Prolog

584 Words
Di lorong bagian loker, sekelompok murid Santonius High School tampak berkumpul—memegang ponsel masing-masing untuk merekam suatu kejadian. Beberapa tetes darah berceceran di lantai ubin berwarna putih. Mereka saling bersorak, menyaksikan pemuda keturunan Thailand yang dalam keadaan babak belur, akibat dihajar oleh pemuda berambut perak—Aaron Dawson. "Come on, Shone! Aku ingin melihatmu mencium lantai itu!!" Aaron tersenyum miring, sambil mengusap rambut perak kebanggaannya lalu kembali melayangkan pukulan di bagian perut Shone. Pemuda itu kembali berteriak pilu. Suara tawa dan seruan memprovokasi terdengar jelas, seolah menuntut Shone melakukan perlawanan. Namun, tidak mungkin—sejak awal Shone memang sudah kalah telak. Shone membungkuk, memegangi perut dan mengusap darah yang masih keluar dari salah satu lubang hidungnya. Pemuda itu tahu, fatal akibatnya jika berurusan dengan Aaron. Namun, hari ini adalah ketidakberuntungannya—di pintu loker, Shone tidak sengaja menabrak punggung Aaron karena seseorang telah mendorongnya dan nahas, mood Aaron benar-benar buruk. Suara tawa dari bibir teman-teman geng Aaron terdengar, berbaur dengan teriakan penuh suka cita para murid yang menyaksikan kejadian ini. Shone tidak bisa berbuat apa-apa, selain meringis karena seketika kepalanya terasa sakit akibat terbentur loker beberapa waktu lalu. Dan sekarang Shone merasa, seseorang sedang menarik kerah bajunya. Aaron menatap Shone tajam, mengangkat kerah baju pemuda itu hingga ia harus berjinjit demi menyamakan tinggi badannya dengan Aaron. "Berani menatapku, heh?!" Aaron meninggikan suara. Tanpa rasa kasihan kembali mengepalkan tangan untuk didaratkan ke wajah Shone. Di waktu bersamaan jantung Shone berdebar kuat. Ia tidak sanggup mendapat pukulan lagi, hingga saking takutnya ia memilih memejamkan mata dan seketika itu pula embusan angin serta partikel pasir halus menerpa kulit wajah Shone. Ini aneh, Shone yakin bahwa baru saja ia mendengar suara pukulan. Akan tetapi, wajahnya tidak merasakan sakit apa pun. Merasa ada hal yang tidak beres, Shone membuka mata. Lebih tepatnya setelah ia merasa cengkraman Aaron di kerah bajunya melemah dan teriakan penuh semangat para murid juga menyurut meninggalkan kesenyapan sesaat. "What the f&*k," bisik Aaron dengan nada penuh tekanan. Setelah mendengar perkataan Aaron barusan, Shone jadi penasaran dengan apa yang terjadi. Shone membuka mata dan seperti peluncuran trailer terbaru film Marvel, Shone melihat pemandangan baru dengan kedua mata terbuka lebar. Begitu mengejutkan, Shone bahkan bertaruh jika dia tidak berada di sini, maka Shone rela menggadaikan apa saja untuk melihat ekspresi Aaron sekarang. Aaron berada di puncak amarah. Cap sol sepatu sneakers, terlihat jelas di pipi karinya dan semua itu berasal dari gadis bertudung hodie. "Menendangku di tempat umum?!" Aaron memalingkan wajah, agar bisa berhadapan dengan si gadis misterius itu. "b***h, how dare are you?!" Aaron mendorong tubuh Shone, membuatnya terseruduk di antara lingkaran para murid dan membuat mereka berteriak risih karena bersentuhan dengan pemuda itu. Melihat bagaimana Aaron dan gadis tersebut saling beradu tatap, Shone penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun, Shone juga khawatir jika wajah cantik si gadis misterius akan berakhir sama seperti dirinya. Aaron mendengkus lalu dengan gerakan cepat ia melayangkan tendangan ke arah gadis itu. Mata Shone melebar. Itu adalah salah satu gerakan taekwondo dan dia baru saja mendapatkan serangan tersebut—sakitnya sangat luar biasa bahkan sampai sekarang. Namun, menakjubkan, si gadis misterius berhasil menghalau hanya dengan menggunakan tangan lalu bergerak seolah akan merobohkan Aaron. Sayangnya gadis itu tidak melakukan hal apa pun dan membebaskan Aaron begitu saja. Shone agak kecewa. Para murid yang menonton lebih kecewa karena hiburan mereka berakhir dengan ending menggantung. "Jika kau ingin berkelahi, maka bukan di sini tempatnya dan aku akan memenuhi undanganmu jika kau mengundangnya." Gadis itu menunjuk tepat di depan wajah Aaron dengan senyum kambing yang terlihat jelas.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD