PROLOG|| POSSESIVE GHOST

740 Words
PERINGATAN : DILARANG KERAS UNTUK MEMBAGIKAN ISI CERITA WALAU HANYA 1 EPISODE ATAU BAHKAN DUA PARAGRAF!! MEMBAGIKAN ISI CERITA KE TEMAN, SOSIAL MEDIA, KELUARGA ATAU KE SIAPAPUN SAMA SAJA MEMBAJAK CERITA INI YANG MANA AKAN DIKENAKAN PASAL PEMBAJAKAN! LEBIH BAIK, AJAK TEMAN, SAUDARA, KELUARGA ATAU YANG LAINNYA MEMBACA CERITA INI DI APLIKASI INI. Yang diperbolehkan adalah membagikan judul atau link cerita ini. Selain itu, sangat dilarang keras!! SEKALI LAGI, PEMBAJAKAN ADALAH PELANGGARAN HUKUM YANG AKAN DIKENAKAN SANGSI APABILA DILANGGAR. SELAMAT MEMBACA ☄☄☄ Natalie baru akan memejamkan matanya ketika tiba-tiba lampu dalam kamarnya mati. Malam ini hujan disertai angin yang lumayan berhembus kencang. Apa itu penyebab lampu mati? Natalie lantas turun dari ranjang lalu melangkah menuju jendela kamarnya berusaha melihat keadaan di luar. Terang. Bahkan lampu jalanan tidak ada yang mati satu pun, lampu para tetangganya juga sama. Natalie berniat keluar kamar, tepat saat akan memutar kenop pintu angin dingin seakan berhembus di lehernya. Natalie menoleh kebelakang, tidak ada siapa-siapa. Namun, dapat ia pastikan yang barusan seperti hembusan nafas seseorang. Natalie bergidik, tangan dan lehernya merinding. Ia berusaha membuka kenop pintu lagi, namun pintunya terkunci. Siapa yang mengunci? perasaan dia tidak menguncinya. lalu gadis itu kembali lagi pada ranjangnya, karena sudah tak berniat keluar kamar selain itu rasa kantuk juga sudah menerjang kedua matanya. Saat sudah tertidur lelap, kaki mulusnya terasa seperti ada yang meraba hingga merambat kebagian dalam pahanya. Ia tidak tahu itu apa dan menduga itu hanyalah angin atau mungkin serangga kecil seperti semut. Teta[pi, semut macam apa yang menempati kamarnya yang bersih ini? Tiba-tiba Natalie melenguh, pelan. Hampir tiak terdengar. Lebih tepatnya, di bawah alam sadar dia melakukan itu. Ketika rasa itu semakin menjadi-jadi, Natalie perlahan membuka matanya. Tapi masih tetap tak dapat melihat apa-apa karena lampu memang belum menyala. Natalie melenguh pelan, lagi. Kali ini bukan sesuatu yang bergerak di tempat semula. Kali ini, angin seakan melewati permukaan kulit lehernya. Dengan cepat, Natalie menoleh ke samping hany untuk memastikan apakah di sampingnya ada sesuatu atau mungkin seseorang yangiseng meniup lehernya. sayangnya, Natalie baru sadar bahwa dia hanya tinggal sendirian di kamar ini.  Sesuatu lebih parah terjadi. Di bagian pangkal bawah sana, sesuatu seperti menggerayanginya. Sungguh, Natalie tidak tahu itu apa. Dia hanya bisa mendesis oleh sesuatu yang terasa aneh. Ini pertama kalinya, sungguh untuk pertama kalinya. Ada rasa aneh yang tidak bisa dijelaskan memaksa bibirnya terbuka sedikit.  Entah inisiatif dari mana, dia menyibak gaun tidur merah muda yang dikenakannya. Mencoba meraba kakinya, mencari  sesuatu di sana yang sejak tadi menganggu tidurnya.  TTetapi, sama seperti sebelumnya. Dia tidak menemukan apapun. Tidak ada apapun di sana, di area kakinya.  Natalie memekik cukup keras saat itu. Sesuatu seperti memaksa masuk di bagian sana. Bagian bawah sana yang begitu sensitif. Gadis itu menahan rasa sakit, dan kedua tangannya mencengkram sprei hingga buku-buku jemarinya nampak pucat. Kuatsekali cengkeraman itu, menandakan rasa sakit yang amat luar biasa.  Rasa sakit itu membawa kepala Natalie untuk mendongak dengan mulut sedikit terbuka. Ya, mungkin siapapun yang melihatnya dalam keadaan seperti itu akan mengataka bahwa Natalie sangat seksi. Dengan kedua kaki yang masih terbuka lebar, Natalie meraba bagian sensitif di pangkal paha sana. Bunga yang tidak pernah tersentuh oleh sesuatu kecuali dirinya sendiri. Masih sama, bunga itu tampak baik-baik saja. Tidak ada apapun. Anehnya, Bunga itu seperti terluka, perih juga ... sedikit terasa nikmat. Entahlah, sulit mendeskripsikan itu.  Natalie mendesah, suaranya pelan dan terdengar seksi. Itu terjadi ketika, bagian dalam bunga itu seperti dibelai oleh sesuatu. Natalie tidak tahu apa, yang jelas rasanya begitu campur aduk.  Rasa itu semakin menjadi-jadi, hingga dia merasakan sesutu seakan ingin keluar dari dalam tubuhnya, melilit perutnya. Telapak kakinya sampai terasa panas.  Bayangkan saja, rasa gatal dan menggelitik terassa di bagian bunga itu. Sedikit basah bunga itu ketika Natalie berinisiatif merabanya. Natalie masih memejamkan matanya, entah pikiran dari mana. Natalie menggoyangkan pinggulnya seolah agar sesuatu yang akan keluar segera keluar. Tetap saat ia berinisiatif menghentakkan pinggulnya, bunga itu terasa basah. Hal yang akan keluar itu sudah berhasil keluar. Natalie sempat merasakan kelegaan yang luar biasa. Kemudian, dia berusaha mengatur napasnya agar normal kembali. Sembari bertanya-tanya .... Apa yang terjadi barusan? Mengapa rasanya sangat aneh dan sedikit ... entahlah Natalie tidak tahu pasti. ...... Cerita ini penuh teka-teki. Jangan berhenti sampai di episode ini karena kalian akan terkagum-kagum di episode-episode berikutnya. Untuk saling mengenal, follow akun ** @rizkamursinta31 ya. ( ˘ ³˘)❤( ˘ ³˘)❤( ˘ ³˘)❤( ˘ ³˘)❤
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD