Chapter 1 - Shooting

1521 Words
Chapter 1 - Shooting Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang pangeran baik hati yang senang berbagi pada rakyatnya. Senyumnya selalu melengkung ketika berbagi berkah kepada rakyatnya. Pangeran Fabio yang sangat tampan itu. Selalu di puja-puja semua wanita di semua kalangan. Dari mulai kalangan bawah sampai kalangan bangsawan seperti dirinya. Ia selalu dekat dengan rakyatnya. Selain ketampanan yang ia miliki. Pangeran Fabio juga pandai berkuda, memanah, berenang dan memainkan pedang. Tak heran semua ke ahliannya membuat para perempuan jatuh hati padanya. Suatu ketika, kerajaan sedang di landa krisis karena kerajaan dari negeri Blontras mengambil alih ekonomi rakyat. Mendengar keluhan rakyat. Raja Fargos langsung turun tangan. Peperanganpun terjadi. Hari itulah pertamakalinya pangeran Fabio ikut serta dalam peperangan. Saat itu usianya masih sepuluh tahun. Tapi cara berkuda dan kemahirannya dalam berperang, sudah patut di acungkan jempol. Bakatnya ini di turunkan dari ayahnya. Setahun kemudian kerajaan menjadi gempar karena meninggalnya sang ratu. Opsir menduga bahwa penyebab kematiaan ratu adalah keracunan makanan. Tapi sampai saat ini, belum juga di temukan siapa pelakunya. Beberapa bulan setelah itu raja memutuskan untuk mencari permainsuri baru. Dan akhirnya menemukan Zeinta dari kalangan bangsawan juga. Ratu Zeinta sebagai ibu tirinya Fabio. Selalu sirik, karena raja selalu membanggakan anak satu-satunya itu. Berbagai cara ratu mencoba menjatuhkan Fabio. Termasuk dengan membunuh raja Fargos. Ia tidak mau sampai Fabio naik tahta dan menjadi raja. Zeinta memerintahkan pada pengawalnya untuk membunuh pangeran Fabio. Terjadi saling kejar kejaran dan saling memanah. Saking banyaknya pengawal yang mengintai Fabio. Ia terpanah oleh salah satu pengawal kerajaan. Fabio berusaha tetap berlari. Ia mencoba bersembunyi karena lukanya sedikit menyakitkan dan menganggu. Fabio bersembunyi di bawah pohon besar di hutan. Tiba tiba seorang perempuan melintas dihadapan Fabio. "Sepertinya kamu terluka?" gadis itu mendekat. "Sini biar aku obati," gadis cantik itu mengeluarkan kotak kecil dari sakunya. Di bukanya kotak itu. Ternyata isinya serbuk emas. Apa yang akan gadis itu lakukan. "Pergi lah luka! Jangan tinggalkan duka. Datanglah senyum seperti sedia kala. Dan bahagia datang," gadis itu bernyanyi sambil menaburkan serbuk emas itu pada luka Fabio. Dan... Cling! Luka pun mengilang enyah entah kemana. Fabio menatap tegang gadis itu. Siapa dia? Apa dia utusan ratu Zeinta juga? Atau dia seorang penyihi? "Siapa kamu?" Gadis itu mengelurkan tangannya, "Jangan takut. Aku tidak bermaksud jahat ko. Namaku Aziura. Bisa kamu panggil aku Ziura. Kamu pangeran bukan? Dari baju yang kamu pakai. Terlihat sekali kalau kamu adalah seorang pangeran," terka gadis cantik bernama Ziura itu. Ziura sejak tadi memperhatikan penampilan pangeran Fabio dari atas sampai bawah. Ziura yakin sekali kalau lelaki yang ia tolong saat ini adalah sang pangeran di negerinya. Negeri di mana ia berpijak. "Ya aku pangeran, sedang apa kamu di hutan?" Fabio belum sepenuhnya yakin bahwa Ziura gadis baik-baik. Ia harus bertanya lebih lanjut. Untuk memastikan Ziura itu bukan mata mata dari ratu Zeinta. Hanya sekedar berjaga jaga saja. Ia tidak mau sampai termakan tipu muslihat perempuan yang ada di hadapanya. "Aku sedang mencari makanan. Untuk kurcaci-kurcaci yang sedang bekerja di tambang emas di ujung hutan sana. Kebetulan aku melihat pangeran terluka. Aku tidak mungkin kan membiarkan pangeran terluka sendirian," jelas Ziura. Tatapannya begitu teduh. Ada perasaan aneh menyelusup ke relung hati Fabio. Apakah ini cinta? Masa iya? Pangeran Fabio baru pertama kali melihat Ziura. Tidak mungkin jatuh cinta secepat itu bukan? "Cut! Bagus!" ucap sutradara mengakhiri shooting hari ini. Sutradara berjalan menghampiri Fabio. "Keren banget acting kamu Fabio," puji sutradara pada Fabio. Ia hanya tersenyum puas. Ya, bakat acting Fabio memang sangat luar biasa. Oke sekarang break dulu yah," setelah memberikan selamat pada Fabio. Sutradarapun berlalu. Fabio berjalan menuju tenda. Tenda itu sengaja di buat untuk kepentingan produksi film. Di tengah hutan ini. Mereka harus bisa memaksimalkan kualitas film yang nantinya akan sangat memukau. Belum sampainya Fabio di tenda. Reporter dan para fans telah mengerumuni dirinya. "Aaahh Fabio ganteng banget! Keren banget kamu keren!" pekik salah satu di antara mereka. Yang pastinya itu adalah fansnya Fabio. "Fabio Gunawan, bagaimana perasaanmu selah bermain film laga ini?" tanya salah satu reporter dari stasiun televisi ternama di Indonesia. Fabio tersenyum manis pada mereka semua, "Sebelumnya memang ini pertama kali aku main di film laga seperti ini. Sempat sulit mendalami karakter, karena memang aku engga hidup di zaman itu. Tapi, ya alhamdulillah aku bisa memerankannya dengan baik," ujar Fabio dengan menyunggingkan senyum manisnya. Otomatis senyumannya itu membuat fansnya yang berada di situ teriak histeris. "Fabio! Fabio! Ayo selfie dong!" pinta fansnya. Dengan ramah Fabio mengampiri fansnya. Fabio dengan mudahnya berbaur dengan fansnya. Meskipun kerap sering kali bodyguard melarang Fabio untuk dekat dengan fansnya. Tapi, Fabio tidak perduli. Kata Fabio, "Fans adalah temanku. Mereka jugalah yang telah membesarkan namaku," Setelah menjalani wawancara paksaan dari reporter dan berondong pertanyaan dari fansnya. Fabio masuk kedalam tenda di susul dengan seorang cewek cantik di belakangnya. "Gila yah, lo engga takut sama tu Fans? Liat tangan lo ampe memar-memar kaya gitu. Bentar lagi fans lo bukan gegreget sama lo. Tapi lama-lama lo bakalan di tikam kaya macan. Di cakar juga bisa, " rempet Niyya asisten sekaligus manager Fabio yang sedari tadi membuntuti Fabio. "Ga apa-apa lah Niyya, mereka juga kan pengen liat aku. Kita harus loh menghargai fans," ujarnya santai. "Duh Fabio Fabio. Lo itu terlalu ramah sebagai seorang aktor. Lo itu kudu mulus. Perawatan biar muka lo selalu kinclong. Nah terus kalo nanti lo di cakar sama haters. Mana ada yang mau make lo di film," Niyya masih saja ngoceh tidak terima dengan perlakuan Fansnya pada Fabio. "Niyya masalah rezeki itu udah ada yang ngatur. Kamu santai aja. Oh iya shcadule berikutnya apa? " Fabio memang selalu terlihat beribawa. Tindakannya menghargai fans patut di acungkan jempol. Fabio tidak perduli fansnya bertindak sesuka hatinya. Dan itulah karisma seorang Fabio di mata fansnya. Intinya Fabio adalah aktor idaman semua perempuan deh. "Terserah lo deh! Abis ini lo ke PH (Production House) film Fast Hunter. Bulan depan lo harus ke Amerika buat shooting Fast Hunter yang ketiga. Lawan main lo kali ini. Leonardo De Caprio, " jelas Niyya. "Fabio, " seorang perempuan setengah baya menghampiri Fabio. "Kamu udah selesai shooting? Abis ini, ikut mama dulu yuk ke sekolah baru kamu," "Eh ada tante Mitha, apa kabar tante?" sapa Niyya. "Baik Niyya. Oh iya abis shooting ini tante mau ajak Fabio ke sekolah barunya dulu yah. Engga apa-apa kan schadulenya di undur sebentar," pinta Paramitha Putri Marina alias Mitha, ibu kandung Fabio. Wajahnya terlihat cantik dengan make up naturalnya. Aura modelnya masih terpancar dari wajahnya. Pakaian yang dikenakan sangat modis dan fashionable tidak membuat Mitha tampak tua. Ibu dari satu anak ini memang selalu menjaga penampilannya. Memang yah, buah itu tidak jatuh jauh dari pohonnya. Ibunya model ternama dan anaknya aktor sekaligus model ternama. "Iya engga apa-apa tante. Tapi waktu Fabio cuma dua jam yah. Soalnya kita mau ke PH yang buat shooting Fast Hunter yang ke tiga," sebetulnya Niyya sedikit khawatir kalau jadwal pertemuan Fabio di undur. Secara film Fast Hunter ini yang punya PHnya harus on time kalo meeting. Semoga saja Fabio tidak terlambat. "Ya udah tante saya ke bagian naskah dulu yah. Mau ambil naskah buat scene terakhir Fabio," setelah pamit Niyya langsung ke luar tenda. "Mah, kenapa harus pindah sekolah lagi sih? Gimana aku mau punya temen kalo aku sekolahnya pindah-pindah terus. Lagian masalah kemarin engga usah di gede-gedein lah. Aku masih bisa kok sekolah di sekolahan lama, " keluh Fabio. "Fabio, mama engga bisa tolelir tentang kejadian kemarin. Ingat kamu hampir mati ke habisan darah. Untungnya aja kamu engga sampe gegar otak. Kalau sampai nanti terjadi apa-apa sama kamu. Biar mama tuntut dia," Mitha mulai naik pitam. "Tapi mah, Leon engga senggaja dorong aku. Dan emang mungkin aku engga seimbang badannya. Jadi aku jatoh deh," Fabio masih mencoba meredam amarah ibunya. Dalam hati Fabio, ia ingin sekali mempunyai sahabat. Meskipun Fabio seorang aktor ternama dan banyak fansnya. Tapi, sebetulnya Fabio merasa kesepian. Hatinya miskin akan perhatian. Ingin sekali Fabio punya sahabat yang selalu berbagi saat sedih ataupun bahagia. Tapi sayang semua itu hanya angan-angan Fabio saja. Mitha memang sangat over protectif pada anaknya ini. Setelah bercerai dengan suaminya yang seorang dokter. Ia langsung membesarkan Fabio dengan jerih payahnya sendiri. Jadi Mitha selalu mengatur dan memantau setiap pergerakan yang di lakukan oleh Fabio. Ia tidak mau Fabio melakukan kesalahan kecil sekalipun. "Engga sayang, mama yakin sekolah baru kamu kali ini. Akan lebih nyaman. Percaya deh," Fabio pasrah dengan ajakan ibunya. Fabio memang selalu menurut apa kata ibunya. "Ya udah deh terserah mama aja," Fabio pasrah. Padahal tadinya ia masih ingin memperbaiki hubungannya dengan Leon. Dia adalah satu-satunya sahabat yang Fabio punya. Kemarin itu memang murni kecelakaan. Tapi Mitha bersi kukuh tidak mau memaafkan tindakan Leon. Sedikit kecewa dengan tindakan ibunya. Tapi Fabio bisa apa? Ia hanya bisa menuruti apa mau ibunya saja. Fabio itu seperti bonekanya Mitha. Apa yang Mitha mau pasti Fabio lakukan. Hidup Fabio serba di atur oleh Mitha. Dari mulai dia harus ini, harus itu. Harus begini harus begitu. Baru sisanya di serahkan pada Niyya asistenya. Niyya juga di rekut atas permintaan Mitha. Tapi tidak apa-apa. Niyya sangat bisa di andalkan kok. Dia penuh tanggung jawab dalam bekerja. Niyya sangat pandai sekali memanagement waktu shooting untuk Fabio. Selain waktu shooting, Niyya juga meluangkan waktu istirahat buat Fabio. Aktor juga butuh istirahat. Agar kualitas actingnya juga sangat bagus dan memukau.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD