psikiater di rumah sakit Serendipity, dia mempunyai kisah cinta dalam diam yang tidak pernah diungkapkan kepada sang pujaan hati. Ya. Yura lebih memilih untuk mendendam perasaan itu selama dua tahun.

Dia tidak mempunyai keberanian untuk mengatakan kepada sang Dokter, bernama Elan—karena saking dekatnya seperti sahabat. Ah, tentunya Elan menganggap Yura sebagai sahabat. Jadi, dia menganggap Yura tidak pernah ada rasa kepadanya. Kenyataan pahit yang harus diterima oleh Yura bahwa Elan akan menikah dengan Dokter tercantik di rumah sakit Serendipity.

Sepertinya Yura harus menyiapkan mental dan hati untuk menghadapi kecemburuan yang tak punya penawar ini.

chap-preview
Free preview
01. Calon Istri Dokter Elan
Yura duduk di kantin rumah sakit. Matanya melihat keseluruhan penjuru kantin. Yura menjamin hanya dengan durasi sepersekian detik, dia mampu menjabarkan bagaimana penampilan Dokter muda yang dia cintai dalam diam karena sosok lelaki itu begitu menonjol dari yang lain. Puk!  Tiba-tiba sesuatu mengenai dahi Yura. Apa ini?! Siapa yang melempar sesuatu ke dahinya. Kenapa seenak jidat menimpuk keningnya dengan selembar tisu. “Lap tuh keringat, jelek banget tahu keringatan gitu,” komentar seseorang. Astaga ... sontak Yura tersentak ketika komentar seseorang menelusup Indra pendengaran dan membuyarkan khayalannya tentang Dokter muda nyaris sempurna dengan alis tebal, bulu mata lentik, hidung mancung, bibir tipis kemerahan, kulit putih dan mata bening. Hah? Sejak dia berdiri di depan Yura? Yura meraba kening dan dia mendapatkan dua lembar tisu menampel di sana. Sambil tersenyum, Yura mengelap wajahnya yang benar penuh keringat. Ah, Dokter Elan semakin membuat Yura tidak bisa move on dari bayang-bayangannya. Ya. Dia Dokter Elan, lelaki yang Yura cintai secara diam-diam. "Ra, nanti sore ikut, yuk! Kalau kamu nggak sibuk," kata Elan, dia sudah duduk di kursi. Wajah Yura berusaha untuk terlihat datar ketika Elan mengajaknya pergi, walau dia menyeimbangkan detak jantung yang tidak keruan karena berhadapan dengan kaum adam satu ini. Irama napasnya sedikit memburu tapi Yura berusaha menetralkan, Yura menelan air liur sejenak untuk terus memandanginya. “Hah, kemana?” “Ke toko emas, beli cincin,” jawab Elan. Dheg! Cincin? Pasti buat calon istrinya. Entah kenapa hati Yura sakit tapi tidak berdarah saat mengingat Elan tidak pernah menjadi miliknya, apalagi Elan sudah berniat membeli cincin untuk calon istrinya. “Kenapa harus aku yang diajak, sih! Sakitnya cuma aku yang ngerasain,” batin Yura merutuk. “Gimana, Ra? Aku enggak maksa kok buat kamu ikut,” ucap Elan karena sedari tadi menunggu jawaban dari Yura. Yura gelagapan, bingung. "I...iya, Lan. Aku pasti ikut," jawab Yura. Dokter Elan tersenyum sambil mengacungkan jempolnya untuk Yura, kemudian Elan pergi dari meja Yura. Yura memandang punggung Elan. Andai Elan mengetahui isi hatinya. Andai Yura punya keberanian mengutarakan perasaannya. Pasti hatinya merasa lega. Sepertinya Yura harus menyiapkan mental dan hati untuk menghadapi kecemburuan yang tak punya penawar ini. ***** Yura keluar dari ruangannya setelah melayani pasien, dia sudah melepaskan jubah panjang berwarna putih kedokteran. Dia bekerja sebagai Dokter psikiater di rumah sakit Serendipity. Hari ini sedikit melelahkan. Sesuai dengan janjinya, Yura menunggu Elan di depan rumah sakit. Sejujurnya enggan sekali menerima ajakan dari Elan untuk menemaninya membeli cincin, tapi mau bagaimana lagi? Bunyi klakson membuatnya tersentak dan segera masuk ke dalam mobil Elan. Pada situasi seperti ini, Yura menjadi canggung, dia memilih duduk di kursi belakang tepat di belakang kursi laki-laki yang diam-diam Yura sukai. Detik ini juga Yura memutuskan untuk tidak mengambangkan perasaan ini, karena Yura tahu. Dia tidak akan memiliki Elan dan tindakan yang sia-sia karena mencintai seseorang yang jelas tercipta bukan untuknya. Sejujurnya Yura lelah dengan perasaan yang tumbuh sendiri dengan harapan tidak pasti. Yura tahu, dia cuma manusia biasa yang punya rasa lelah. Hal wajar kadang menyakitkan. Di depan gerbang rumah sakit tiba-tiba mobil Elan menepi membuat Yura bingung. "Kenapa berhenti, Lan?" tanya Yura. “Sebentar, Ra. Ada yang mau ikut.” Yura mengerutkan kening heran. Dia tidak tahu siapa yang akan ikut bersama mereka ke toko emas. Yura sangat penasaran, tapi dia tidak bertanya siapa yang akan ikut. Di tengah lamunannya, Yura melihat wanita melambai ke arah mobil Elan dan berlari kecil. Sedetik kemudian mata Yura mengabur, dia berusaha memperjelas siapa wanita yang akan ikut dengannya ke toko emas. Dan setelah wanita itu membuka pintu mobil depan, duduk di samping Elan, barulah Yura mengerti. Ya, dia adalah Karina. Sang dokter bidadari rumah sakit Serendipity. Semua orang mengagumi Karina, paras cantik dan dia sosok Dokter murah senyum dan rendah hati. Jadi, Karina calon istri Elan?

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Mrs. Fashionable vs Mr. Farmer

read
422.7K
bc

My Hot Boss (Indonesia)

read
661.8K
bc

Married With My Childhood Friend

read
44.0K
bc

Call Girl Contract

read
323.1K
bc

Bukan Istri Pilihan

read
1.5M
bc

Love Me or Not | INDONESIA

read
535.8K
bc

Nafsu Sang CEO [BAHASA INDONESIA/ON GOING]

read
885.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook