01 - Belina Carmella Rose

727 Words
"Sedikit ke kiri. Bahu lebih turun. Angkat sedikit dagumu. Pertahankan ekspresi itu, oke! Kau begitu menawan," "Bagus sekali! Good Job!"  Suara arahan seorang fotografer profesional terdengar memenuhi ruang salah satu studio foto. Di sana sedang berlangsung pemotretan untuk gaun malam, salah satu keluaran brand pakaian terkenal dunia.  Seorang wanita dengan luwes dan sigap mengikuti segala arahan sang fotografer agar mendapatkan hasil terbaik, meskipun itu adalah pekerjaan yang biasa ia lakukan selama lima tahun terakhir ini.  Wanita pemilik kaki jenjang yang indah, bentuk tubuh proporsional dengan segala bagian tubuh berukuran sangat pas, rambut cokelat keemasan yang tampak semakin berkilau dalam jepretan sinar kamera. Wajah cantik dan menawan menjadi poin tambahan sebagai penunjang pekerjaannya.  Siapa yang kini tidak mengenal Belina Carmella Rose atau kerap dipanggil Nana. Seorang supermodel dunia berusia dua puluh empat tahun yang sering kali tampil pada pagelaran fashion dunia dan mengisi majalah-majalah fashion populer. Selain terkenal karena karirnya yang cemerlang, Nana kerap kali mengisi barisan berita bahkan masuk dalam siaran televisi gosip ketika terkena rumor skandal dengan beberapa pria tampan populer dunia.  Kelab malam serta one night stand adalah sesuatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari Nana.  Ia sering kali terlihat menghabiskan malam di kelab yang berbeda dan dengan pria yang berbeda pula.  Atas dasar itu, rumor skandal mengenai dirinya berkencan dengan pria-pria tampan selalu menjadi topik hangat perbincangan masyarakat luas. Untuk itu, kini Nana lebih berhati-hati menyembunyikan hobi sampingannya itu dari bidikan lensa kamera wartawan. "Wow, good job! Nana, kau memang membanggakan. Lihat, kau membuat pemotretan ini jauh lebih cepat dari jadwal yang ditentukan. Aku senang sekali bekerja sama denganmu," puji Harry, fotografer senior yang memotret Nana.  Nana tersenyum ramah menanggapi pujian Harry padanya.  "Kau berlebihan, Harry. Tapi terima kasih atas pujianmu," kata Nana sopan.  Terlihat seorang pria tampan, berambut cokelat keemasan serta memiliki mata cokelat terang sedang menyandar di dinding dalam studio foto tempat Nana melakukan photoshoot.  Pria itu adalah Calvin Hegen, seorang yang profesinya selalu sibuk pada berbagai tuas dan piringan hitam di turntable-set atau yang lebih dikenal Disc Jockey (DJ) yang sedang naik daun. Namanya begitu tersohor di Benua Amerika dan Eropa.  Cavin Hegen adalah salah satu pria yang begitu gencar mendekati Nana. Awal perkenalan yang begitu berkesan dan mungkin membekas untuk Calvin, sehingga pria itu rela mengambil cuti beberapa hari di sela pekerjaannya yang padat untuk menemui Nana.   Mereka bertemu dan berkenalan pertama kali, saat keduanya berada di Jepang. Ketika itu Nana sedang melakukan photoshoot, sedangkan Calvin sedang mengadakan World tour. Calvin saat itu mencoba menghubungi Nana melalui managernya untuk mengajak ketemuan dan berkenalan langsung, bak gayung bersambut, Nana mengiyakan permintaan pertemuannya dan mulailah mereka berkomunikasi dengan intens sampai akhirnya seperti saat ini. Calvin datang ke Paris. "Pacarmu sudah menunggu, Na" goda Adam, salah satu kru penata busana yang berdiri di samping Nana. Nana tersenyum mendengar ucapan Adam. "Dia bukan pacarku, Adam. Kami hanya berteman. Kau jangan menyebar gosip yang tidak-tidak." Nana kembali sibuk membereskan barang bawaannya untuk dimasukkan ke dalam tas.  "What! Kau bercanda bukan?" tanya Adam penasaran. Nana menggeleng, "No! Sejak kapan aku berbohong padamu? Kami hanya partner bersenang-senang, tidak ada hubungan mengikat satu sama lain. Jadi, jangan biarkan ucapanmu menjadi skandal untukku." jelas Nana dan berjalan meninggalkan Adam yang masih berdiri berusaha mencerna kata-kata Nana. Nana berjalan menghampiri Calvin yang tengah tersenyum menawan padanya. Tidak ingin menunggu lama, Calvin dengan cepat menarik tubuh ramping Nana merapat padanya. "Sudah selesai?" tanya Calvin dengan suara khasnya,berat dan seksi. Nana segera mengangguk dan mengalungkan kedua lengannya pada leher Calvin. "Aku lapar, jadi bisakah kita pergi makan terlebih dahulu?" Telunjuk Nana bermain di d**a Calvin dan Calvin mencubit ujung hidung Nana. "Tentu saja.Kita harus makan yang banyak sebelum bekerja keras malam ini," bisik Calvin yang disambut tawa renyah oleh Nana. Semua orang di studio itu hanya bisa menggelengkan kepala mereka melihat pasangan bersenang-senang Nana yang selalu berganti setiap kali. Nana adalah salah satu supermodel yang begitu mudah menjerat pria tampan dari berbagai kalangan. Berita percintaan dan hubungannya yang penuh teka teki adalah salah satu hal yang menarik para pemburu berita. Tidak ada berita skandalnya yang dikonfirmasi secara blak-blakan oleh wanita itu. Supermodel itu memilih untuk bungkam dan menggantung semuanya, sehingga muncul berbagai spekulasi baru karena sikapnya. Pencapaiannya saat ini tidak serta merta karena semua skandalnya, tapi juga karena kerja kerasnya secara profesional. Nana mulai karirnya dari usia sangat mudah dan mengalami jatuh bangun sebelum mencapai puncak seperti sekarang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD