Prolog

211 Words
Sorakan penonton terdengar begitu keras. Kembang api menggelegar dimana-mana. Adapula kertas-kertas kilat berjatuhan dari gedung pencakar langit. Snowflake turun dari langit menghiasi kota ini. Anak-anak bule yang heboh, meniup terompet mereka.  Tahun Baru di Time Square, New York. "Happy New Year!!!!!" Hanya itu yang kudengar dari tadi sejak Bola Kristal dijatuhkan pukul dua belas malam tadi. Bahkan sejumlah pasangan pun tampak berciuman. Dan disinilah aku. Hanya berdiam diri di tengah-tengah kumpulan orang yang berbahagia ini. Terdiam, menghayati lagu yang dibawakan Ellie Goulding-Love me like you do, di atas panggung sana . Sangat tepat dengan suasana yang berada di sekitarku. Sendirian di kota besar. Sendirian di tengah-tengah keramaian.  Mataku tertuju pada gadis muda yang tampak sendirian juga, sepertiku. Telapak tangannya saling menggosok karena kedinginan. Awalnya kupikir, ia sama sepertiku. Menikmati suasana keramaian ini, sendirian. Namun, dugaanku salah, sampai aku melihat sesosok lelaki tinggi menghampirinya, memberinya segelas kopi merk terkenal. Ahhh... rupanya dia tidak sendiri. Dia datang bersama kekasihnya. Kini, mataku tertuju pada pria itu. Tampan. Aku tersenyum, rupanya hanya aku yang sendiri disini.  Aku kembali melihat pasangan kekasih tadi. Kini, pria itu melihatku, tak sengaja. Dia tersenyum tipis, kemudian kembali memeluk kekasihnya yang kedinginan. Hatiku meleleh langsung dibuatnya. Kemudian memejamkan mataku, kembali meresapi lirik demi lirik yang dinyanyikan artis terkenal di panggung itu.  *** Saat itu aku tidak tau, kalau ternyata itu awal pertemuan kita ===== 10052020
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD