Ide gila

1440 Words
POV RICHARD Di tengah malam yang sepi di kota London, aku mengendarai mobilku dengan kecepatan tinggi memikirkan keselamatan Queensha di rumah. Aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku di kantor, perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan milikku sendiri yang ku rintis selama bertahun tahun dan kuberi nama RICH COMPANY. Di usiaku 28 tahun aku memiliki kehidupan yang nyasir dikatakan sempurna, uang dan seorang wanita di rumahku. Tapi apa mungkin aku masih bisa menganggapnya kehidupan sempurna disaat orang kucintai hanya terbaring tak sadarkan diri, hidup ditopang dengan alat bantu ventilator dan tabung pernafasan. Ya, istriku koma karna kesalahanku. Kerjaan menumpuk membuatku semakin pusing, di tambah lagi keadaan tubuhku sudah mulai lelah dengan masalah yang tak kunjung selesai. Berkali-kali aku merapalkan sumpah serapah setelah mendapatkan telepon kalau wanita yang sedang koma di rumahku mendadak mengalami serangan jantung karena perawatnya menyuntikkan obat berbahaya bukan dari dokter hingga memicu serangan jantung. "Sial ... Sial ... Kenapa kejadian yang sama terulang lagi? Mereka semua tidak becus menjaga Queenku," teriakku sambil mengemudi. Aku panik luar biasa mengkhawatirkan keselamatannya, dia sangat berjasa dalam hidupku, aku bisa apa tanpanya. Istriku bernama Queensha Arora. Perempuan yang kunikahi tujuh tahun lalu karena kakekku menjodohkan kami. Kejadian ini bukan pertama kalinya. Sean musuh besarku ingin memberiku pelajaran melalui orang-orang terdekatku, permusuhan kami di mulai sejak aku kuliah dulu, sebuah kesalahan yang teramat fatal hingga musuhku itu terus saja membenciku sampai sekarang. Suasana hatiku sangat buruk, emosi membuncak membuatku ingin membunuh siapa saja yang ada dihadapanku saat ini juga, aku lagi- lagi gagal menjaga Queensha. Orang-orang suruhanku yang bertugas menjaga keamanan Queen dirumah sama sekali tak berguna. Butuh beberapa menit untuk tiba di rumah. Aku berjalan cepat memasuki rumah megah bak istana yang kakekku bangun saat menjalankan bisnis pertamanya. Nuansa klasik modern dengan pilar utama di lapisi emas. Di kota London banyak ditemukan rumah mewah nan megah tapi tidak ada yang sepadan dengan rumah megah milikku dan Queen, hingga siapapun yang melihat akan tau ini adalah rumah Tuan Rich. Saat aku menginjakkan kaki di dalam rumah tepatnya diruang tamu. Kata makian terus saja keluar dari mulutku menjadi bentuk penyaluran emosi. Suara tembakan peringatan kulayangkan ke lantai membuat semua orang dalam rumah takut mendengarnya, "Apa aku harus menghabiskan uangku dengan menggaji karyawan yang tak berguna seperti kalian?" teriakku kencang. Melepaskan tendangan pada bodyguardku hingga mereka tersungkur di lantai. Belum puas melihatnya, aku kembali melayangkan tendangan pada perutnya hingga mereka meringis kesakitan sambil memegangi perutnya. "Aku ingin meledakkan peluru ini di kepala kalian tapi aku tidak sudi mengotori lantai rumahku yang akan diinjak oleh Queen nantinya. Beraninya, kalian menguji kesabaran ku!" ancamku pada mereka. Ah! Aku memang pria tempramental dan pemarah tak ada maaf untuk kesalahan sekecil apapun apa lagi jika itu tentang Queensaku. Sorot mata tajam dengan wajah yang sudah memerah membuat mereka bergidik ngeri dan tak berani menatapku lagi, aku tahu mereka semua takut membuat kesalahan menyangkut Queensha tapi ini kesalahan mereka yang tak bisa dimaafkan meskipun mereka memohon ampun hingga bersujud dikakiku. Karena kecerobohan mereka nyawa Queenku hampir melayang. "Tuan Rich, Maafkan kami yang tak bisa menjaga Nona. Tolong, ampuni kami!" Salah satu pemimpin bodyguard yang sudah babak belur kuhajar merangkak dan bersimpuh di bawah kakiku. Julukan Mr. Rich sudah aku dapatkan semenjak aku mulai membantu mengelola bisnis kakek, tak seorangpun berani memanggilku dengan nama Richard, hanya keluarga intiku saja yang bisa memanggilku seperti itu. Richard Nelson. Namaku begitu sakral jika di ucapkan langsung, aku tidak akan segan-segan menghajar siapapun yang memanggilku dengan nama Richard secara langsung. Aku hanya ingin di panggil Tuan Rich. Entahlah, aku sangat menyukai nama itu, namaku Rich menandakan kekuasaan, kekuatan, dan kekayaan yang tidak akan ada habisnya. Mereka semua tidak tahu alasanku mengapa ingin di panggil nama itu saja. Sebab, aku merahasiakannya, yang pasti semua orang harus memanggilku Tuan Rich. "Tak ada kata maaf dalam hidupku. Dave, siksa mereka semua di ruang bawah tanah lalu asingkan dari negara ini!" suaraku lantang menggema di seluruh ruangan. Dave asisten pribadiku yang terkenal kejam dan tak berperasaan menuruti perintahku. Tak ada yang berani menentangku. Kekayaan berlimpah dan perusahaan besar tidak hanya di London tapi aku juga memiliki induk perusahaan minyak di Saudi arabia. Terakhir kali aku melenyapkan dua nyawa yang terlibat dalam aksi perencanaan pembunuhan Queensha. Dan sekarang itu terjadi lagi, Sean benar-benar menguji kesabaranku. Suatu saat nanti aku pasti akan membalasnya. Aku meninggalkan ruang tamu lalu memasuki sebuah kamar yang terletak di lantai atas. Keringat dingin tiba-tiba membanjiri tubuh serta kakiku bergetar, terasa ingin lumpuh setiap kali memasuki kamar ini. Seorang dokter yang sedang memeriksa Queensha terkejut saat melihatku masuk menghampiri istriku yang sudah koma bertahun-tahun di atas ranjang. "Bagaimana keadaannya sekarang?" tanyaku khawatir. Aku memegang tangannya lalu mengecup singkat punggung tangan tersebut kemudian berpindah mencium kening Queensha, hidupku pasti takkan baik jika dia benar-benar meninggalkanku. Queensha koma karena ulahku, rasa bersalah terus saja menghantui semenjak dirinya dinyatakan koma 5 tahun yang lalu. Kesalahan di masa lalu menjadi karma untukku. Seandainya aku cepat menyadarinya mungkin kami tidak bertengkar di atas mobil dan mengalami kecelakaan. Sikapku yang berubah-ubah terkadang menyulitkan orang lain, kadang menjadi dingin serta kejam tapi berbaik hati pada Queensha. Mataku memanas menyaksikan istriku seperti patung, seandainya aku sendirian di kamar ini, aku pasti akan menangis menunjukkan rasa bersalah teramat dalam. Jujur saja, hidupku berwarna karena Queensha. sejak dirinya koma aku merasa kesepian, aku tak bisa tunduk pada siapapun kecuali dirinya, dia adalah wanita paling baik di dunia setelah ibuku. Semua orang tahu wanita ini sangat istimewa. "Jangan khawatir! Ia sudah stabil sekarang. Beruntung sekali saya datang tepat waktu untuk menolongnya. Maaf, Tuan jika saya lancang, anda sebaiknya memperketat penjagaan Nona. Saya merasa tiap hari kondisinya semakin menurun. Satu kali saja kejadian ini terulang lagi mungkin kita benar- benar tidak bisa menyelamatkan nona," ucap dokter itu prihatin. "Sampai kapan Tuan akan menahannya, ini sudah lima tahun, apakah tuan tidak kasihan melihat nona bertahan hanya karna alat bantu komputer ini." Sambung Dokter Willson hati-hati berbicara sambil menunduk ke bawah tak berani menatapku, tebakanku benar dia pasti takut membuatku tersinggung. Walaupun sudah lama bekerja sebagai dokter pribadi kakek Nelson. Dirinya tahu benar bagaimana seluk beluk rumah ini yang terlihat indah tapi di dalamnya hanya ada dendam dan kemarahan. Kehidupanku tak semudah orang lain bayangkan, sejak umurku tujuh tahun aku harus menelan pil pahit kehilangan ibuku yang bernama Madellin, kanker serviks menggerogoti tubuhnya karena kesalahan ayahku Tomas yang maniak seks, pria itu menulari ibuku penyakit mematikan padahal Madellin setia padanya. Aku terluka saat tahu ibuku selama ini menderita karena ayahku gila seks pada wanita, kematian Madellin membuatku sangat membenci Tomas yang hanya memberikan kesakitan pada Madellin di sepanjang pernikahan mereka. Tomas pasti masih ingat kejadian dulu, saat itu aku terus saja menyalahkannya atas kematian ibuku dan melemparinya batu di hari pemakaman Madellin. Jiwaku tergoncang dan menjadi tempramental, kakekku Nelson mengusir Tomas dan membesarkanku sendirian. Tomas tipikal pria tidak berguna hanya mampu menghabiskan uang untuk membayar wanita manapun yang mau memuaskannya. Aku benar-benar sangat membencinya sampai di sum-sum tulangku. Penderitaan panjang tak membuatku lagi tertarik pada semua wanita, tak ada waktu berurusan dengan wanita manapun termasuk Queensha. Awalnya, aku membencinya dan tak peduli kehadirannya di dekatku. Queensha wanita paling cantik yang pernah aku temui, wajahnya ayu putih bersinar. Saat ia tertawa lesung pipi dan gigi ginsulnya menjadi pusat perhatian. Aku sudah melihat banyak wajah cantik, tapi tak seperti Queensha, bentuk wajahnya jarang di temukan seolah malaikat. Dia punya daya tarik tersendiri, hanya aku terlalu bodoh terlambat menyadarinya. Aku berterima kasih pada kakek Nelson yang menjodohkanku dengannya. Wanita ini sudah merubah pola pikir dan hidupku yang kelam menjadi lebih baik. Sabar sekali istriku menghadapiku selama bertahun-tahun. "Kau tidak berhak menasehatiku, aku tetap mempertahankannya untuk hidup dan menunggunya sampai dia bangun. Lagipula, tak ada seorangpun yang bisa mengambil nyawanya termasuk Tuhan. Dia milikku, sebaiknya kerjakan saja tugasmu sebaik mungkin, aku tidak mengundangmu kesini untuk menasehatiku." Berkali-kali aku mencerna ucapannya yang tidak masuk akal. Mulutku memang berbisa seperti ular dan pasti menohok jantungnya. Dokter Willson diam tak menyanggahku, mungkin memaklumi kata-kataku yang teramat pedas. Aku seorang manusia tapi aku berani melawan kehendak Tuhan untuk tidak mengambil nyawa istriku. Bahkan kekayaanku yang berlimpah, siap kuhabiskan untuk kesembuhannya. Setelah menyelesaikan tugasnya dokter itu akhirnya pulang, aku juga keluar dari sana menuju ruang kerjaku, Dave sudah menungguku di dalam ingin berbicara sesuatu yang sangat penting. "Carikan aku solusi untuk masalah ini Dave. Aku sudah muak menghadapi Sean br*ngs*k itu yang terus saja ingin membunuh Queen melalui orang lain," ucapku saat tiba di ruangan. Aku menjatuhkan diri di atas sofa tepat di samping Dave sambil memijit pelipisku yang sakit memikirkan masalahku. "Aku punya solusi Tuan untuk anda. Sebaiknya anda mencari istri kedua untuk merawat Nona," ujar Dave tanpa pikir panjang. Mendengar itu mataku melotot tidak percaya dengan apa yang Dave ucapkan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD