Zombie 1 - Scientific Research

1054 Words
Scientific Research Kota Troxbo menjadi sorotan publik karena berhasil meluncurkan beberapa vaksin formulasi untuk penangkal virus yang langka. Beberapa penyakit langka bisa sembuh oleh formulasi yang di ciptakan. Formulasi tersebut di ciptakan oleh profesor Felix dan dua asistennya bernama Xavier Thomson dan Mark Thomson. Mereka adalah kakak beradik yang ikut gabung dalam penelitian. Dua anak lelaki yang jenius berkerja sama untuk memulihkan bumi dari segala penyakit yang aneh. Xavier Thomson adalah anak dari seorang ilmuan yang merupakan temannya profesor Felix. Tidak heran kejeniusannya di turunkan dari ayahnya. Numun, ayahnya Xavier meninggal dalam suatu kecelakaan. Saat itu Mark yang menyetir, tapi hanya ayahnya saja yang meninggal dalam kecelakaan itu. Semenjak kejadian itu hubungan Xavier dan Mark menjadi merenggang. Meskipun tidak begitu akrab dalam keluarga. Xavier dan Mark harus tetap kompak untuk menciptakan formulasi yang bisa menyelamatkan bumi ini. Xavier mengambil bahan kimia yang akan di pakai penelitian hari ini. Namun, di gudang penyimpanan Xavier bertemu dengan Erik. Erik mendelik sebal, ia masih tidak terima kalau Xavier yang menjadi asistennya profesor Felix. Padahal dia adalah kakak seniornya Xavier. "Awas jangan sampai salah ambil bahan. Bisa-bisa elo malah ngeledakin satu lab lagi!" Sindir Erik. Xavier tersenyum samar saja. Dia tidak mau sampai terpancing ucapan Erik. Dia memang paling usil ikut campur urusan orang. Kalau Xavier menjadi asisten profesor Felix itu berarti dia memang di perlukan oleh profesor Felix. "Ilmu masih cetek aja, udah sok-sokan jadi asisten ilmuan hebat. Gue yakin elo enggak sehebat bokap lo!" Sindiran Erik kali ini, membuat Xavier menatapnya. Kenapa juga bawa-bawa nama ayahnya. Xavier paling tidak suka. "Elo boleh jelekin gue. Maki gue atau benci gue, tapi jangan sekalipun hina bokap gue! Ngerti lo!" Ancam Xavier. Erik sedikit terkejut. Karena baru kali ini Erik melihat Xavier marah. Xavier mengambil ekstrak Zingiberis Rhizoma, Curcumae Rhizoma, Alii Sativi Bulbus, Caryopmphylli Folium, Cymbopogonis Folium dan Abri Folium. Beberapa bahan ini akan di perlukan untuk campuran formulasi yang nantinya akan menjadi obat penyakit langka yang belum lama ini melanda kota Troxbo. Selebihnya ia akan mengambil chemical (Larutan Kimia) yang sudah di buat oleh profesor Felix untuk di campurkan lagi dengan bahan-bahan ekstrak herbal yang ia bawa dari gudang penyimpanan. Xavier melenggang pergi tanpa menggubris lagi ucapan Erik. Dia harus fokus pada penelitian. Jangan sampai ocehan Erik membuat konsentrasinya kacau. Karena sedikit saja kesalahan yang Xavier buat. Bisa beakibat fatal bagi para pasien yang sedang menderita penyakit langka itu. Xavier kembali ke laboratorium. Ia kembali membaca resep formulasi yang akan ia uji coba. Xavier mulai menyamakan resep dengan ekstrak yang ia bawa dari gudang penyimpanan tadi. "Zingiberis Rhizoma (Jahe) , Curcumae Rhizoma (Temulawak) , Alii Sativi Bulbus (Bawang Putih), Caryopmphylli Folium (Daun Cengkeh), Cymbopogonis Folium (Daun Pacar Cina) dan Abri Folium (Daun Saga). Di tambah chemical yang sudah di racik oleh profesor Felix. Cara buatnya..." Xavier terus membaca prosedur meracik ekstrak dan chemical sesuai formulasi yang di tulis oleh profesor Felix. Dia selalu teliti dalam mengerjakan racikan ini. Karena bahan-bahan yang Xavier racik akan di uji cobakan dulu pada tikus putih sebagai objek percobaannya. Kalau berhasil baru ia akan berikan hasilnya pada profesor Felix. Untuk di distribusikan ke rumah sakit. Sebagai obat penyakit langka di kota Troxbo. Formulasi pertama telah berhasil Xavier racik. Ia akan menguji cobakan kepada objek penelitiannya. Semoga saja hasilnya berhasil. Agar semakin banyak obat yang tercipta dalam laboratorium ini. "Setelah kamu mengerjakan yang itu. Kamu kerjakan formulasi yang ke dua ya, ini resep formulasinya. Hati-hati saat mencampurkan chemicalnya kalau tumpa, tanganmu akan terbakar," perintah profesor Felix. Entah chemical apa yang ia racik. Yang pasti kemungkinan menggunakan H2SO4 atau asam sulfat yang cukup pekat. "Baik prof, oh iya ini pakainya empat CC atau sembilan CC, prof?" Tanya Xavier pada profesor Felix. Karena memang prosedur meraciknya ada yang di coret. "Pakai saja dulu empat CC. Nanti kalau masih tidak ada perkembangan. Naikan dosisnya jadi sembilan CC," jelas profesor Felix. "Oke baiklah." Setelah itu ia kembali fokus pada penelitian formulasi yang pertama. Xavier hanya perlu menunggu hasilnya. Kalau sudah beres berikut laporan hasil penelitian. Xavier lanjut ke formulasi yang kedua. Wali kota Troxbo sudah sangat percaya dengan kemampuan tim profesor Felix. Sudah terbukti ribuan orang sembuh dengan formulasi yang profesor Felix. Tim penelitian profesor Felix sedang menjadi sorotan dunia. Karena mereka percaya selama ada profesor Felix. Penyakit separah apapun, akan bisa sembuh. Penelitian demi penelitian tim profesor Felix terus di kembangkan. Hanya orang terpilih yang bisa bergabung dalam tim ini. Profesor Felix hanya percaya pada Xavier dan Mark. Dia belum berani menambah asiten lagi. Hanya profesor Felix yang mengatahui chemical apa saja yang di campurkan. Bagian yang meracik ada Xavier dan Mark. Untuk pengolahan ekstrak dan yang lainya. Ada tim khusus yang mengerjakannya. Erik termasuk orang yang mengerjakan ekstra herbal. Mengolah dari bahan mentah menjadi ekstrak siap pakai untuk uji coba. Erik dari dulu ingin masuk universitas Flaxion karena ingin bergabung dengan tim riset profesor Felix. Ia terus berjuang agar terlihat di mata profesor Felix. Namun, ternyata ia hanya bisa masuk sebatas pengelola bahan mentahan menjadi ekstrak saja. Inginya Erik lebih dari itu, Erik ingin seperti Xavier dan Mark. Menjadi asisten profesor Felix adalah impiannya selama ini. Dan sampai saat ini ia terus cari muka. Agar profesor Felix mengangkatnya sebagai asistennya. Erik sampai berpikir kalau Xavier dan Mark bisa jadi asistennya, karena ayahnya mereka memang teman profesor Felix. Erik masih penasaran apakah kecelakaan yang di alami ayah mereka benar-benar kecelakaan? Atau akal-akalan Mark saja. Demi medapatkan jabatannya sebagai asisten utama profesor Felix. Erik selalu mencari celah keburukan Xavier dan Mark. Kakak beradik itu memang sangat jenius. Kalau Erik menemukan bukti penyebab kecelakaan itu. Ia bisa memfitnah Mark agar terjadi perpecahan keluarga antara Mark dan Xavier. Mark juga sedang mengerjakan formulasi yang di berikan oleh profesor Felix. Dia juga tidak kalah jenius dengan Xavier. Namun, ia punya sedikit kelemahan. Kalau sudah panik, ia akan menjadi super ceroboh. Makanya Mark harus super konsentrasi saat mencampurkan ekstrak dengan chemicalnya. Jangan sampai yang tadinya untuk obat, malah jadi racun yang mengancam nyawa. Sejauh ini, Mark belum pernah melakukan kesalahan dalam mencampurkan formulasi yang profesor Felix buat. Kalau memecahkan alat laboratorium sudah sering. Terkadang bayangan kecelakaan saat bersama ayahnya terbayang kembali. Ia jadi merasa bersalah karena hanya Mark yang selamat dalam kecelakaan itu. Di tambah Xavier menjadi berubah setelah kecelakaan itu. Bahkan, Xavier menyalahkan Mark atas kematian ayahnya. Hal itu membuat Mark menjadi trauma dan sering terbayang tiba-tiba, kalau ada yang memicunya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD