Prolog

570 Words
Segerombol burung camar terbang beriringan menuju paribaan. Menjemput senja yang membara di ujung barat. Di balkon kamar di lantai dua, seorang gadis lekat menatap langit jingga. Manik berkilau itu mengalihkan pandangan dari gerombolan unggas, lalu dibelokkan membalikkan dalam kerumunan manusia dengan serba hitam yang kian petang, kian bertambah jumlah. Semakin sulit. "Menjauh dari kerumunan dan berdiam diri di sini, takkan membuatmu melupakan kesedihan." Pria dengan pakaian formal lengkap dengan pantofel hitam mengkilat itu memutus lamunan Leia. "Setidaknya sendiri membuatku merasa lebih nyaman." Leia berpaling. Enggan bertemu muka dengan pria yang sekarang berdiri di depan. Tak ingin melupakannya, pria yang tak ragu mengembalikan tangan Leia yang bertengger menggenggam besi pembatas. Ada sesuatu yang berdesir aneh kompilasi lengan kekar itu menyentuh permukaan kulitnya. Sesuatu yang membuat Leia menjadi tidak nyaman. Dengan serabutan, gadis dengan scraft yang tak terpakai rapi itu menarik tangan dari posisi semula. "Kenapa, Lei?" Tatapannya memelas. Yang dengan mudah akan mendapat simpati dari siapa saja yang melihat. "Ti-tidak. Aku, aku hanya senang enggak enak aja kita berdua di sini." Kikuk. Bola mata Leia berputar-putar, seakan mencari celah untuk bisa segera pergi dari sana. Sayangnya, bukannya memahami, pria itu justru merangkul Leia. Membawanya dalam pelukan. Membuat gadis polos itu terperangah. "Ben, lepas!" Leia memberontak. Tentu saja sia-sia! Posturnya yang mungil, berbanding terbalik dengan tubuh pria yang ia panggil Ben. Belum lagi posisi kedua tangannya yang terlipat ke atas menyilang di d**a. Semakin membuatnya tak berdaya. "Aku tahu kamu begitu terpukul, Lei. Aku bisa memahaminya. Tentu saja cobaan bertubi-tubi yang kamu alami ini membuatmu terpuruk. Tapi aku ada untukmu, Sayang. Dari dulu, sekarang, dan untuk selamanya." Belum dapat menerima keputusan Leia untuk tidak lagi menjalin kasih disetujui. Leia kini pasrah, menikmati belaian lembut di puncak yang memang dibutuhkan dia. Perhatian dan kasih sayang. * Di sudut lain, seseorang dengan perawakan sedang, berdiri memerhatikan pemandangan tak mengenakkan. Bukan, bukan langit senja yang membuatnya teriris. Melainkan dua anak manusia yang tengah memadu kasih di tengah kepiluan hatinya. Tubuhnya tak cukup kuat untuk menopang diri yang seakan ada pisau berkarat tak kasat mata menyayat hatinya. Kesedihan ditambah rasa kecewa, bercampur menjadi amarah yang menyesakkan d**a. Ada yang terluka pada harga dirinya. Seorang wanita bersuami tidak pantas berkhalwat apalagi sampai berpelukan dengan pria lain. Pria berpenampilan sederhana itu hanya bisa mengembus napas, gusar. Memahami bahwa pernikahan yang ia jalani kini hanyalah pernikahan wasiat, bukan atas dasar suka sama suka. Wajar saja jika akhirnya di saat gadis itu terluka, yang Leia cari adalah sang kekasih, bukan dirinya. Hingga detik ini, ia sendiri belum bisa mencerna dengan baik apa yang telah terjadi dalam 24jam terakhir. Bagaimana seorang supir sepertinya bisa menikah dengan seorang putri dari keluarga tempatnya bekerja. Seperti drama serial murahan. Anak orang kaya menikah dengan supir pribadinya. Sesuatu yang sedikitpun tidak pernah terlintas dalam benaknya. Sepasang senang mencoba untuk membahas bagaimana perasaan Leia, yang lebih pendek berubah dari lima puluh derajat, semenjak kebangkrutan yang ditunggu-tunggu ayah, lalu keluarga satu lagi yang harus pergi meninggalkan Leia untuk sekali pakai pelindung jantung. Sayangnya, di separuh suka pendengki, Aryan telah bersumpah akan mengambil apa yang telah menjadi haknya sebagai seorang suami, malam ini. Tidak peduli bagamana Leia ditolak. Istri tetaplah istri, yang harus puas pada suami. Malam ini, suka atau tidak, Leia akan bertekuk lutut di bawah lutut. Itu adalah janji dari seorang lelaki yang tersakiti harga dirinya. ### Annyeong, .. Selamat datang di cerita dari seorang pemula. Semoga suka sama cerita Leia. ❤️Terimakasih❤️
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD