12-12-2018
Abi….
Sosok pria terhebat dalam hidupku
Pria tertangguh, idola pertamaku
Pahlawan yang mengajarkanku ketegaran dalam hidup.
Abi….
Kaulah cinta pertama dalam hidupku
Inginku memiliki imam hidup sepertimu
Lembut, tegas, penyayang dan penuh kasih pada keluargamu
Abi…
Selelah apapun dirimu, saat aku mulai bermanja di bahumu.
Kau akan selalu tersenyum untukku
Aku sangat menyayangimu…
Abi…
Aku sangat mengagumimu
Terima kasih telah menjadi ayah terbaik untukku
Terima kasih telah melatihku untuk menjadi wanita kuat
Abi…
Jasamu akan kukenang hingga akhir hayatku
Walau sosokmu telah jauh pergi meninggalkanku
Kini hanya doa yang bisa kupanjatkan untukmu
Abi...
Semoga kau tenang di alam sana
Semoga nanti kita dapat bertemu kembali di surganya Allah
Aminn…
"Abi… Hawa rindu…." Tangisku runtuh saat mengenang kembali momen kebersamaanku dengannya.
"Hawa… cepat keluar, Nak. Acaranya sudah akan dimulai,” terdengar suara Ummi menganggilku, segera kuhapus airmata yang masih menggenang di pipi.
"Iya, Ummi. Sebentar!" jawabku seraya bangkit berdiri lalu menutup buku diary pemberian Abi.
Hari ini adalah hari tahlilan dua tahun kepergian Abi. Masih teringat jelas betapa hancurnya aku dan Ummi saat itu. Sebisa mungkin aku harus kuat dan ikhlas menerima takdir Allah ini. Segala sesuatu yang bernyawa pasti akan mengalami kematian.
_______