Welcome to The Club

246 Words
          Dhita baru saja mengemas koper ketiganya yang berisi perlengkapan sanitasi. Euforia dalam hatinya tak kunjungi padam, wajahnya terlihat berseri. Menampilkan senyum yang berulang kali terpatri di wajah ovalnya. "Duh, anak Bunda udah mau pergi. Rumah ini pasti tambah sepi, setelah Dimmi yang pergi, sekarang giliran kamu." Ratu baru saja masuk ke dalam kamar Dhita, putrinya. Perasaannya sesak membayangkan putrinya yang sudah 21 tahun bersamanya itu harus pergi untuk waktu yang lama. "Bunda … ?! Kan masih ada Dhico 'Nda. Lagian, Dhita kan ngga lama di sananya, enam bulan lagi juga beres." Ujar Dhita, menggayut lengan Ratu dengan manja. "Tetep aja beda. Kamu tuh putri Bunda satu-satunya. Maka itu dari dulu Bunda ngga pernah ijinin kamu pergi lama-lama, takut Bunda kangen … " "Kalau kangen, 'Nda tengokin Dhita dong, minta Dhico temenin 'Nda. Soalnya ke sana kan lumayan jauh." "Makanya, kenapa sih kamu pilih yang jauh gitu, kenapa ngga yang di sini aja, banyak tuh sekolah SMA yang muridnya baik-baik." Beritahu Bunda dengan mimik setengah memaksa. "Bukan soal attitude aja 'Nda, justru Dhita memilih di kota kecil, biar merasakan atmosfir yang berbeda. Kalau sekolah di kota besar kan, Dhita udah paham gimana seluk beluknya." "Hah, ya udahlah, lagian kan udah ngga bisa mundur juga! jangan lupa, kalau libur kamu harus pulang, ingat loh!" gubris Bunda yang langsung meminta Dhita untuk mengecek kembali barang-barang yang akan dibawanya untuk magang di kota S, salah satu kota kecil yang berada di perbatasan gunung dan pesawahan nun jauh di bagian selatan.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD