1. Prolog

400 Words
Mereka bersahabat sedari masih memakai seragam putih biru. Bahkan sampai sekarang, saat usia mereka sudah dewasa, sudah bekerja, mereka masih tetap menjaga persahabatan itu. Arya cowok ganteng, pintar, kaya, sempurna untuk menarik para gadis datang padanya. Givi gadis cantik sepupu Arya yang perfeksionis. Shano si Ketua OSIS, dan Riana si gadis manis, cerdas, sederhana, si segala bisa, yang memendam rasa suka pada Arya sedari berseragam putih biru. Sayangnya Riana tidak percaya diri, minder dengan kondisinya. Bukannya Arya tak tahu kalau Riana suka padanya, hanya saja dia tak mau memanfaatkan hal tersebut. Bahkan ibu mereka pun berteman, karena letak rumah yang tak terlalu jauh. Lagipula, Mas Gibran, kakak Ana - panggilan akrab mereka ke Riana, sudah menitipkan Ana padanya untuk dijaga. Karena Mas Gibran yang harus menggantikan posisi ayahnya yang meninggal, sehingga waktunya untuk menjaga Ana sangat terbatas. Arya menyanggupi permintaan Mas Gibran, lagipula dia tak berani menolak. Siapa pula yang berani pada Mas Gibran? Dengan badan kekar, jago bela diri, dan jago negosiasi. Terkenal sering menghajar cowok-cowok iseng yang suka mengganggu Ana. Berhubung harus bekerja di negara lain, di belahan dunia lain, mendekati kutub utara, di sebuah negara yang kita bisa mengagumi indahnya ciptaan Tuhan dengan melihat aurora, maka Gibran menitipkan Ana pada Arya. Gibran berharap bahwa Arya dapat dipercaya menjaga adik kesayangannya. Tapi kepercayaan itu musnah begitu saja saat Arya menjadikan Ana sebagai friends with benefit, memanfaatkan kepolosan dan keluguan Ana yang sangat mencintainya, hingga membuat Ana hamil dan tak mau bertanggung jawab. Lebih menyakitkan lagi untuk menghindari tanggung jawab itu, Arya menuduh Ana hamil oleh lelaki lain! Sakit hati, Gibran meminta agar Ana menggugurkan kandungannya dan mengacuhkan saja Arya dan mengikutinya ke Norwegia. Waktu berlalu, berjalan tanpa terasa. Hampir tiga tahun. Saatnya Riana kembali ke Jakarta, dia sudah rindu tanah kelahirannya, rindu pada masakan khas negeri ini, terutama rindu pada seseorang yang tetap ada di hatinya. Berharap bisa membuka lembaran baru hidupnya dengan tenang. Dia sudah berjanji akan mulai dari awal, tanpa mau lagi direcoki dengan masa lalu, Arya. Tapi suratan hidup tak ada yang tahu. Manusia bisa berencana tapi Tuhanlah yang menentukan. Akankah Ana mau menerima Arya yang sangat menyesali perbuatannya? Ataukah Ana dengan segala logikanya memilih hidup bahagia bersama lelaki lain, Mario, yang menerima dia apa adanya? Di saat cinta dan logika harus beradu, mana yang harus kamu pilih? Cinta dan masa lalu yang semu ataukah kebahagiaan yang nyata? | | | Jakarta, 3 Mei 2019
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD