1

1644 Words
Naura Qiandra saat ini tampak senang sekali karena akhirnya ia resmi menjadi siswa di SMA Garuda. Tempat dimana masa depannya berada. Ya. Masa depan Naura ada disini, tepatnya ada di depan sana sedang membacakan peraturan disekolah ini. Ia tadi sengaja terlambat untuk datang ke sekolah di hari pertama ini hanya untuk melihat seorang Nevan Sakya Oliver sedang berpidato. Teman-teman dan mungkin beberapa kakak kelas juga ada disana yang mana mereka semua juga terlambat masuk sekolah. "Jadi saya minta untuk kalian sekarang semuanya ke lapangan untuk membersihkan rumput di lapangan basket." ujar Nevan kepada mereka semua membuat beberapa kakak kelas yang mungkin teman Nevan pun mengaduh. "Ya elah Van bisa lah kalo kita-kita bebas kan kita temen." ujar salah satu cowok disana yang merupakan Ketua Basket benama Titan yang telat juga. "Udah deh Van ga usah macem-macem lo, udah sana lo gabung sama yang lain. Jangan pada gangguin adek kelas ya lo." ujar Nevan ke Titan dan teman-temannya itu dan saat ini Nevan mengikuti mereka semua tersebut. Mereka semua yang telat, jumlahnya sekitar 20 anak dan saat ini mereka sudah berada di lapangan basket outdoor. Naura saat ini masih disana dan untung saja teman satu kelasnya dia ada yang telat juga. Ia bersama dengan Nabila yang juga merupakan teman dekatnya saat SMP dahulu dan ia mengetahui segalanya termasuk juga dengan Naura yang sudah lama menyukai Nevan. Mereka saat ini sedang mencabuti rumput di lapangan itu. "Heh lo tuh mau ga ketahuan tapi dari tadi ngeliat Kak Nevan pandangannya seneng gitu. Biasa aja woy biasa aja." ujar Nabila ke Naura. "Hehehe jangan gitu dong Nab, iya deh gua diem deh. Tapi susah banget Nab. Ga bisa nahan banget gua tuh." ujar Naura yang saat ini sedikit keras sehingga menguat Titan mendengar hal itu. Titan yang saat ini masih bersama dengan teman-temannya itu pun melihat ke arah Naura itu. Titan tampak terpesona dengan senyuman Naura, ia pun saat ini mendekati Naura dan ia berada di dekat Naura membuat mereka kaget. Teman-teman Titan pun juga terkejut kenapa Titan pergi ke sana saat ini. "Weh kenapa tuh temen lo? Kesambet apaan dia sampai deketin adik kelas gitu? Bener-bener mencurigakan anjir." ujar Gio ke teman-teman nya itu. "Bener banget sih entah kenapa kayaknya si Titan tertarik sama dia ga sih? Ya emang cantik sih tapi kok gua ngerasanya kalo cewek itu ga suka ya sama Titan. But ya we can see." ujar Fatan menjawab Gio tersebut saat ini. "Iya juga sih bener kata lo, wah kayak nya seru banget sih ini. Halangin pandangan si Nevan woy biar Titan bisa lancar pdktnya. Itu kalo keliatan Nevan nanti malah jadinya mereka kena tambahan hukuman." ujar Wiliam. Mereka bertiga pun mencoba untuk menghalangi pandangan dari Nevan, sementara Titan sudah berada di dekat Naura yang masih mengobrol dengan Nabila. Mereka berdua tampak kaget ketika Titan mendekati mereka saat ini. "Hai, gua boleh kenalan ga nih guys? Terutama sama lo, lo manis banget sih sumpah gua ga bisa nahan buat ga ngajak lo kenalan." ujar Titan sembari ia melihat ke arah Naura yang membuat Naura saat ini membelakan mata. "Hah? Gua kak?" tanya Naura yang kini diangguki oleh Titan tersebut. "Oh hehhee gua Naura kak." ujar Naura memperkenalkan dirinya sendiri. "Naura? Naura Qiandra? Gua baca di seragam lo hehehe. Gua Titan, lo bisa panggil gua sayang juga sih kalo lo mau." ujar Titan tersebut saat ini. "Ga usah di dengerin dia, Tan gua kan udah bilang sama lo jangan ganggu siswa baru. Lo kebiasaan banget sih, udah sana lo balik ke kelas. Kalian berdua juga udah boleh ke kelas." ujar Nevan yang datang ke Titan karena tadi ia melihat ketiga teman Titan sepertinya menutupi sesuatu dan benar saja bahwa ia menutupi Titan yang sedang melakukan pdkt itu. Naura saat ini tampak melihat ke arah Nevan dengan berbinar, Titan melihat pandangan itu dan ia pun tertawa. Lalu ia pergi dari sana dan Naura pun juga ditarik oleh Nabila karena jika tidak mungkin ia masih ada disana terus menerus. Nabila saat ini menarik Naura untuk ke kelas mereka itu. "Permisi bu, kamu terlambat. Maaf Bu." ujar Naura dan Nabila yang langsung mendapatkan tertawaan di kelasnya karena ternyata di kelas tidak ada guru. Sepertinya guru mereka tidak masuk ke sekelas pada pagi hari ini. "a***y gua ngakak woy, udah deh tinggal duduk aja sih lo berdua, ga usah banyak drama woy gua ngakak sih sumpah." ujar Ilham kepada mereka. Mereka pun malu dan saat ini langsung duduk di bangku mereka. Rasanya mereka ingin mengganti wajah mereka saat ini tapi tak apa untung saja hanya mereka sekelas saja yang ada disini. Untung tidak terlalu ramai. Saat ini mereka sedang berada di kelas dan tiba-tiba saja terdapat kabar beredar tentang Klub Jurnalistik yang akan mengadakan acara Try To Love On 30 Days. Ini lah acara yang sangat ditunggu-tunggu oleh Naura sejak dulu. Salah satu alasan kenapa ia memilih SMA Garuda selain karena disana ada Nevan juga karena ada acara ini, jadi ia punya kesempatan untuk mengikuti acara itu bersama dengan Nevan, meskipun prosentasenya sangat kecil. "Ini kesempatan buat lo sumpah deh Nau, finally you can feel it. Tapi belum tentu sih karena pasti bakalan banyak banget yang pingin daftar juga. Secara ini kan dari kelas 10 sampai ke 12 masih boleh ikut kan." ujar Nabila. "Hooh sih tapi gua tetep berdoa deh pokoknya lo bakalan dapat kesempatan itu, cuman ada dua kesempatan kan kalo ga sekarang ya waktu lo kelas dua karena pas kelas tiga kan otomatis doi dah ga disini. Penasaran gua kapan pendaftarannya gila sih." ujar Meira kepada Naura tersebut. Naura juga saat ini sedang senyum-senyum sendiri rasanya memang dirinya senang tapi ia juga memikirkan kemungkinan bahwa dia tidak bisa ikut karena bukan peserta terpilih. Bayangkan saja entah dari berapa orang yang mendaftarkan diri hanya satu orang saja yang akan diterima nantinya. Mereka pun mengobrol hal itu hingga guru mereka datang dan karena itu saat ini mereka bertiga pun diam dan melihat ke depan ke arah guru mereka. Ya seperti biasanya pertama kali sekolah mereka hanya perkenalan saja karena mereka masih berada di kelas 10 dan mereka baru saja masuk juga. Satu jam telah mereka lewati hanya untuk mengobrol dan berkenalan, setelah itu mereka saat ini sudah boleh untuk istirahat. Langsung saja mereka sangat senang dan saat ini Naura mengajak Nabila dan Meira ke kantin. Mereka sangat lapar sekali saat ini dan mereka sudah berada di Koridor. "Guys beneran deh gua udah lapar banget." ujar Naura yang saat ini ngomong sembari berjalan ke belakang. Ia pun melihat kedua temannya yang saat ini seperti sedang melotot dan mengirimkan sinyal tanda bahaya ke Naura tapi dasar Naura tidak paham jadinya ia malah melihat dengan bingung. "Kalian berdua kenapa... awww." ujar Naura ketika ia menabrak sesuatu dan ia tersandung saat ini. Bahkan saat ini dirinya kehilangan keseimbangan dan pada akhirnya ia limbung. Ia pikir ia akan jatuh, tapi ternyata tidak karena saat ini ia ditolong oleh Kakak kelas yang tadi mengajak ia berkenalan. "Hati-hati dong Nau, untung aja gua yang lo tabrak jadi gua bisa nangkep lo, coba kalo yang lain yang nabrak. Beuh udah pasti lo bakalan jatuh ke tanah deh kayaknya tuh." ujar Titan kepada Naura tersebut pada saat ini juga. "Eh iya Kak Titan, makasih ya kak udah nolongin Nau. Maaf tadi soalnya Nau ga lihat ga. Nanti bakalan lebih hati-hati lagi." ujar Naura tersebut. "Ga hati-hati lagi ga papa kok asal yang lo tabrak itu gua." ujar Titan. "Asik nih Titan udah beraksi nih. Udah Terima aja Naura, Titan ini walaupun keliatannya kayak gini tapi dia super duper baik deh. Sumpah deh baik banget pokoknya dia tuh." ujar Wiliam kepada Naura tersebut saat ini. Mereka saat ini melihat Titan dan yang lainnya dengan pandangan aneh mereka dan setelah itu Naura, Nabila dan Meira saat ini pamit untuk duluan karena mereka bertiga ingin ke kantin. Awalnya Titan ingin mengikuti mereka tapi tidak jadi karena Wiliam mengingat kan kepada Titan jika mereka ada latihan basket saat ini. Akhirnya Titan pun pergi dari sana dan membuat Naura merasa lega, ia sebenarnya kaget sekali karena kedatangan Titan itu. Sementara Meira yang belum tahu apa-apa karena memang belum mendapatkan cerita dari Naura ataupun Nabila itu pun langsung meminta cerita kepada mereka berdua. Bahkan saat masih dijalan sekarang ia masih minta kepada Naura dan Nabila. Mereka berdua pun bilang saat sudah sampai di kantin saja karena jika mereka berhenti untuk bercerita nanti mereka bisa-bisa tidak makan kali ini karena kehabisan waktu di jalan. Akhirnya mereka sudah sampai di kantin dan benar saja meja di kantin sudah hampir penuh tapi untung saja masih ada beberapa jadi mereka bisa disana. Saat ini mereka memesan makan dan setelah membawa makanan mereka ke meja, Nabila dan Naura mulai diminta untuk bercerita lagi oleh Meira. Mereka akhirnya makan sembari bercerita dan Meira tampak sangat kaget saat ini. Meira kaget, tadi Nabila dan Naura pun juga sangat kaget. "Wah bisa-bisa lo oleng nih Nau dari Kak Nevan ke Kak Titan. Kalo gua liat-liat mih ya Kak Titan juga ga kalah kok." ujar Meira kepada Naura itu. "Ihh apa sih Meira gua ga maju oleng kemana-mana ya pokoknya gau bakalan setia sampai dapat hehehe. Gua udah mutusin gua harus ikut seleksi Try To Love On 30 Days dan gua harus jadi satu-satunya peserta karena cuman itu cara yang bisa gua lakuin buat dapetin Kak Nevan heheheh. Kalian dukung gua dong jangan malah ngajak buat oleng." ujar Naura tersebut. Mereka pun mengangguk kepada Naura dan saat ini mereka tampak mendukung penuh Naura karena mereka sudah tau seberapa besar Naura menyukai Nevan. Mereka tahu dari dulu bahwa Naura sangat mencintai Nevan. Pokoknya gua bakalan berusaha buat jadi peserta dari Try To Love On 30 Days karena gua mau merjuangin Kak Nevan. Kak Nevan, wait for me. Kita bakalan jadi pasangan yang saling mengerti dan pasangan yang buat semua orang jadi iri kalo ngeliat kita. Kita bakalan jadi couple goals pokoknya. Wajib banget. Batin Naura sembari ia juga berdoa tentang hal tersebut juga.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD