Selasa Tanpa Rasa

1361 Words
___ Tuhan menyatukan Dua makhluknya dengan perbedaan agar sama-sama berjuang.___Author MWMS Marry With My senior Langkahnya tergesa-gesa,perempuan berseragam Abu-abu putih itu masuk ke halaman sekolah,wajahnya sudah di penuhi keringat.Bahkan tangannya berulangkali mengusap wajah yang di penuhi keringat itu. Lima menit jam masuk pelajaran bermulai,alasan itu yang membuat Afila dengan kekuatan seada nya masuk menerobos Pintu gerbang yang sisa sedikit lagi tertutup. " Semua salah Mama,kalau tidak gara-gara tadi malam mana mungkin gue telat." omel Afila setelah sampai duduk di kursi kesayangan. " Kamu,Afila Nandi Putri." panggilan yang membuat seluruh siswa kelas Dua Ipa menatapkan matanya pada pemilik suara tersebut." Silahkan keluar sekarang." " Nama lo kan yang barusan di panggil?" bisik Poppy pada sahabatnya di samping. " Ia," jawaban Afila lesu. " Keluar sana," " Gila,ogah gue.Kalau berdiri sendirian deket tiang bendara gimana coba. " balas Afila melototi Poppy. " Ya tapi kan lo emang telat,di tungguin tuh sama osis." Poppy memonyongkan bibir ke arah Pintu Kelas. Dengan malas dan sangat terpaksa Afila pun bangkit dari tempat duduknya,mendekati pemilik suara yang memanggilnya barusan. TERLAMBAT, Adalah kesalahan yang baru saja di lakukan,hanya Lima menit tapi Osis songong yang ada di hadapannya saat ini sangat berlebihan dalam menyikapi hal yang berkaitan kedispilinan. Katanya sih Osis paling famous di Sekolah,memang terkenal di Siplin Level tinggi dan Bertanggung Jawab dalam bertindak.Sebagai Osis,menjalankan Visi dan Misi nya sudah bisa di Nilai sempurna. Maka dari itu menjadi impian para kaum Hawa di Sekolah untuk bisa menjadi salah satu kandidat pasangan cowok itu.Tapi bagi Afila,sikap yang merasa paling sempurna menjadi nilai Minus tersendiri sejak ia memulai Mos dan langsung di hukum oleh Nanda. Dulu saat baru mengenakan Seragam Hitam dan Putih ala anak Orientasi,ia salah satu Fans Fanatik cowok itu.Tetapi kini sudah tidak ada rasa mengagumi yang berlebihan lagi,hanya sekedar masa lalu yang sudah di lupakan. " Apa." Suara dingin yang membuat Afila kaget dan langsung beralih menatap ke Taman. " Simple thinking,kakak memanggil saya dan saya barusan menanyakan melalui bahasa tubuh ada apa?" " Ikut saya sekarang." " Mampus gue.." ujar Afila sembari menepuk jidatnya,lalu mengikuti langkah cowok itu menuju tempat yang akan membuat hari Selasa nya membosankan. Ya sangat membosankan. Setelah melewati taman sekolah,perpustakaan sekolah wc umum,dan laboratorium.Hanya tersisa beberapa langkah lagi sampai ke ruang Osis,Afila mengangkat tangan dan berkomat-kamit penuh khusuk agar tidak di hukum dengan sesuatu yang sering di lakukan oleh Siswa lainnya ketika terlambat,misal membersihkan Toilet ataupun berdiri Hormat di depan Tiang Bendera. Tepat di depan pintu ruang Osis,langkah cowok itu tetap berlalu membuat Afila berhasil melongo kaget.Sebenarnya dimana ia akan menerima hukuman. " Kak di sini? kalau di hukum jangan di sini dong.ini kan jauh dan bukan lokasi sekolah lagi." Ujar Afila ragu, Mata Hitam milik Nanda telah menatap dengan tatapan yang tidak senang. " Siapa bilang,Ini Gudang masih tetap lingkup sekolah.jangan sok tahu kamu!" " Sellow,kok malah nyolot sih. Wajar dong gue nanya itu,karena di sini posisi gue sebagai cewek dan di ajak ke tempat seperti ini dengan cowok yang sama sekali nggak di kenal.Fakta?" " Oke,tolong jangan ikut campur dalam masalah keluarga saya mulai dari sekarang.Kamu memang berasal dari Keluarga berada,bagi saya akan terlalu rendah jika Harta menjadi satu-satunya cara mendapatkan seseorang." " Maksudnya? gue sama sekali enggak ngerti." jawab Afila menatap heran pada lawan bicaranya saat ini. " Kamu kenal saya kan." " Nanda eko putra,Osis yang terkenal di sekolah ini dan katanya perfect sekali." " Tuh kamu tahu saya,tapi pura-puta tidak tahu apa masalah nya." " Gue emang enggak tahu dan kalau mau ngomong hal enggak jelas seperti ini silahkan,permisi." afila menunduk sebentar lalu meninggalkan lawan bicaranya dengan mengeromet kesal sendiri.Di kira nya hukuman apa gerangan karena keterlambatan barusan,ternyata sosok Osis itu tengah menunjukkan kepopularitasan semata. " Tolong,batalkan pernikahan yang di rancang oleh kamu Minggu Depan,cara kamu Extrim ya untuk bisa memiliki saya.Hebat." Jawaban yang membuat afila berdiri kaku dan tepukan Tangan dari Nanda masih terdengar. " Lo? " jawab Afila dengan ekspresi yang sulit di jelaskan. " Kenapa? Kamu pura-pura kaget saya Orangnya?" " Jaga lidah kecut lo kalau bicara,jangan seenak Jidatnya saja.Tidak perlu berlagak atau malah justru sebaliknya.Semua ini ada Andilnya lo hingga mama bersikukuh untuk gue hidup bersama orang yang gila hormat dan popularitas doang kayak lo gini.Malu sih." Ejek Afila mencibir. " Saya tidak perduli dengan semua Omong Kosong kamu,memang wanita itu dalam menyikapi kesalahannya penuh Drama.Yang terpenting batalkan segera permintaan Mustahil kamu itu," Nanda pergi meninggalkan Afila sendiri,bahkan Perempuan yang baru di temuinya sifat dan sikap tidak jauh beda dengan Kakak dan Mamanya di rumah.Dramatis, Setelah tubuh cowok itu tidak lagi terlihat oleh Afila,ia terduduk di lantai gudang masih tidak percaya. " Ini semua nggak sebercanda apa yang Mama bayang kan." ujarnya lirih. Suasana sepi yang sekarang di rasakan membuat remaja itu semakin bebas mengeluarkan rasa kesakitannya di hati,kata yang barusan di dengar membuat ia benar-benar terluka. Sedangkan silsilah keluarga cowok yang bersamanya tadi ia tidak tahu,bisa dengan mudah mengatakan hal yang berkaitan dengan harta. Ah asal dia tahu,kalau saja harta bisa membeli kebahagiaan.Tidak perlu menghabiskan hartanya hanya untuk membuang sia-sia ada di hidup dia. Lebih baik di pergunakan membeli rasa antara Kedua Orangtuanya agar bisa kembali merasakan kebahagiaan sebagaimana keluarga yang sebenarnya. " Dia salah." Marry With My Senior "lo sakit?" Tanya Poppy dengan heran melihat semangkuk Mie Ayam yang masih utuh di tangan Afila. " Enggak,cuma pusing doang.Kenapa?" " Kok kenapa,Muka kusut begitu." Afila tersenyum mengejek." Masa sih?" " Malah balik nanya,aneh lo." " Ia aneh hanya karena lelaki yang katanya di beli oleh harta." " Lo barusan ngomong apa,di beli gitu kedengeran gue.Di beli apanya?" " Hah,gue nggak bilang gitu kok." " sumpah aneh banget lo hari ini Fil." Handphone di saku Afila bedering tanda panggilan masuk,wajahnya langsung berubah lesu melihat Nama di layar di handphone.Ia menggeser layar ke kanan dan langsung terdengar pemilik suara yang menghubunginya barusan. " Ia nanti Afila langsung balik kok,Mama jangan khawatir.Udah dulu ya ada jam masuk nih.Love you," "Kenapa nyokap lo,Serius amat." tanya Poppy setelah panggilan Afila berakhir. " Minta gue langsung balik." " Ada acara ya?" Afila menggeleng," enggak sih." " Biasanya kalau anak di suruh balik cepet itu bakal di jodohin." sahut Poppy asal namun berhasil membuat Afila menyemburkan Air yang baru di teguknya. " Nyantai aja dong,nggak pake nyiram juga."Poppy membersihkan bajunya yang sudah terkena air dari mulut Afila. " Sorry Pop,gue beneran kaget." Ujar Afila membantu membersihkan baju Poppy yang basah. " Memangnya kenapa sih,ada hubungannya dengan lo?gue kan juga cuma bercanda." " Ya enggak,kaget aja dengan candanya lo yang terlalu berlebihan." " Berlebihannya dimana?" " Serah lo deh." Afila membuang Tisu pada Tong s****h di samping. " Buruan siapin makan lo,bentar lagi bel." Ujar Poppy setelah siap membersihkan Bajunya. " Gue udah kok,punya lo aja yang masih banyak." Afila menunjukkan Mangkok yang masih terisi Mie Ayam. " Itu punya lo bego." Remaja itu terkekeh menertawakan ucapan Poppy barusan." Habisin aja deh Pop,gue udah nggak mood banget." " Males,gue mau bayar dan lo cepet habisin.Ngapain juga pake acara diet,badan lo aja udah sl kurus gitu." " Mulut lo rese banget sih Pop,diet Pala lo botak." Jawab Afila kesal. " Kan gue bener,lagian itu badan gendutin dikit lah.Kasihan Nanda besok kalau jadi suami lo." Afila menatap kaget kearah Poppy dengan jantung yang berdetak kencang." Kok lo ngomong gitu." " Canda ih,jangan pucet gitu juga kali.Kebeneran keliat kak Nanda yang baru masuk kantin.Ngomong-ngomong lo emang enggak mau punya Pasangan seperti kak Nanda." Afila terdiam lama dan akhirnya menggeleng pelan,tanpa di sadari ada sosok lelaki yang sedari tadi menatapnya dari kejauhan. " Kenapa?" " Bukan pilihan yang terbaik aja,masih banyak cowok yang berkepribadian menarik di banding itu Orang." " Tadi lo bener-bener di hukum sama dia?" Afila mengangguk," dengan hukuman yang menghancurkan Dunia kecil milik gue." " Isssh,gue serius." Poppy menjitak kepala Afila,kesal. Afila hanya tertawa pelan sembari menyuapkan Mie Ayam ke Mulut. Seketika ucapan cowok tadi langsung terngiang,apa yang di katakan tadi benar-benar Persepsi Bodoh dari isi Otak Nanda,begitulah kira-kira Afila menjelaskan pada dirinya sendiri. Mengatakan Dalang dari semua Ide gila itu adalah dirinya. Jangankan untuk mempunyai Ide seperti itu,terlintas Namanya saja tidak pernah. Afila mendesah Frustasi,mengusap wajah kasar. Ia langsung mengalihkan tatapannya pada sekeliling ruangan,namun Matanya terpaku pada sosok yang sedang memperhatikan dirinya dari kejauhan,orang yang baru saja siap ia kesali.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD