PROLOG

272 Words
"Kau tidak datang ? Kenapa ?" Fania mengaduk Ice Cream yang berada di depan nya dengan lesuh. Dengan sebelah tangan nya yang lain menempelkan ponsel genggam nya ke telinga. "Maaf. Tapi, Arlinca baru saja keluar dari rumah sakit dan aku merasa tidak enak untuk meninggal kan nya." Fania mendecakan lidah nya dengan malas. Apa - Apaan ini. Diri nya sudah menunggu selama 3 jam lebih sendirian di Cafe ini dan seenak nya Rio ingin membatalkan temu janji mereka ? Yang benar saja. Rio sahabat nya. Yang kini dianggap nya lebih dari kata seorang 'sahabat'. "Kau terlalu memperhatikan nya. Baiklah." Fania memutus telpon nya dengan Rio tanpa menunggu jawaban nya. Rasa kesal membuncah di dalam diri Fania. Estefania Aretta. Seorang perempuan yang malam ini genap berusia 25 tahun dan berencana akan merayakan nya bersama sahabat nya, Rio. Tetapi, di batalkan nya karena Rio yang harus menemani perempuan yang sudah di kejar - kejar nya selama 6 bulan terakhir ini. Fania melirik jam tangan nya yang sekarang sudah menunjukan pukul 22.p.m malam. Sia - sia sudah diri nya berdandan demi merayakan ulang tahun nya bersama Rio tetapi, harus di batalkan nya. Fania mengangkat sebelah tangan nya "Tolong Bill nya"                 Seorang pria sedang duduk di dalam mobil hitam nya tersebut, dengan pandangan yang tidak lepas dari seorang perempuan yang sedang berjalan keluar dari cafe. "Sudah waktu nya untuk mengambil barang jaminan ku." gumam nya dengan senyum tipis yang tersungging di bibir nya. Melihat Taxi yang di tumpangi perempuan tersebut sudah pergi menjauh, diri nya kembali menjatuhkan tatapan nya kepada seorang pria yang duduk di kursi kemudi yang siap menunggu perintah dari nya. "Kembali ke Mansion."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD