Aleaku Sayang

1139 Words
Kesedihan adalah teman yang akan datang di saat hatimu kehilangan. Kebahagiaan akan menyambut saat kau dengan rela melepas kesedihan itu. ******** Kiara tak dapat menahan tangisnya saat tubuh Kayla dimasukan ke liang lahat. Hatinya benar-benar hancur apalagi Alea masih sangat kecil. Dia belum paham kalau dia telah kehilangan sosok Mamanya. Yang dia tau adalah Mamanya sedang sakit dan berobat ke Singapura, Daddynya selalu mengatakan demikian Dan satu hal lagi yang dipahaminya bahwa Kiara adalah Mamanya yang baru kembali dari Singapura. Karena wajah Kiara yang memang mirip Kayla, tentu saja sangat mirip karena mereka kembar identik. Tanpa Alea tahu hal yang sebenarnya bahwa Mamanya telah pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Mama Kiara menyentuh lengan Kiara mengajaknya pulang dari pemakaman kayla. Tapi Kiara masih enggan beranjak. Ada juga Abi Suami Kayla yang mengenakan kaca mata hitam menutupi matanya yang Kiara yakin sudah pasti bengkak. Karena ia tahu bagaimana Abi begitu mencintai Kayla. Pasti berat baginya kehilangan Kayla. Sekali lagi Mama menarik Kiara untuk meninggalkan makam Kayla, dengan berat hati Kiara segera beranjak. "Kay ... aku pulang ya, aku janji akan jaga Alea buat kamu," ucap Kiara sebelum beranjak dari Makam Kayla. ************** Setelah mandi, Kiara bergegas menemui Alea yang kata Mamanya ada diruang tv bersama Kakeknya. Gadis kecil cantik itu langsung memeluk Kiara begitu ia sudah berdiri di hadapan Alea. " Mama ... jangan sakit lagi ya, Alea suka kangen kalau Mama perginya lama, " ucap Alea polos sambil memebelai pipi Kiara yang dikira Mamanya. Kiara tak dapat menahan tangisnya. "Mama kenapa ? Alea minta maaf kalau buat mama nangis." Ucapan polos gadis kecil itu kembali meloloskan air mata Kiara dan makin deras. Kiara tidak bisa berkata apa-apa lagi. Begitu pintarnya Alea karena Kayla mengajarinya dengan sangat Baik. Kiara hanya memeluk Alea dengan penuh rasa sayang. Menyalurkan semua rasa cinta yang ia miliki untuk putri kecil kesayangan saudari kembarnya yang telah tiada. Kiara pernah menggendong Alea ketika anak itu masih bayi, tapi tidak lama karena Kiara harus segera kembali ke Belanda untuk melanjutkan kuliah. Ayahnya yang memaksa agar Kiara secepatnya kembali ke Belanda. Karena hanya Kiara yang bisa meneruskan perusahaan. Ayahnya hanya punya dua anak yaitu Kayla dan Kiara. Sedangkan Kayla lebih memilih menikah muda dan mengikuti Abi Suaminya yang juga pengusaha sukses seperti Ayahnya. Jadi wajar jika saat ini, Alea mengaggap Kiara adalah Mamanya. Kiara dan Kayla kembar identik. Ayahnya pun terkadang salah membedakan mereka. Tapi biarlah jika itu yang terbaik buat Alea maka Kiara ingin hidup untuk membahagiakan Alea. "Alea sayang...." ucap Kiara kemudian setelah mulai tenang. "Malam ini mau tidur sama siapa ?" tanya Kiara sambil menggendong Alea agar duduk di pangkuannya. "Sama mama dong," ucap Alea dengan penuh semangat. "Sama Daddy juga," ucapnya kemudian sambil menatap Kiara dengan matanya yang jernih. Kiara harus mulai membiasakan diri jika Alea mulai memanggilnya Mama. Biarlah yang terpenting gadis cilik itu tahu adalah Mamanya masih ada untuknya. "Bobok sama Mama saja dikamar baru ya ?" tawar Kiara pada Alea sambil tersenyum manis. "Iya deh Mama," ucap Alea dengan senyum yang membuatnya makin cantik. Tiba tiba saja alea turun dari pangkuan Kiara dan berlari karena melihat Daddynya yang baru masuk rumah. "Daddy ...," Teriak Alea riang saat menyambut kedatangan Daddynya. Segera dia berlari dan hendak memeluk Daddynya. Tapi segera ditahan oleh Kiara karena Abi belum mandi selesai penguburan tadi. Alea tentu saja kangen sekali pada Daddynya karena sudah tiga bulan dia tidak bertemu sang Super Heronya. Demikian yang pernah Kayla ceritakan pada Kiara bahwa bagi Alea Daddynya adalah Pahlawan Supernya. "Alea ... Daddy biar mandi dulu ya, masih bau kecut tu," ucap Kiara sambil memegang Alea yang bersikeras hendak memeluk Daddynya. Kiara memandang pada Abi meminta tolong agar bicara pada Alea. "Sayang ... Daddy masih bau banget ni, Kamu main dulu sama nenek ya di belakang. Selesai mandi nanti Daddy gendong". Bujuk Abi pada putrinya yang dibalas anggukan. "Daddy ... nanti malam bobok sama Mama lo, Mama dah sembuh," ucap Alea dengan senyum manisnya sambil memeluk Kiara. Abi terlihat kaget tapi tidak memprotes perkataan putrinya malah memandang ke arah Kiara yang hanya dibalas diam. "Alea sayang ... main sama Nenek dulu ya di taman belakang, daddy ada yang mau diomongin nih sama teman," ucap Abi lembut meminta alea kebelakang. "Oke deh Daddy..." ucap Alea lalu turun dari gendongan Kiara dan segera berlari mencari Neneknya. Setelah Alea pergi, abi menatap Kiara dengan tatapan dingin dan sinis yang membuat Kiara serasa membeku. "Kamu jangan racuni pikiran anak saya sehingga dia menganggap kamu Mamanya !". Tiba tiba saja Abi berucap dengan nada tajam kepada Kiara. "Kayla baru dikuburkan jadi saya tidak ingin memperpanjang masalah ini. Dan satu hal lagi sampai kapanpun saya tidak akan pernah mengganti Kayla dengan siapapun, dan hanya Kayla Mamanya Alea," ucap Abi melanjutkan masih dengan nada yang ketus dan dengan tatapan yang semakin dingin. Kiara berusaha tenang dan balik menatap Abi dengan tatapan marah. Karena apa yang Abi tuduhkan membuatnya kesal. "Maaf Tuan abi yang terhormat ! saya tidak pernah berpikir untuk meracuni pikiran Alea, tapi kalau dia menganggap saya adalah Mamanya maka saya juga enggak akan menolak,toh wajah saya mirip Kayla, dan yang terpenting dia tidak kehilangan sosok Mamanya," balas Kiara tak kalah sengit sambil berlalu meninggalkan Abi. Saat ini di otak Kiara adalah bagaimana Alea menikmati kehidupannya tanpa merasa kehilangan sosok Mamanya. Tidak perduli bagaimana nantinya, saat ini dan seterusnya yang terpenting hanyalah bagaimana Alea tetap merasakan kehadiran Mamanya. Abi memandang Kiara yang berlalu meninggalkannya. Dia benar-benar rapuh saat ini. Tapi tidak ada tempatnya berbagi, Abi butuh sebuah pelukan atau setidaknya tempatnya membagi semua kesedihannya. Kepergian Kayla merupakan pukulan berat baginya, Abi begitu mencintai Kayla. Tapi dia juga tidak boleh terlalu lama bersedih karena masih ada Alea yang membutuhkan kasih sayangnya. Saat ini yang menjadi ketakutannya adalah, ketika ia mendengar Alea memanggil Kiara dengan panggilan Mama. Abi takut Kiara akan mengambil Alea darinya. Abi takut Kiara memonopoli kasih sayang Alea hanya untuknya. Membayangkan semua itu membuat hati Abi tidak tenang. Dia harus bisa menjaga miliknya, Alea hanya miliknya seorang setelah kepergian Kayla. Abi tidak ingin kehilangan lagi. Sudah terlalu banyak kehilangan yang dialaminya, bukan hanya Kayla. Abi melangkah menuju taman mencari putri kecilnya. Dia hendak mengajak Alea pulang kerumahnya. Tapi belum sempat Abi memanggil Alea, Ayah mertuanya memanggilnya. "Nak..Abi, ayo kita temui tamu. Kamu harus tegar bagaimanapun keadaannya. Kayla juga pasti tidak suka kalau kita terlalu banyak menangisinya. Yang ia butuhkan saat ini adalah Do'a dari kita yang masih hidup agar lapang kuburnya," nasihat Ayah mertuanya walau dengan mata yang masih sembab. Beliau pasti sangat terpukul sekali, putri yang ia sayangi mendahuluinya. Tetapi hidup harus terus berjalan tanpa meratapi masa lalu. "Yang telah pergi biarlah pergi tetaplah dikenang disimpan di dalam hati saja," ucap Ayah mertuanya lagi walau dengan suara yang bergetar. "Nak ... kuatlah demi Alea, kamu tetaplah anak kami walau Kayla sudah tiada". Ayah mertuanya merangkul pundak Abi menguatkannya dan juga mengajaknya menemui tamu yang masih berdatangan di ruang tamu untuk mengucapkan bela sungkawa.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD