Prolog

131 Words
            Delapan tahun membina rumah tangga bukanlah waktu yang mudah bagi pasangan yang menikah muda pada saat masa putih abu-abu. Keduanya membina rumah tangga sudah sering mengalami yang namanya psang surut tapi cinta mereka semakin lama semakin erat.             Kebahagiaan yang mereka raih selama membina rumah tangga belum lengkap tanpa hadirnya tangis dan tawa sang buah hati. Memang belum lengkap rasanya jika pasangan yang sudah menikah belum juga di karuniai seorang anak.                Begitu pula yang di rasakan oleh Abel yang sangat merindukan hadirnya seorang anak dalam keluarga kecil mereka. Berbagai macam pengobatan secara meddis maupun tradisional sudah mereka lakukan, berikhtiar untuk mendapatkan momongan tapi yang maha kuasa belum jua menunjukkan kebesarannya bagi keduanya.             Hingga ujian berat kembali menimpa mereka tanpa bisa di hindari.             Di tunggu ya kelanjutan ceritanya. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD