PROLOG

560 Words
Hari yang begitu cerah di waktu istirahat, semua orang berburu pergi ke kantin. Tapi di belakang perpustakaan kedua manusia yang baru beranjak remaja itu sedang membicarakan hal serius. Remaja laki-laki yang berumur 15 tahun itu sedang diliputi rasa gelisah pada sang pacar yang baru menginjak 13 tahun. Mereka baru saja menjalin hubungan yang disebut pacaran 3 bulan terakhir ini. Muhamad Iqbaal Farabi atau dikenal dengan nama panggilan Iqbaal, adalah seorang siswa berprestasi di SMP Satu Bangsa. Kini remaja itu duduk di bangku kelas 9 dan beberapa bulan lagi akan meninggalkan sekolah. Iqbaal telah berani memberi surat pernyataan cinta pada seorang gadis yang menjadi adik kelasnya. Annelisa Luvita, si gadis cantik yang selalu menggerai rambut panjangnya dan selalu mengenakan bando pink dikepalanya itu, baru satu semester menjadi seorang siswi SMP. Semenjak pacaran keduanya tidak pernah ada masalah dalam hubungan itu. Mereka tidak pernah yang namanya berantem karena cemburu satu sama lain. Anne yang selalu menjadi pusat perhatian dan selalu menjadi godaan para kakak kelas, tak pernah membuat Iqbaal marah. Cowok itu diam meski teman seangkatannya terang-terangan membicarakan sang pacar. Dan Iqbaal si siswa teladan itu ... ya dia biasa saja sih. Meskipun dia anak pintar dan teladan, tapi tidak banyak orang yang mau berteman karena penampilannya yang ketinggalan zaman. Iqbaal waktu itu tak pernah mau lepas dengan kacamata bulatnya dan rambutnya selalu berponi. Iqbaal juga yang memakai behel itu semakin tak terlihat ketampanan sebagai seorang cowok. Dan sikapnya yang lembek, membuatnya sering menjadi bahan bullyan teman sekelasnya. Ketika ia disuruh, maka Iqbaal langsung menurutinya dengan patuh. Iqbaal yang dulu begitu menjijikan. "Anne kenapa mau putus sama Iqbaal?" tanya Iqbaal dengan mata yang sudah digenangi cairan bening. Sekali kedip air mata itu pasti jatuh. "Anne malu pacaran sama kak Iqbaal. Anne sedih kalo diejek terus sama temen," jawab si gadis itu sebal. "Tapi Iqbaal cinta sama Anne. Kan Anne cinta pertama Iqbaal." "Ih ... Anne pokoknya mau putus sama kak Iqbaal." Dan, air matanya tidak bisa Iqbaal tahan lagi. Cowok itu sudah menangis di hadapan pacarnya yang sebentar lagi akan berstatus manjadi mantannya. "Kenapa Anne harus malu punya pacar kayak Iqbaal?" "Kak Iqbaal itu jelek, temen aku bilang kak Iqbaal gak cocok sama aku yang cantik." "Tapi kalo kita nggak pacaran lagi, Anne masih mau kan sahabatan sama Iqbaal." Dengan tidak berperasaan gadis berbando pink itu menggeleng. "Nggak! Nanti kalo kita putus, kak Iqbaal jangan kirim Anne surat lagi. Kak Iqbaal jangan ketemu sama Anne." Tangisan Iqbaal semakin pecah. Gadis pujaannya begitu kejam pada dirinya. Gadis yang selalu Iqbaal jadikan penyemangat kala ia belajar, hari ini telah mematahkan hatinya. Bersyukur gadis itu mau menjadi pacarnya, tapi tiba-tiba minta putus dengan alasan malu berpacaran dengannya. "Iqbaal mau putus sama Anne. Tapi Iqbaal mau tanya dulu, Anne cinta sama Iqbaal gak?" "Cinta. Kan kak Iqbaal cinta pertama Anne." Ah ... rasanya kekecewaannya sedikit menyurut karena mendengar pernyataan itu. "Anne ingat baik-baik tanggal jadian kita 9 desember. Dan tanggal putus kita 12 februari." Dengan polos gadis itu mengangguk. "Terima kasih udah bikin Iqbaal seneng. Maaf udah bikin Anne sedih gara-gara Iqbaal." "Iya. Sekarang Anne udah gak sedih, kan udah putus dari kak Iqbaal," ujar Anne girang. Dan setelah kejadian itu keduanya sudah jarang bertemu. Sampai hari kelulusan Iqbaal, cowok itu kecewa karena tidak bisa melihat Anne. Iqbaal mengakui kalau dia tidak bisa melupakan cinta pertamanya. ❤ 09 Desember ? 12 Februari Akan selalu diingat!!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD