Prolog

367 Words
Sinar matahari telah sampai dipuncak teriknya menambah suhu panas yang sangat menyengat dimuka bumi yang saat ini sedang berada pada kesibukannya. Tak luput juga seorang Wanita tampak sibuk memberi perintah kepada bawahannya yang bekerja cukup lama dengannya, Felicia Aleeza Putri. Saat ini Felicia tampak memergoki beberapa pegawainya yang terlihat malas - malasan. Dia merupakan tipe atasan yang tegas dan tidak mentolerir kesalahan. Baik disengaja maupun tidak, sehingga saat melihat bawahannya yang seperti ogah - ogahan melaksanakan tugasnya membuat Felicia murka. "Cokelatnya masih belum terasa, tambahi coklatnya." Kritik Felicia saat mencicipi kue cokelat yang dibuat salah satu kokinya. Alisnya saling bertautan saat lidahnya menyentuh roti cokelat yang dibuat oleh kokinya. Entah mengapa rasa dari roti tersebut tidak seperti biasanya, itu artinya selama ini sang koki sendiri melalaikan tugasnya sehingga melupakan rasa sebenarnya dari roti yang sering di buat oleh toko roti Felicia. Inilah Pekerjaan Felicia, dia adalah seorang pemilik toko roti sekaligus cafe yang ia beri nama Chocolate's Cafe and Bakery. Seperti namanya, bahan yang digunakan pada toko roti milik Felicia adalah cokelat. Sedangkan rasa yang lain hanya digunakannya untuk hiasan semata atau pemanis dalam melengkapi rasa cokelat yang lebih dominan. Begitu pula cafe yang berada dalam satu ruangan dengan toko rotinya, digunakan untuk pengunjung yang ingin menikmati rotinya di tempat dan dia juga menyediakan minuman yang berbahan cokelat pula. Begitu sukanya Felicia terhadap cokelat, sehingga membuat toko roti dan cafenya penuh akan cokelat. Akibat bahan dasar yang digunakan adalah cokelat, orang - orang sering menyebut tempat ini istana cokelat. Pengunjung yang sering mengunjungi cafenya pun kebanyakan berusia remaja dan juga anak - anak, tetapi tak jarang juga lansia juga sering mengunjungi kafe ini. "..... Bryan Giovanni yang merupakan CEO muda dari G.corp yang merupakan perusahaan yang berjalan dibidang elektronik membuka cabangnya kembali di negara Jepang. Cuplikan saat peresmian cabang dapat kita saksikan sesaat lagi...." Suara dari televisi yang selalu menyala di cafe milik Felicia menemani kesibukan yang ada di dalam cafe tersebut. Sebagian pengunjungnya ada yang berteriak senang saat melihat wajah Bryan di dalam televisi, sebagian lagi hanya menanggapi dengan biasa saja dan tetap menikmati makanan maupun minuman cokelatnya. Sedangkan Felicia tetap dalam kesibukannya mengatur pegawainya agar lebih disiplin lagi dalam menjalankan kafe sekaligus toko roti miliknya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD