Satu

1429 Words
Mentari pagi tersenyum tenangkan hati Sebuah kisah akhirnya berakhir indah Doa rinduku terjawab karena hadirmu Kita bersama melangkah bahagia Meski kita dipertemukan tak sengaja tapi 'ku yakin rencana-Nya yang terindah untuk kita lewatinya (sepenggal lyric lagu “pernikahan impian by adhito dan annisa rahma)) Pernikahan adalah impian setiap wanita. Bagi seorang wanita, pernikahan adalah hal yang dinantikan, di mana kamu akan menempuh hidup baru dengan lelaki yang kamu cintai. Bersama hingga kematian datang menghampiri. Hal yang sama dirasakan oleh Gauri. Gadis bertubuh mungil namun memiliki aset depan yang menjajikan itu sedang merasakan hal yang luar biasa. Besok adalah hari pernikahannya bersama lelaki yang sudah ia pacari selama, Reyhan Anugrah Putra. “Cieee calon pengantin, gimana nih perasaannya?” tanya Zahra sepupu Gauri yang sengaja datang dari Bali hanya untuk menemani Gauri yang akan menikah besok. Gauri tersenyum malu-malu. Gadis itu menyimpan handphonenya di atas meja rias dan berjalan menuju tempat tidur. “Gugup aku, Ra. Emang kayak begini ya rasanya? Kayak campur aduk gitu! ” “Iyalah, aku aja waktu nikah kemarin, duh sampai enggak bisa tidur.” Gauri termenung. Ia merindukan kekasihnya, padahal baru satu jam yang lalu mereka teleponan tapi tetap saja ia masih sangat merindukan Reyhan. Mungkin efek dipingit satu bulan sehingga mereka tidak bisa bertemu. ..... “Saya terima nikah dan kawinnya Gauri Nisdharya Mahveen binti Budi Santoso dengan mas kawin dibayar tunai.” Suara lantang Reyhan ucapan ijab qabul begitu lancar dalam satu tarikan nafas. Gauri menghela napas lega di sebelahnya, dengan senyum yang tertahan ia mulai mengadahkan tangan untuk berdoa dalam rumah tangganya. Semoga pernikahan ini menjadi yang pertama dan terakhir . Ucap Gauri dalam hati. Reyhan Anugrah Putra adalah lelaki yag terpaut usia 3 tahun di atas Gauri. Mereka kenal dari media sosial selama 5 bulan dan berakhir dengan membawa mereka ke jenjang pernikahan. Reyhan bekerja di sebuah perusahaan bidang pengembangan apartemen di Ibu kota membuat mereka menjalin hubungan LDR karena Gauri yang berdomisil di Bandung. Gauri sendiri seorang wiraswasta, pemilik usaha online di bidang souvenir baik souvenir pernikahan, seminar atau pun ulang tahun. Secara fisik Reyhan adalah lelaki bertubuh tinggi, berkulit sawo matang, mungkin jika ingin membayanginya, Reyhan itu mirip Ario Bayu, berwajah manis, gagah dan juga memiliki sifat yang lembut. Sejak pertama kali mereka bertemu, Gauri sudah tertarik dengan Reyhan dan seakan bersambut tidak lama dari pertemuan pertama mereka Reyhan menyatakan cinta kepadanya. ... Resepsi pernikahan diadakan di sebuah gedung koperasi di kota Bandung, tamu mulai berhamburan datang memberikan selamat kepada Gauri dengan antusias, termasuk rombongan teman-teman dari SD hingga kuliah. “Uri, selamat ya !! Duh enggak nyangka kamu duluan nih yang nikah, ”ucap Tara teman Sdnya yang hadir bersama rombongan yang lainnya. Uri adalah nama panggilan kecil Gauri ketika ia masih SD dan rasanya cukup bernostalgia ketika ada yang memanggilnya dengan nama panggilan itu, karena setelah SD Gauri pindah kota mengikuti Ayahnya dan lepas SMA ia kembali ke Bandung lagi. “Makasih ya udah datang semuanya,” “Uri, cantik banget sih, Masnya juga ganteng.” Goda Meysa yang disoraki teman-teman lainnya. Gauri hanya tersenyum malu-malu, ini adalah saat hidup dan untuk saat spesial ini ia ingin mencoba bak putri raja, putri keraton dan putri bangsawan. Lupakan Gauri yang sering bersuara keras, tertawa tanpa bisa dikontrol, si rakus dalam hal makan, dan selalu histeris jika menonton anime naruto hanya demi melihat sasuke. Toh Reyhan pun tidak tahu sifat asli Gauri. Yang dikenal lelaki itu jika dirinya adalah gadis yang anggun, selalu makan sedikit dan penyuka cerita klasik. Padahal itu hanyalah pencitraan! Hahaha Gauri ingin tertawa sekaligus meringis membayangkan bagaimana jika Reyhan melihat siapa dirinya. Reyhan tidak mungkin kabur kan? “Kok ngelamun sih di acara pernikahan sendiri?” bisik Reyhan pada Gauri. Gauri tersenyum malu-malu dan melirik undangan undangan yang kini sedang menyantap makanan yang menggugah selera Gauri. Bahkan Gauri hampir saja ingin berlari melihat stan baso tahu kesukaannya. Gara-gara ia bangun telat, ia sampai lupa sarapan dan sekarang perutnya berteriak minta di isi. Kira-kira kapan ya ia bisa makan? “Enggak kok Mas,” jawab Gauri dengan senyum semanis mungkin. Eh udah manis belum ya? Ia benar-benar merasa kaku karena bulu mata yang sudah menjadi milik syahrini. “Tamu undangannya banyak ya,” komentar Reyhan peering undangan. “Kebanyakan undangan dari aku, Mas cuma undang sedikit enggak sampai 50 orang malah.” Reyhan menggaruk rambutnya yang sudah disemir rapi dan mengkilat. “Yah kan kamu tahu sendiri teman mas di Bandung cuma sedikit, lagipula sekarang kan udah jaman canggih cukup sebar undangan lewat WA itu lebih efisien dan murah.” Gauri bingung merespon. Entah ini kelebihan atau kekurangan Reyhan, pria ini adalah lelaki paling hemat yang dikenal oleh Gauri. Bahkan Reyhan lebih sering mengajaknya makan sepuasnya ketika mereka berkencan, alasannya dengan harga di bawah 50 ribu, mereka bisa bebas memilih menu yang mereka mau. Padahal kan Gauri inginnya diajak candle light dinner ala-ala restoran bintang lima. Tapi apalah daya harapannya bintang lima kenyataannya kaki lima. Karena cinta Gauri terima-terima aja deh, toh Reyhan juga berhemat demi kesejahteraan masa depan mereka kelak. Hemat pangkal kaya , yang ditanamkan Gauri di benaknya ketika melihat kehematan Reyhan yang kadang ingin menahan nafas. “Gauri,” panggil Reyhan dengan semakin dekat yang membuat Gauri merasa gugup. “I-iya Mas?” “Nanti setelah acara selesai kamu langsung amankan gentong ke ruang ganti kita ya, kamu keluarkan lalu masukan ke dalam tas yang sudah Mas siapin.” Gauri mengernyitkan alis bingung. Niatnya uang gentong akan ia berikan kepada kedua orangtuanya seutuhnya, untuk biaya pernikahan yang lebih banyak dikeluarkan oleh keluarganya. “Tapi Mas,” “Sudah saya siapin tasnya di dekat kursi rias. Oke? ” “O-oke Mas,” Gauri diam-diam melirik kedua orangtuanya yang terlihat begitu bahagia. Sebagai putri sulung dan satu-satunya anak perempuan tentu saja ini adalah pesta terakhir yang diadakan keluarganya. Entah sudah berapa banyak uang yang dikeluarkan Mama dan Papa untuk pernikahannya, mengingat stan makanannya saja lebih dari 10 stan. Mata Gauri menangkap seseorang yang baru datang dan kini berjalan menuju pelaminan tempat ia berdiri. Gauri melongo melihat siapa yang baru saja datang, bahkan entah mengapa orang itu kini menjadi slow motion dengan dilatari backsound lagu “cinta pertama” yang dinyanyikan Isyana yang sering di dengar Gauri di iklan es krim. Ganendra Mahatma Oni, teman sekelasnya ketika masih sekolah dasar, juara MTQ di masjid dekat rumah tinggal. Si pria ganteng pada jamannya yang kini seiring berubahnya waktu pria itu semakin ganteng. Jika Reyhan seperti Ario Bayu si lelaki berwajah manis, maka Ganendra seperti Ahn Hyoe Soep si dokter ganteng yang bermain di drama korea Dr. Romantic 2. Kenapa pria itu malah makin ganteng? Jika diingat-ingat, Gauri terakhir bertemu Ganendra ketika perpisahan SD di sekolah dan setelahnya mereka tidak pernah bertemu lagi karena Gauri pindah kota, bahkan setelah Gauri kembali lagi ke Bandung, nama Ganendra seolah hilang dari ingatannya. “Selamat Uri, semoga menjadi pernikahan yang bahagia.” Ucap Ganendra. Gauri tertegun mendengar suara Ganendra, begitu lembut dan sedikit merinding. “Makasih,” jawab Gauri canggung. Begitu Ganendra turun dari pelaminan, Gauri menghela napas lega. Ternyata sudah belasan tahun mereka tidak bertemu, ia masih merasa gugup jika bertemu Ganendra. Gugup? Kok bisa? Bisa saja, secara Ganendra adalah cinta monyet Gauri bahkan Gauri pernah memberikan surat cinta kepada Ganendra ketika kelas 5 SD. Duh Gauri suka merasa malu jika mengingatnya, mengingat isinya yang sangat polos, ditambah tulisan ceker ayamnya. Mudah-mudah Ganendra sudah lupa tentang semua itu. “REYHAN ANUGERAH PUTRA !!!” Semua yang berada di gedung termasuk pasangan pengantin menoleh pada sumber suara yang menyita perhatian itu. Seorang wanita dengan penampilan berantakan, menggunakan gaun bermotif bunga pendek menuju pelaminan. Gauri merasakan suaminya segera berdiri dan berlari menghampiri wanita itu sebelum wanita itu sampai ke tangga pelaminan. “Siapa sih?” tanya Mama yang ternyata sudah berada di sebelah Gauri. Mata Gauri tidak lepas dari Reyhan yang terlihat mendorong wanita itu untuk keluar, sementara wanita itu terlihat tidak mau pergi dan beberapa kali menatapnya. Mata Gauri menyusuri para undangan yang ternyata sama-sama melihat ke arah yang sama dengan Gauri. Gauri meneguk ludah gugup, ia merasakan firasat buruk. Benar saja, wanita itu berlari menuju panggung dan merebut mic dari tangan penyanyi. “DENGAR SEMUANYA, TERUTAMA ISTRI DARI REYHAN! SAYA ADALAH PACAR REYHAN YANG KINI SUDAH HAMIL ANAK DIA DAN KANDUNGAN SAYA SUDAH BERJALAN 3 BULAN. ” Sontak saja perkataan itu membuat shock semua orang yang ada di sana, terutama Gauri. Mata Gauri menatap Reyhan yang sudah memerah dan menundukkan kepala. Gauri tidak tahu harus berkata apa, ia bahkan tidak ada tenaga untuk menegakkan tubuhnya. Suara memekik terdengar dan Gauri semakin melotot melihat kedua adik laki-lakinya kini memukul wajah suaminya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD