bc

Journey

book_age12+
639
FOLLOW
2.1K
READ
second chance
student
drama
comedy
sweet
expert
male lead
realistic earth
like
intro-logo
Blurb

Bhagas Aldimas Setiawan merupakan anak angkat dari pasangan Clarissa Pratama dan Marco Setiawan. Ketika beranjak remaja ia dihadapkan dengan pilihan-pilihan sulit dalam hidupnya. Mulai dari dua jurusan kuliah yang dia ambil sekaligus, juga dua wanita yang amat dicintai olehnya.

Di saat Bhagas meninggalkan keduanya, ia malah dipertemukan dengan seorang wanita yang ternyata adalah ibu kandung yang membuang Bhagas ke panti asuhan.

Seperti tidak bisa menerima kenyataan, Bhagas akhirnya memutuskan pergi ke Norwegia, dan di tempat asing itulah, ia menemukan cinta sejatinya.

chap-preview
Free preview
Prolog
London, 27 desember 03.45 PM (GMT: 00) “Ah s**l! Sorry miss sorry!” Aku menoleh saat mendengar suara adikku, Adam.Dia sepertinya baru saja menabrak seorang perempuan dan hot chocolate-nya tumpah di lantai. Langsung saja aku menghampirinya. “Kenapa Dam?” Tanyaku. “Tangan aku beku Kak, gakuat megang jadi jatoh deh.” Jelas Adam. “Sorry, miss. I'm sorry for my brother. He can hold the cup, his hand's froze.” Kataku meminta maaf pada wanita yang ditabrak Adam ini. “Kalian dari Indonesia?” Tanyanya. Aku langsung mengadah, menatap wajahnya. s**l! Cantik banget! Sekilas mirip Mama lagi manis-manisnya “Iya kita dari Indonesia. Jadi aku dimaafin kan Ka?” Sahut Adam. “It's okay.” Jawab perempuan ini. “Kita ganti minuman kamu, Adam nih beli lagi. Sama sekalian buat kamu Dam.” Kataku pada Adam. “Gak usah, gak apa-apa ko.” Kata si perempuan ini. “Udah gak apa-apa, Kak. Anggep aja permintaan maaf aku udah  nabrak terus numpahin minum kakak.” Kata Adam. Lalu si perempuan ini mengangguk. Aku kembali ke meja kami setelah memberi seorang pelayan tip karena udah  membersihkan keonaran yang di buat Adam. “May I sit here?” Aku menoleh, melihat wanita tadi. “Oh sure!” Kataku. Ia langsung duduk di seberangku, aku diam. Dia juga diam. Gak tahu harus ngomong apa. Asli bingung! “Here you go! Pretty lady!” Seru Adam meletakan 3 cup minuman di meja. Nah gini kek bawanya, pake holder kaya tempat telur gitu. Jadi ga gampang tumpah. “He's your brother?” Tanya si wanita ini, padaku. Aku mengangguk. “You both looks different. Your little brother so attractive, yeah!” Katanya. Ya emang, Adam mah emang pecicilan. Tukang godain cewe, DNA bapaknya. Hahahaha. “Right! Like george!” Seruku. “George?” Tanyanya. “George the monkey!” Sahutku. “Enak aja!” Seru Adam. Perempuan itu tertawa melihat kelakuan aku dan Adam. “Kalian beneran dari Indonesia?” Tanyanya. “Yes, lady!” Jawab Adam. “Jangan lady ah!” Sahut perempuan ini. “Terus apa dong? Cewe cantik?” Tanya Adam. Astagaaaa Adaamm. “Maafin Adik saya yaa, dia emang begini anaknya. Dulu kayanya Mama salah ngidam.” Kataku. “Gakpapa, panggil nama aja nama saya Quinsha.” “Okay my dear queen!” Sahut Adam. Ya tuhan, anak ini!! Untung si Quinsha ini kaga jijik sama kelakuan Adam, dia malah cengar-cengir doang. “Kalian Indonesianya di mana? Jakarta?” Tanyanya. “Nope, we're from Bogor.” Jawabku. “Eh seriusan? Saya juga dari Bogor loh!” Serunya. “Jodoh berarti kita Kak!” Seru Adam. “Hahaha kalian rumahnya daerah mana?” Tanya. “Bogor raya kita sih, kamu?” Tanyaku. “KRR, tau?” Tanyanya. “Tau tau!” Seruku barengan dengan Adam. KRR, Kebun Raya Residence berada di wilayah Bogor barat, kami di wilayah bogor utara. Mayan jauh tapi deket lah masih sekota. “Kalian masih sekolah?” “Aku sekolah kak, kelas 6 di Bogor Raya. Kakak Aga kuliah semester tiga di IKJ. Kakak?” Tanya Adam. “SMAN 1. Kelas 12.” Jawabnya. “Liburan kesini?” Tanyaku. “Yaa, hampir tiap tahun, visit my dad. He lives here!” Jawabnya. Aku mengangguk mengerti, sepertinya orang tuanya udah  pisah. “Lha emang kakak di Bogor sendiri?” Tanya Adam. “Nope, with my mum. Mereka udah  ga sama-sama.” Jawabnya, sesuai tebakanku. “Ohh sorry!” Sahut Adam. “It's okay. Gak usah minta maaf, bukan salah kamu juga.” Kata Quinsha. Aku diam, enak mandangin Quinsha. Gabosenin. Lucu gituu! “Abis ini mau ke mana? Ayo saya jadi tour guide kalian deh!” Serunya. Dan Adamlah yang paling semangat ** Sedari tadi, aku tak berhenti menatapnya. Ia selalu tersenyum, meladeni candaan Adam dengan candaan ringan juga. Sesekali mereka terlihat tertawa bersama. Adem banget liatnya. Aku berjalan di belakang mereka, mencuri dengar candaan yang mereka lontarkan dan sesekali mencuri pandang kepadanya. “Kak! Diem mulu ish! Ikutan lah sini.” Ajak Adam ketika mereka duduk di salah satu kursi di pedestrian ini. Aku mengangguk lalu memilih duduk di samping Adam. “Ka Quinsha mau lanjut kuliah di mana nanti?” Tanya Adam. “Mau nya sih Oxford tapi mau juga di UCL kaya Daddy sama Mami dulu. Cuma gak tahu nih keterima apa engga.” Jawabnya, suaranya terdengar menyenangkan. “Ambil jurusan apa?” Tanya Adam lagi. “Science, aku suka kimia.” Jawabnya. “Waah cocok sama Mama.” Sahut Adam. “Mama kalian?” “Iyapss, Mama lulusan teknik kimia kalo gasalah.” Jawab Adam. Quinsha hanya mengangguk. Jujur, ini tuh dingin banget. Aku yang udah  make kaus dan sweater 2 lapis terus ditambah parka aja masih dingin. Beku otak aku. Tapi Adam sama Quinsha masih betah kayanya diluar. “Mau cari minum ga?” Tanyaku. “Kedinginan yaa?” Tebak Quinsha. Aku hanya mengangguk. “Yukk! Cari minum yang anget-anget.” Ajak Quinsha. Kemudian kami semua bangkit, Quinsha pun mengajak kami ke kedai kopi. Gila, berubah jadi ikan kembung nih aku kayanya tinggal di london. Setelah membeli 3 cup hot chocolate, aku langsung menghampiri Quinsha dan Adam. Memberikan minuman hangat ini pada mereka. “Kak kalo di Bogor, boleh ga main bareng?” Tanya Adam. “Boleh laah! Asik kan kalo punya banyak temen.” Jawab Quinsha. Aku meliriknya, dan mata kami bertemu. Otomatis aku langsung tersenyum. Ia pun tersenyum, memamerkan sederetan giginya yang rapi. God, aku bisa gila nih kayanya. Kenapa tatap-tatapan sama cewe ini bikin perut aku mendadak bergemuruh? Aku yang tadinya kedinginan malah merasa hangat gitu ditatap sama sepasang mata yang menghanyutkan itu. Damn! “Woy! Udah  liat-liatannya!” Seru Adam. Quinsha tertawa, sementara aku membuang pandangan secara asal, ke manapun asal ga ke mereka berdua. Yang jelas, sejak saat itu. Aku tahu jatuh cinta itu rasanya gimana.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Marriage Aggreement

read
81.3K
bc

Sang Pewaris

read
53.1K
bc

Scandal Para Ipar

read
694.6K
bc

TERPERANGKAP DENDAM MASA LALU

read
5.6K
bc

Dilamar Janda

read
319.5K
bc

JANUARI

read
37.3K
bc

Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi

read
2.7M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook