Part 1

1058 Words
"Halo..iya Mi?" "Sekarang Mi?" "Yahhh, Angel mau jalan sama temen-temen Angel dulu Mi." "Ih mami nih. Yaudah Angel pulang sekarang." Angel menekan tombol merah pada ponselnya lalu menoleh ke arah Keira,"Ra, gue balik ya" "Loh, lo mau kemana Ngel?  Kita mau hang out dulu kan?" "Gak jadi, mami gue kambuh. Gue disuruh balik sekarang juga, ada yang mau di omongin. Serius katanya." "Yaudah deh, tumben mami lo ngomong serius sampai nyuruh lo balik cepet kayak gini." "Gak tau lah gue Ra, doain aja mami gue gak minta yang macem-macem kayak tempo hari". "Iya, oke sip.  Semangat teman." ucap Keira sambil mengangkat kedua tangannya di udara dan membentuk tanda hati. "Terimakasih teman, " balas Angel kemudian melakukan hal yang sama dengan Keira. Mereka memang selalu seperti itu, itu seperti lelucon ketika mereka akan berpisah. Setelah itu, Angel secepat kilat meninggalkan kelas yang sudah selesai dari sepuluh menit yang lalu, rencananya untuk hang out bersama squad nya pun harus dia batalkan. Untung saja jalanan tidak begitu macet hari ini, sesampainya di rumah angel mendapati maminya sedang duduk di ruang tv dan saat melihat angel dia mengisyaratkan angel untuk duduk di samping nya. "Satu bulan lagi umur kamu genap dua puluh satu tahun kan ya?" Angel duduk di samping mami dengan semangat karena yang ada di benak nya saat ini adalah mami akan merayakan ulang tahunnya kali ini dengan meriah. "Iya mi, mami mau bikin pesta ulang tahun yang meriah di hotel berbintang buat angel ya? Kayak waktu ultah angel yang ketujuh belas tahun itu? Wah, kali ini angel mau tema cinderella mi, jadi kayak yang pas angel masuk gedung nanti angel pakai kereta kencana yang berbentuk labu gitu." "Angel sayang, kamu mau tema cinderella ya?  Yaudah nanti mami bilang sama calon mertua kamu kalau kamu mau pakai tema cinderella. " Perkataan mami membuat Angel mengerutkan keningnya, "mertua? Itu EO buat acara ultah angel nanti ya mi? Kita gak pakai mbak Rina aja kayak biasanya? " Mendengar perkataan Angel membuat mami membelai rambut anak gadisnya itu dengan pelan. Angel memang belum tau apa yang sudah mami dan papi rencanakan beberapa bulan belakangan ini. "Angel, mami sama papi udah ngobrol sekitar beberapa bulan yang lalu. Mami sama papi sepakat untuk menjodohkan kamu sama relasi bisnis papi yang anaknya baru pulang dari amerika. Dia baru menyelesaikan S2-nya disana dan rencana nya dia akan mengambil alih perusahaan papanya dia yang di jakarta ini. Gimana, kamu mau kan ya?  Malam ini rencana nya keluarga kita akan makan malam sama keluarga dia." Angel tak bisa berkata apa-apa, yang ada di otak nya saat ini adalah apa yang bisa dia lakukan untuk mengagalkan acara perjodohan yang tidak masuk akal ini. "Angel, kamu mau kan? Kamu coba kenalan dulu sama anaknya keluarga Marcello, kata mamanya dia cakep loh, turunan korea juga. Sama kayak cowok-cowok yang suka kamu tontonin sampai subuh itu. " Perkataan mami membuat Angel gusar, "Ya iyalah mi, mamanya pasti bilang dia cakep, gak mungkin mama nya bilang anaknya jelek. Pokoknya Angel gak mau, titik." Dan yang terdengar selanjutnya adalah suara bantingan pintu yang berasal dari kamar Angel, setelah mengatakan ketidak setujuan nya atas perjodohan itu, Angel memilih untuk berlari ke kamarnya dan menutup pintu dengan bantingan keras yang membuat mami kaget dan mengelus d**a. Nyonya danuarta melangkah perlahan dan mengetuk kamar angel, mencoba untuk membujuk angel agar menyetujui perjodohan yang- mungkin bagi Angel sangat tiba-tiba ini. Tapi tanpa Angel ketahui bahwa mami dan papinya sudah merencanakan ini sekitar enam bulan yang lalu, mereka bertemu dengan keluarga Marcello dan merencanakan untuk menjodohkan anak mereka. "Angel, buka pintunya dong sayang. Mami mau bicara baik-baik ini sama kamu, mami gak mau kamu salah paham sama maksud mami dan papi kali ini. Semua ini tentu demi kebaikan kamu. " "Tapi mi, Angel gak mau nikah secepat ini. Angel masih muda, masih pengen bebas, masih pengen seneng-seneng sama temen-temen Angel." "Ya makanya ini dibuka dulu dong pintunya, kita omongin dulu! " Ceklek Angel membuka pintu kamarnya dan menampakkan wajah gusar nya. Mami masuk ke kamar dan duduk di sofa kamar Angel. "Nih ya, biar mami jelasin dulu supaya kamu gak salah paham. Mami sama papi gak mungkin jodohin kamu sama orang sembarangan. Namanya Mario Marcello, putra tunggal Park Company, kalau kamu gak tau Park Company kamu bisa searching di google karena kalau mami jelasin sekarang, gak akan selesai sampai tahun depan. Jangan cari akun dia di ** karena dia gak mungkin buat akun gak berfaedah yang biasa kamu scrool tiap hari itu. " ucap mami panjang lebar. "Inti nya dia anak baik-baik dan gantengnya gak ngalahin sama cowok-cowok korea yang suka kamu tontonin sepanjang malam itu," tutup mami "Mami udah ngomongnya?" balas angel. "Sekarang gini ya mi, umur Angel baru dua puluh satu tahun, itu pun baru genap saat bulan depan. Angel masih semester 5 dan sebentar lagi bakalan sibuk sama KKN. Turun ke kampus aja kadang Angel masih suka telat apalagi kalau nanti Angel udah punya suami, pagi-pagi musti ngurusin dia dulu, bikinin sarapan sama hal-hal yang Angel tau pasti bakal repot banget.  Mami gak kasian sama Angel apa? Masa muda Angel akan terbuang percuma hanya gara-gara ngurusin rumah tangga sama orang yang gak Angel kenal. " "Ya makanya, malam ini mami sama papi bakalan bikin kamu kenal sama dia. Mami jamin kamu gak bakalan nyesal. Yaudah mami mau ke kamar dulu ambilin gaun yang bakalan kamu pakai untuk acara nanti malam. " " TAPI MIIIII... " Blam Mami membanting pintu dan tidak menghiraukan teriakan frustasi Angel yang terdengar sampai keluar kamar. "Ini gue harus gimana coba? Kalau teman-teman gue tau gue bakal dijodohin pasti gue diledekin habis-habisan sama mereka, gue akan menyandang predikat Siti Nurbaya. Apa gue ikutin aja dulu ya keinginan mami sama papi? Kalau memang si Mario itu gak sesuai sama apa yang mami bilang, gue akan memikirkan gimana caranya buat menggagalkan semua ini," batin Angel Karena yang ada di bayangan Angel saat ini adalah pria yang di jodohkan dengannya itu hanyalah pria berpenampilan culun ketinggalan zaman dan juga mengingat pria itu lulusan universitas terkenal dengan mahasiswa yang ber IQ tinggi di Amerika, Angel pikir pria itu pasti mengenakan kaca mata tebal karena minus gara-gara buku literatur yang dibaca pria itu terlampau tebal. Kemudian Angel bergidik ngeri membayangkan bagaimana jika pria itu memakai behel, dia sangat benci dengan pria berbehel. "Ok Angel, lo harus fokus. Semangat." ucapnya sambil mengepalkan kedua tangannya untuk menyemangati dirinya sendiri. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD