SEMENANJUNG LAUT BIRU

1749 Words
Gubraakkkk....aduhhhh, Biru memegang bokongnya sambil meringis, dia sudah terduduk dilantai dan didepan hidungnya ada sepasang kaki, kaki siapa sihh ini? Kurang ajar banget batin biru. Secepat kilat tangannya terulur, tapi sebelum itu terjadi auuwwww..teriaknya sambil memegang kepala, cepat-cepat dia menengadah, dan bibirnya langsung memasang senyum termanis sepanjang jalan tikus he he he..  “maa..kalau bangunkan biru bisa nggak ya dengan penuh kasih sayang, baik hati dan tidak sombong? Kata Biru sambil ngucek mata.             Mamanya melotot “ mama sudah teriak, alarm sudah bunyi ,terus cara apalagi supaya kamu bisa bangun pagi??  Cepet bangun!  “ biru kuliah jam 9 maa, rengeknya, mamanya melirik jam diatas meja belajar, dan  otomatis biru mengikuti arah mata mamanya..matanya melotot, ditendangnya selimut tapi ...gubrakk, “iya maa biru mandi, lepasin kaki biru”, karena tidak ada sahutan dia menunduk melihat kearah kakinya he he he, pelan-pelan dilepaskannya selimut yang membelit kakinya, Mamanya hanya geleng kepala. Setelah selesai mandi ganti baju, Biru mengambil tas dan turun untuk sarapan. Jangan sampai dia berangkat  kuliah tanpa sarapan, karena akan ada kuliah gratis selama berhari-hari dari yang mulia ibu suri . Sarapan adalah wajib dirumah ini, mulai dari jaman dia kecil sampai sekarang. Peraturan itu berlaku untuk semua penghuni rumah. Uhuk-uhuk..sambil menepuk-nepuk dadanya,matanya melirik papa dan kakaknya. Dirasa aman dalam sekali teguk, gelasnya sudah kosong. Segelas tinggi s**u sapi murni hangat yang disukainya sudah tandas. Mamanya tidak suka s**u kemasan jadi tiap pagi ada orang yang mengantar s**u segar ke rumah.  “Laut biru..pelan-pelan ” terdengar suara papanya. Kalau papanya sudah memanggil namanya dengan lengkap artinya siaga satu.  kalau tidak siap-siap saja membangunkan macan tidur. Sebetulnya nama lengkapnya adalah Semenanjung Laut Biru. Karena papa dan mama suka sekali dengan laut. Sampai sekarangpun mereka sekeluarga kalau berlibur lebih memilih ke pantai. . Baru saja duduk dan akan menggigit roti tawar isi coklat kesukaannya, Hpnya berbunyi  “ya Kil, kenapa? Mundur jam sepuluh? Seriuss?” Teriaknya. “kok kamu tahu? Ooo.., Kak Jagad ada tuh, kenapa? Sambil gigit rotinya. “ kak si putri malu kangen “ kakaknya diam aja, “lope-lope katanya cekikikan sambil memegang telinga karena merasa ada yang menarik.  “ iya bentar lagi berangkat ini, daaa...” lanjutnya. “makan roti itu digigit dikit-dikit bukan sekali telan” ujar papanya. “habiskan sarapanmu, pelan-pelan!” . Kalau titah paduka raja sudah terucap jangan pernah ada yang membantah. Begitu juga kalau kakaknya menyebut namanya lengkap bisa dipastikan kalau dia telah melakukan sesuatu yang salah. “iya pa”jawabnya. Sih papa tau aja kalau Biru akan memasukkan rotinya dalam sekali telan aja, sampai pipinya menggembung penuh. Adalah kebiasaannya kalau makan roti , katanya “ itulah nikmatnya makan roti apalagi yang isi coklat. Terus minumnya s**u dingin dari kulkas.Heemm nikmatnya tidak akan bisa ditukar dengan apapun”. “biru berangkat pa” cepat-cepat diciumnya tangan papa terus mama dan terakhirnya kakaknya, dipeluknya leher kakaknya dan nguyel-nguyel pipi sambil berbisik  “ bagi duit ya kak” Sambil nyengir. Itu juga kebiasaan Biru yang lain, kalau ada yang diinginkan. Apalagi dia sangat dimanja semua orang di rumah .  Kakaknya tanpa banyak kata, mengeluarkan dompet diambilnya dua lembar uang seratus ribuan, diberikan kepada adiknya. “ lope-lope ya kak” ujarnya, sambil berlari keluar, setelah mengucapkan  salam. Sang mama langsung mengomel “ jangan dimanja terus adikmu itu, Jagad. Dia sudah dapat jatah uang saku dari mama” Jagad hanya menjawab “ biarin ma, daripada seharian Biru gangguin Jagad, telpon tidak berhenti tiap lima menit” Mamanya cemberut “papa juga jangan selalu menuruti semua keinginannya. Anak itu tiap hari hanya main-main saja”. “ Sekali-kali dituruti ya nggak apalah ma, wong dia juga bisa menunjukkan kalau dia tidak hanya main-main, dia bisa menjaga kepercayaan kita” sahut papanya. Ya.. Biru memang pinter sejak dia sd sampai sma selalu masuk 5 besar di kelasnya. Sering mengikuti lomba berbagai kejuaraan tingkat smp dan sma. Meskipun belum pernah juara 1 tapi sering juara 2 atau 3. Walaupun agak bandel anaknya tapi selalu bertanggung jawab dengan apa yang menjadi kewajibannya. Sering bolos sekolah, jahil sama guru, tidak mengerjakan PR, Keluar ketika pelajaran sedang berlangsung, Dan yang paling menjadi legenda disekolah adalah ketika dia mengajak bolos satu kelas. Itu masih menjadi cerita sampai sekarang disekolahnya. Dan itu dilakukannya dengan sahabat sehidup sematinya yaitu Kilau Senja. Sahabat mulai sd sampe sekarang. Jadi kalau orang tua Biru dipanggil ke sekolah, begitupun dengan Kilau karena mereka melakukannya berdua. Begitupun kegiatan, mereka selalu berdua, mulai  ikut extrakurikuler, daftar lomba. Dimana ada Biru pasti ada Kilau. Sampai guru BP memanggil mereka dengan sebutan kembar tak sampai. Tapi semua guru menyukai mereka karena meskipun bandel, mereka berdua nilainya selalu bagus. Sopan dan baik hati  terhadap semuanya termasuk kepada  penjaga sekolah, ibu kantin. “nanti Alaska jadi datang khan?” tanya mamanya. Dijawab anggukan dari Jagad, “ mama yakin?” lanjutnya memastikan. Mamanya menghela nafas sebelum menjawab. Akhirnya papa yang jawab “ semua demi adikmu”. “Mama rasa orang yang paling cocok cuma si Alaska ini”, sambil memandang Jagad seakan meminta dukungan. “Anaknya sopan dan sabar pasti bisa menghadapi adikmu yang tingkahnya masih suka manja”. “ Tapi  ma, Biru masih 19 umurnya, apa ga nunggu beberapa tahun lagi” jawabnya. “ Biar sekarang saling mengenal dan dekat dulu, kalau memang ga cocok ya kita tidak akan memaksa” jawab papanya. Tapi rupanya mamanya berpikir lain “ hanya Alaska yang mama suka ”. Jagad memandang mamanya “ nanti Jagad akan tanya Alaska lagi” putusnya untuk menenangkan mamanya.  Setelah membayar tukang ojek, biru langsung berlari sekencang-kencangnya, kemudian masuk ke gedung Fakultas Ekonomi dan berhenti  didepan lift ikut menunggu antrian naik ke lantai 2 , sambil mengusap peluh yang berlelehan didahinya, dia melirik jam di tangan kirinya, sembilan lebih empat puluh lima menit. Begitu keluar lift langsung berjalan cepat-cepat menyusul sahabatnya yang dilihatnya berjalan dengan beberapa temen mereka. “kil..kilau, tungguuu..teriak  biru, setelah sampai didepan sahabatnya, dia menunduk sambil memegang perutnya, terenggah-enggah,menarik nafas.  “ tugas Statistika Ekonomi II udah selesai, kil?” tanya biru. “ udah dong” jawab Kilau sambil tersenyum mengejek. “ kamu? tanya nya balik. “ Belum dong” balas Biru dengan muka cemberut. “pinjam soal nomer 5” ujar Biru. “ makanya jangan begadang” ujar kilau, sahabatnya sejak jaman SD. “ baca WP atau nonton oppa-oppa sih?” Lanjut kilau sambil berjalan lebih dulu meninggalkan biru yang masih memegang perutnya. Tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang mereka “ harap sesuai antrian , kita sudah ambil nomer sebelum ayam jago bangun, jadi  sabar menunggu ya kisanak” “ Minyak zaitun! “ teriak mereka berdua “kalau sampai jantung kita berdua bergeser dari tempatnya, jangan harap engkau bisa makan 3 kali sehari, ferguso” lanjut Biru. “ “ he..he..maafkan hamba kanjeng ratu dan kanjeng mami” ujar pemilik nama lengkap Rayyan zaitungga. “ hamba mohon maaf kalau mengagetkan yang mulia berdua, tapi ini menyangkut hidup mati hamba ” wajahnya dibuat tegas. Tapi langsung berubah ketika “ Ya Allah, cantik pake banget sihh ayangnya aa’” lanjutnya. Biru hanya memutar bola matanya. Kilau nyengir “ Lanjutkan!! Pepet terus ”. “Aa’ juga pinjam tugas ya ayang Laut  Biru?  “ ujar Rayyan. Kilau dan Biru langsung menghela nafas panjang. “huahhh.. dia teman kita ya? Biru bertanya pada Kilau yang dijawab dengan gelengan. “Ya Allah...berikan anugerah-Mu pada kedua teman hamba ini otak yang penuh, jangan hanya separuh, jadinya hamba yang susah Ya Allah” ujar Kilau dengan tangan menengadah ke atas. Sedangkan 2 orang yang termaksud cuek aja, berjalan dibelakangnya sambil rebutan siapa yang akan duluan menyalin tugas itu. Sampai di kelas Kilau duduk dikursi deretan tengah, disusul biru disebelahnya yang langsung menulis, Begitu juga dengan Rayyan. Kilau sibuk main Hp. Tidak lama kemudian dosennya datang. Mengetahui hal itu, Biru dan Rayyan saling rebut supaya bisa selesai lebih dulu. “wow..wow.. sabar kisanak “ ujar Kilau. “ Kalau sampai tugas itu lecek seperti muka kalian berdua, jangan harap bisa hidup dengan tenang”. Akhirnya duo pejuang nyontek tenang kembali.   . “ Tugasnya dikumpulkan ya” sambil memanggil satu persatu untuk diabsen. Terdengar seperti suara lebah mendengung. “ bu ..boleh dikumpulkan nanti siang sebelum jam 12” teriak salah seorang. Tidak ada sahutan dari sang dosen hanya dipandanginya mahasiswa tersebut. mahasiswa tersebut seketika menunduk, hanya bisa berkata pelan “ anda belum beruntung”. Akhirnya satu kelas hanya bisa tertawa cekikikan. Biru berjalan bareng Kilau kearah kantin. Setelah memilih tempat duduk dekat jendela, mereka menoleh kanan kiri mencari minuman atau makanan yang cocok. “Kil..makan”? sebelum Kilau menjawab “ aku jus tomat aja” lanjut nya .“ Es jeruk” jawab Kilau. Sambil menunggu pesanan, “sore jalan yuk, ada pameran buku “ ajak Kilau, nanti aku nginep deh?”. Hanya dijawab dengan anggukan. Kemudian Biru asyik lagi dengan HP nya. “sssttt.. ada kak Wisang” bisik Kilau. Biru langsung  mengangkat kepala mencari orang yang dimaksud. Matanya mengelilingi kantin, akhirnya berhenti dikursi pojok. Orang yang dimaksud sedang berbincang dengan temennya sambil sesekali tertawa. “aduhh...puyeng kepala dede’ liat senyum abang “ kata Biru. Kilau cekikikan. “Apakah Aa’ boleh menemani ayang Laut Biru jalan sore?”. Tiba-tiba saja Rayyan dan Aldino sudah duduk  didepan Kilau. “karena sudah menjadi tugas hamba untuk mengawal yang mulia berdua” lanjutnya. “bisa ga kalian berdua ga ganggu dulu?” ujar Biru sambil cemberut. Tapi sejurus kemudian bibirnya tersenyum lebar dan mengangkat tangan memberi salam. Karena wisang  rupanya menoleh dan melambaikan tangan pada Biru. Dan itu sukses membuatnya tersipu sekaligus girang tak terkira. “boleh saja, tapi traktir kita makan ya”? Kilau yang menjawab, sambil berkedip matanya. “Kamu Cacingan?” kok kedip-kedip gitu?” Ujar Aldino menirukan salah satu iklan obat cacing. Plakk...auwww, sakit Kil” sambil tangannya mengusap-ngusap lengannya yang barusan dipukul .  Biru dan Rayyan cekikikan “ nanti ketemu disana aja” jawabnya. Yes! Jawab Rayyan kegirangan. “terima kasih Ya Allah” lanjutnya. “mbak ning ..soto satu, minumnya jus tomat biar sama kayak ayang” teriaknya.   “Dinosaurus ikut ga?” tanya Biru. “Ikutlah.. asal ada makan gratis” jawab Aldino. Mereka bertiga langsung memukulinya. Rayyan menendang kakinya. Sedangkan korbannya hanya bisa pasrah daripada batal makan gratis pikirnya. Kalau dikampus teman-temanya memanggilnya Laut Biru atau yang versi pendek La, tapi dirumah semua memanggil Biru.    “nanti jam berapa?” tanya rayyan, sambil minum jus tomat. “Jam 4 aja” jawab Kilau. Rayyan dan Biru mengangguk serempak tanda setuju. Setelah itu mereka ngobrol lagi dan beberapa temen   juga ikut bergabung.    
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD