Chap. 1 - Just Love

830 Words
Amanda Princess Collin. Nama yang cantik sesuai orangnya. Gadis itu berambut panjang, lurus dan berkulit putih bersih. Tubuhnya tinggi dan seperti model. Orangtuanya meninggal karena kecelakaan pesawat. Namun sisi tegar Amy (Nama kecilnya) membuat dia dapat bertahan. Saat ini Amy berumur kurang lebih 19 tahun. Masih dalam kejayaan seorang gadis. Pekerjaannya saat ini adalah seorang pramusaji di sebuah restoran yang agak terkenal di lingkungan tempat tinggalnya. Banyak orang datang untuk makan disana, sehingga Amy selalu sibuk setiap waktu. Disudut restoran seorang laki - laki tampan sedang menikmati makan siang, namun secara sembunyi - sembunyi mengamati seorang gadis yang sedang membersihkan meja. Seorang gadis yang luar biasa cantik dan manis, menurut laki - laki itu, tapi laki - laki itu amat sangat heran dengan gadis yang di amatinya itu. Seorang gadis cantik dan bekerja di sebuah restoran sebagai pelayan. Lalu laki - laki itu tersenyum sendiri. Sudah beberapa hari dikota ini tapi belum bisa melaksanakan tugasnya dengan benar. Bahkan kantornya semakin sering meneleponnya untuk menanyakan apakah tugasnya sudah selesai atau belum. Berbagai cara sudah di cobanya untuk bisa menyelesaikan tugasnya tapi seakan takdir yang berbicara. Kini ia duduk di sini, mengamati seorang gadis cantik secara diam - diam dan hampir setiap hari laki - laki itu akan masuk ke restoran, walaupun hanya untuk minum saja. Amy seringkali mendapati tatapan laki - laki itu kepadanya namun laki - laki itu hanya menatapnya saja, tanpa mau berkenalan atau apapun. Hari ini laki - laki itu datang lagi dan duduk disudut, Amy memperhatikan lewat ekor matanya, kalau laki - laki itu seringkali menyeringai saat melihat Amy. Namun Amy cuek dan tidak perduli. Sewaktu Amy masih bersekolah, Amy sangat populer dan supel. Banyak laki - laki antri untuk menjadi pacarnya. Tapi Amy terlalu malas untuk berpacaram ataupun jalan dengan teman - temannya. Amy lebih suka belajar di rumah. Orangtua Amy sangat menyayanginya dan selalu menasehati Amy agar tidak pacaran dulu, jadi Amy selalu melakukan tepat seperti yang di nasehatkan orangtuanya. Saat Amy ingin mengambil tissue dari meja sebelah untuk memindahkannya di meja laki - laki itu, tidak sengaja laki - laki itu berdiri sehingga mereka berdua bertabrakan. Ada getar aneh dalam d**a laki - laki itu dan Amy hampir saja terjatuh namun lengan pria itu dengan sangat cepat menyanggah tubuh Amy agar tidak jatuh. "Namaku Daren, jam berapa kau selesai bekerja?" Laki - laki itu akhirnya bersuara dan gilanya ternyata suaranya seksi. Saat Amy menyambut uluran tangan Daren, seperti ada listrik menyengat di antara mereka berdua. "Amy,, aku selesai pukul 4 sore." Jawab Amy. Suara Amy terdengar agak gemetar di telinga Daren. Dengan percaya diri, Daren mendekatkan wajahnya ke arah Amy dan membisikkan sesuatu. *** Rrrrrrr... kringgggg telepon berbunyi. "Amyy... kau di panggil naik ke atas" teriakan Linda memecah kesunyian sore itu. Jam di dinding pukul 3 sore, satu jam lagi Amy akan pulang dan bertemu dengan Daren. Pak Manajer menyuruh Amy untuk naik ke atas. Amy hanya bernapas jengah mendengar hal itu. Dengan malas Amy naik ke atas ke ruangan bosnya. Sampai di depan pintu ruangan tuan Smith ( pemilik restoran) Amy mengetuk pelan dan suara dari dalam menyuruh Amy masuk. Amy masuk ke dalam ruangan bosnya dan Amy di kagetkan dengan pelukan dari belakang. Dengan sigap sang bos memeluk erat pinggang Amy. Napasnya terdengar tidak beraturan. Di hirupnya wangi rambut Amy kemudian dengan tidak sabaran sang bos mencium leher Amy. Perlahan tangan sang bos menuju gundukan yang menonjol di d**a Amy. Bibir sang bos bermain - main di leher jenjang Amy, meninggalkan bercak merah di sana. Di angkatnya tubuh Amy dan di baringkan dengan kasar di meja kerjanya. Amy mendengus kesal. Apa-apaan bandot tua ini. "Kenapa kasar sekali?" Ini bukan perjanjian kita sebelumnya. "Hmmmm tentu saja. Dan ingatlah Amy dalam perjanjian tidak boleh ada laki - laki ataupun perempuan lain. Kau mengerti!!" Amy frustasi dengan keadaan ini. Pastilah si bandot tua melihat laki - laki tadi bertabrakan dengan Amy. Amy duduk dan berakting manja, perlahan Amy menuruti segala keinginan bosnya. Kemudian Amy turun dari meja dan duduk di kursi, secara perlahan sang bos langsung mendekati Amy dan tersenyum penuh arti. Tangan sang bos langsung di susupkan ke dalam celana pendek Amy, mencari titik lemah dari nona muda ini. Dengan senyum Amy menyambut tangan sang bos. Amy hanya bisa pasrah, lagipula Amy juga membutuhkan kehangatan. Tanpa cinta Amy dapat melakukan hubungan liar ini. Tanpa menunggu lama, sang bos duduk di lantai menghadap Amy. Di bukanya pakaian terakhir Amy. Amy memejamkan mata menikmati sentuhan demi sentuhan dari bosnya. Amy mencapai klimaksnya, membuat bosnya terkekeh senang. "Dasar wanita liar... Amy tidak memperdulikan perlakuan yang di dapat dari bosnya. Hatinya tertutup kemelut akan pria, Amy begitu membenci setiap lelaki yang menginginkan Amy. Namun Amy tidak dapat berpikir jernih sampai saat ini. Trauma akan seorang pria membuat Amy tidak tentu arah... Banyak yang menginginkan Amy tapi Amy terlalu takut untuk memulai suatu hubungan serius dengan pria. Tetapi, Amy tidak menyangka hatinya akan sedikit terketuk saat kehadiran seorang pria yang tampan dan siap untuk menaklukan hatinya. To be continue......
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD