Prolog

153 Words
Ploook. Afi terkejut karena sebuah tangan lebar menepuk bokongnya tiba-tiba. Di rumah itu ada Afi, Thunder, dan satu asisten rumah tangga yang memang beberapa hari sekali saja datang. Melanjutkan minumnya, Afi memprotes setelah menenggak habis air mineral di gelasnya. "Ngapain, sih, Bang?! Main nepok p****t orang seenaknya!" omel Afi. Thunder mengamati wajah Afi yang memang terlihat kesal. "Saya enggak sembarangan nepok p****t orang, kok, Fi. Cuma p****t kamu aja. Dan bener, p****t kamu enak soalnya buat ditepok gitu." Thunder yang dimata Afi tidak menjawab dengan serius malah semakin membuat Afi kesal. "Resek!" gerutu Afi seraya meninggalkan Thunder yang sibuk mencari sesuatu di lemari es. Thunder mendongak, melihat punggung Afi yang kian menjauh. Thunder-pun berteriak, "Yaelah, Fi, gitu aja marah! Jadi anak laki jangan sensitif, sensitif amat, Fi! Nanti berubah jadi anak perawan, lho!" Afi yang memang jauh dari dapur menggerutu dengan suara rendah yang dipastikan Thunder tidak bisa mendengarnya, "Emang gue perawan, Njir!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD