KYK I

1544 Words
“ Wanita yang kuat adalah wanita yang tersenyum di pagi hari seakan-akan dia tak menangis di malam hari “   “ Saya terima nikahnya Adeeva Afhsen Meysa Pradipta bin Adib Pradipta …..” “ Astagfirullah … astagfirullahaladzim ya Alloh “ Adeeva langsung membuka mata saat kepingan masa lalu tiba tiba muncul di mimpinya. Seketika sekujur  tubuhnya berkeringat dan hatinya berdenyut, aku  mengusap wajah dan mendapati air di pelupuk mata pertanda bahwa Adeeva  menangis. Mengapa kepingan kisah masa lalunya itu  tiba-tiba muncul dalam mimpinya setelah 7 tahun lamanya. Diriku  merasa takut karena kisah lama yang berusaha aku lupakan akan terulang kembali. Diriku melirik jam, jam menunjukan ukul 03.00 dini hari aku  pun bergegas menuju kamar mandi untuk berwudhu dan melaksanakan sholat tahajud, agar hati ini  merasa tenang. Setelah usai melaksanakan sholat aku mengadu pada sang Maha Cipta “ Ya Allah apa maksud dari mimpiku ini, Setelah sekian lama aku mencoba mengikhlaskan semua, dan perlahan menghapus masa lalu itu Engkau datangkan mimpi ini padaku. Ya Allah aku mohon pada-Mu jangan Engkau datangkan lagi masa laluku jika akan memberikanku luka lagi  aku hanya ingin hidup tenang. Tapi jika engkau darangkan ia lagi untuk memperbaiki semuanya aku ikhlas Ya Allah. Kumohon pada-Mu yang terbaik untuk kehidupanku Ku asrahkan Pada-Mu. Amin”Doa Adeeva dan diringi air mata yang deras membanjiri pipinya. Setelah hati merasa lebih tenang dan sambil menunggu Adzan subuh ku sempatkan untuk membaca Al Qu’ran. *** Adeeva bekerja di salah satu SDIT yang berada di Semarang yaitu SD IT As Salam. Adeeva sudah bekerja disana selama dua tahun, dia kuliah di salah satu Universitas di Semarang dan mengambil jurusan PGSD. Dia mengambil jurusan tersebut karena dia menyukai anak-anak karena baginya saat bersama dengan anak-anak di saat itulah ia merasa bahagia dan beban yang ia miliki terasa hilang. Sekarang ia berumur 25 tahun. Dia tinggal seorang diri di kontrakan yang sederhana, dikawasan desa Rejosari , Semarang Timur. Dia lebih memilih tinggal di desa karena menurutnya desa tempat yang dapat memberikan kenyamanan untuknya. Warga di desa itu pun memperlakukan Adeeva dengan sangat baik, itu pula yang membuatnya nyaman tinggal di desa tersebut.Warga beranggapan bahwa Adeeva seorang gadis yatim piatu yang masinh single. Banyak ibu-ibu yang menginginkan Adeeva untuk menjadi menantunya, karena sikap santun  dan kesolehan yang dimilikinya, tapi Adeeva selalu menganggap itu tidak serius dan selalu di jawab dengan gurauan agar ibu-ibu tersebut tak tersinggung. ***  Di pagi cerah ini saat waktu sudah menunjukan pukul 06.00 Adeeva sudah siap menggunakan pakaian dinas untuk bekerja. Dia berjalan kearah halte untuk menunggu bus yang mengantarkannya ke SD. Tak selang berapa lama ia menunggu di halte bus itu pun datang dan ia langsung masuk ke bus tersebut. Jarak yang ditempuh dari rumah kontrakannya ke sekolah tak begitu jauh kira-kira 20 menitan. Saat ia turun dari bus dan berjalan menuju SD tiba-tiba di pintu gerbang banyak siswa menyapa dan menyalaminnya. “ Assallamualaikum Ustadzah “ “ Wa’alaikumsalam” jawabnya dengan tersenyum ramah “ Sini Ustadzah saya bantu bawakan tasnya ke kantor “ Ada siswa yang langsung manawarkan diri untuk membawakan barang bawaan Adeeva ke kantor karena melihat Adeeva yang kesusahan membawa barang bawaanya. Tidak heran bahwa banyak siswa yang menyukainya karena Adeeva merupakan sosok guru yang ramah, santun dalam berbicara, ceria, dan selalu menghargai orang.Itulah yang mereka sukai dari sosok Adeeva. Adeeva pun berjalan menuju kantor dan ternyata di kantor sudah banyak guru yang datang. Adeva pun langsung menyalami para guru perempuan dan menangkupkan kedua tanngannya di d**a pada setiap guru laki-laki. Kemudian dia berjalan menuju mejanya untuk meyiapkan bahan pelajaran yang akan ia ajarkan pagi ini. Pak Dani guru olahraga yang berumur 54 tahun  tiba-tibaa menyalakan televisi yang ada di kantor. “ Mau esuk aku ra sempet ndelo berita mumpung jam esukku kosong ta nonton sek (“Tadi pagi saya tidak sempat lihat berita selagi jam pagi kosong saya nonton dulu”)” “ Nggih monggo pak, sami wau enjing kulo nggih mboten sempet nonton berita mbok wonten berita anyar (Ya silahkan pak, sama tadi pagi saya juga tidak nonton mungkin  ada berita baru”) ” kata bu Hani salah satu guru Bahasa Arab. Sebagian guru ada yang fokus menonton berita dan ada juga yang fokus mengerjakan tugasnya di meja masing-masing termasuk Adeeva yang sedang fokus menatap laptop tiba-tiba dia mendengar nama seseorang yang familiar ia pun langsung menengok kearah televisi dan terkejut “ Selamat pagi pemirsa kembali lagi bersama saya Nazim Efendy berita pagi ini diawali dengan kepulangan seorang Pengusaha Muda dari Singapura yang sukses merintis bisnis di beberapa Negara di Asia dalam bidang properti salah satunya yaitu perusahaan Alam Realty Group.  Selama 5 tahun ia telah mengembangkan bisnisnya di Negara Singapura dan pulang kembali ke Indonesia untuk lebih memperluas lagi usahanya. Perusahaan di Indonesia merupakan perusahaan  properti  terbesar di Indonesia yang tidak diragukan lagi kesuksesannya dia adalah Muhamad Ghafi Arfadhian  bla bla …..” “ Owalah gagah tenan iku yo tesih enom wis sukses maning, ta pet mantu kanane gelem po ra yo ( “ Owalah tampan sekali itu, masih muda sudah sukses, saya jadikan menantu mau pa ngga ya”)” ledek pak Dani  “ Owalah pak … pak wong sugih koyo iku yo beda levele karo dewek pak yo mesti milih sing setoro levele pak, mlirik be ra pak ( “ Owalah pak… pak orang kaya ya beda levelnya sama kita pasti nyari yang setara levelnya, nglirik aja ngga pak “) “ jawab bu hani dengan gurauan dan gelak tawa guru lainnya. Adeeva pun melihat berita tersebut dengan serius tanpa memperdulikan gurauan guru lainnya yang sedang asyik bercanda.Tiba- tiba tanpa sadar dia menjatuhkan buku yang ada di tangannya. “ Ustadzah Deeva kenapa” Tanya teman gurunya “ Owh tidak apa-apa kok ustadzah , ini tangannya kesenggol meja jadi bukunya yang saya pegang jatuh “ dustanya “ujarku kesemsem karo wong lanang gagah sing neng tv  to ndu,  dadi grogi (“ Saya kira terpesona sama lelaki tampan yang ada di tv jadi grogi)” ledek pak dani diblas senyum terpaksa leh deeva.  Saat mereka sedang berbincang tiba-tiba Cayra salah satu guru  dan sahabat Adeeva masuk ke kantor. “ Yo ora mungkin Ustadzah Deeva kesemsem karo mas Ghfi wong wis duweni mas Bara yo gagahe tenan to( Ya ngga mungkin ustadzah deeva terpesona sama mas ghafi kan sudah punya mas gara yang tampan sekali)” Canda Pak Dani “ Ya ampun pak saya sama mas bara itu Cuma temen kok ngga ada apa-apa” jelas Adeeva “ Ya kan awalnya teman bisa jadi pasangan ustadzah” Ikut bu Hani yang menggoda Adeeva tapi hanya di balas senyuman oleh Deeva “ Assallamualaikum” salam Cayra “ Waalaikumsalam” balas guru-guru yang ada dikantor Kemudian Cayra langsung menghampiri sahabatnya itu.Ia heran melihat Adeeva yang sedang fokus menatap televisi sampai Cayra memanggilnya pun ia tak menengok “ Dev… deva…. “ teriak Cayra sambil menepuk pundak Deva dan membuat Adeeva yang dipanggil menengok kearah sahabatnya itu. Sekarang Cayra yang gentian terkejut karena ia melihat ada air mata yang keluar dari mata sahabatnya itu. “ Dev kamu kenapa kok nangis “ Tanya Cayra dengan lirih  yang bingung melihat sahabatnya itu. Karena pertanyaanya tak di jawab akhirnya cayra pun ikut melihat kea rah televise yang dari tadi Adeeva pandang. Saat Cayra melihat ia pun ikut terkejut. “ Dev dia kan …..” belum sempat cayra melanjutkan ucapannya Adeeva langsung menutup mulut cayra dengan tangannya dan melototinya. “ Dev dia kembali …. “ Tanya Cayra yang bingung melihat sahabatnya yang terlihat ketakutan. Belum sempat Adeeva menjawab pertanyaan Cayra tiba-tiba bel masuk berbunyi .Membuyarkan ketegangan antara keduanya yang sama-sama terkejut. Cayra yang melihat sahabatnya ikut takut kejadian yang sahabatnya alami dulu akan terulang kembali. Karena kejadian silam dulu adalah keadaan dimana sahabatnya itu berada di titik terendah. *** Setelah bel berbunyi masing-masing guru memasuki kelas, begitu pula dengan Adeeva. Tapi disaat mengajar ia tak bisa fokus dan sering banyak melamun. Sampai ada siswa yang memanggilnya pun ia tak menjawab karena sibuk dengan pemikirannya sendiri. “ Ustadzah, bagaimana cara yang nomer 3 itu kai belum memahaminya ” Tanya salah satu siswa. Karena Ustadzahnya tak kunjung menjawab pertanyaannya semua siswa memperhatikan dengan saling melirik satu sama lain, Adeeva yang masih asyik termenung sampai ia tak menyadari bahwa salah satu siswa menghampirinya “ Ustadzah….  Ustadzah ….. Ustadzah deeva…..” “Ah ya ada apa” jawab Adeeva yang terkejut dengan panggilan siswanya “ Ustadzah kenapa ? Apa ustadzah sakit ? Mengapa kita panggil ustadzah tak menjawab ?” Tanya sang siswa “ Owh iya maaf, Ustadzah sedikit pusing, Apa kalian ada pertanyaan” Tanya Adeeva pada para siswa dan siswa yang bertanya langsung mengulangi pertanyaannya lagi. Adeeva yang keadaanya sedang kurang baik pun langsung meminta izin pada para siswanya sebelum menjawa pertanyaan siswanya itu  “Ustadzah minta tolong kalian kerjakan tugas yang di papan tulis itu dulu, jika ada yang soal tidak dimengerti kalian lewati dulu besok ustadzah akan jelaskan, ustadzah izin ke UKS dulu ya “ dusta Adeeva pada para siswanya untuk menutupi ketakutannya itu. Dia langsung keluar dari kelas meuju Mushola sekolah untuk menunaikan sholat duha dan mencoba menenangkan dirinya. Dalam kegelisahannya saat ini,  setelah menunaikan sholat ia termenung mengingat betapa rapuhnya dan sakitnya ia dulu mengingat apa yang telah terjadi. Dan menangis dalam keresahan  hatinya ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD